Follow Us :              

1.500 Makan Siang dan 1.000 Butir Telur Dibagikan Di Tengah Guyuran Hujan

  02 April 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 901 
Kategori :
Bagikan :


1.500 Makan Siang dan 1.000 Butir Telur Dibagikan Di Tengah Guyuran Hujan

02 April 2020 | 11:00:00 | dibaca : 901
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Hujan deras tak menyurutkan niat karyawan Pemprov Jateng untuk membagikan nasi kotak kepada pengemudi ojek online dan warga kurang mampu.

Di bawah guyuran hujan, mereka tetap memberikan 1.500 nasi kotak dan plastik berisi 10 butir telur ayam bantuan dari Korpri Peduli kepada warga, Kamis (2/4/2020).

Para pengemudi ojek online, juga rela hujan-hujanan demi mendapat makan siang gratis dari Pemprov Jateng. Bayu, pengemudi ojek online, mengatakan bantuan itu sangat membantunya. 

"Saya sudah dua kali ke sini, baru tahu kalau ternyata ini setiap hari. Ini sangat membantu apalagi sekarang hujan dan belum tentu juga orderannya akan ramai seperti dulu," ujar Bayu.

Bayu berharap kegiatan tersebut terus dilakukan dan semakin banyak lagi orang-orang yang peduli dan bisa membantu dalam keadaan seperti ini. 

"Harapan saya dalam keadaan seperti ini, orang-orang yang mempunyai uang silakan membantu, ini waktunya bersedekah. Saya juga membutuhkan tetapi saya juga prihatin kepada mereka yang pagi-pagi bangun cari rosokan atau cari rejeki untuk makan anaknya," harap Bayu.

Ungkapan syukur juga disampaikan Kadir, penjaja es teh keliling, yang turut mengantre dalam pembagian makan siang itu. Kadir bahkan meneteskan air mata saat menerima makan siang dan sebungkus telur ayam dari petugas. 

Warga Semarang Utara itu teringat anak dan istrinya yang sudah dua hari tidak makan karena penghasilannya berkurang akibat penutupan Kota Lama. Karena alasan itu pula, ia rela mengayuh sepeda ontelnya di tengah hujan deras yang mengguyur Kota Semarang

"Gimana ya, anak-istri saya sudah dua hari belum bisa makan. Sudah 1,5 bulan saya tidak bisa jualan karena Kota Lama ditutup. Alhamdulillah sekali ada pembagian ini," kata Kadir sambil membasuh air matanya yang menetes.

Terpisah, Bejo, warga Kampung Batik, Semarang Timur, mengatakan bantuan makan siang gratis tersebut dapat sedikit membantu menyambung makan hariannya. Sejak wabah Covid-19 melanda Jateng, pendapatannya menurun drastis.

"Ada sedikit untuk menyambung harian makan. Susah cari makan sekarang. Hari ini belum dapat penumpang. Sejak ada corona sepi sekali, seminggu ini baru tiga kali. Mulai tutupan ini tidak ada sama sekali. Biasanya bisa sampai tiga kali sehari," ujar Bejo yang bekerja sebagai tukang becak tersebut.


Bagikan :

SEMARANG - Hujan deras tak menyurutkan niat karyawan Pemprov Jateng untuk membagikan nasi kotak kepada pengemudi ojek online dan warga kurang mampu.

Di bawah guyuran hujan, mereka tetap memberikan 1.500 nasi kotak dan plastik berisi 10 butir telur ayam bantuan dari Korpri Peduli kepada warga, Kamis (2/4/2020).

Para pengemudi ojek online, juga rela hujan-hujanan demi mendapat makan siang gratis dari Pemprov Jateng. Bayu, pengemudi ojek online, mengatakan bantuan itu sangat membantunya. 

"Saya sudah dua kali ke sini, baru tahu kalau ternyata ini setiap hari. Ini sangat membantu apalagi sekarang hujan dan belum tentu juga orderannya akan ramai seperti dulu," ujar Bayu.

Bayu berharap kegiatan tersebut terus dilakukan dan semakin banyak lagi orang-orang yang peduli dan bisa membantu dalam keadaan seperti ini. 

"Harapan saya dalam keadaan seperti ini, orang-orang yang mempunyai uang silakan membantu, ini waktunya bersedekah. Saya juga membutuhkan tetapi saya juga prihatin kepada mereka yang pagi-pagi bangun cari rosokan atau cari rejeki untuk makan anaknya," harap Bayu.

Ungkapan syukur juga disampaikan Kadir, penjaja es teh keliling, yang turut mengantre dalam pembagian makan siang itu. Kadir bahkan meneteskan air mata saat menerima makan siang dan sebungkus telur ayam dari petugas. 

Warga Semarang Utara itu teringat anak dan istrinya yang sudah dua hari tidak makan karena penghasilannya berkurang akibat penutupan Kota Lama. Karena alasan itu pula, ia rela mengayuh sepeda ontelnya di tengah hujan deras yang mengguyur Kota Semarang

"Gimana ya, anak-istri saya sudah dua hari belum bisa makan. Sudah 1,5 bulan saya tidak bisa jualan karena Kota Lama ditutup. Alhamdulillah sekali ada pembagian ini," kata Kadir sambil membasuh air matanya yang menetes.

Terpisah, Bejo, warga Kampung Batik, Semarang Timur, mengatakan bantuan makan siang gratis tersebut dapat sedikit membantu menyambung makan hariannya. Sejak wabah Covid-19 melanda Jateng, pendapatannya menurun drastis.

"Ada sedikit untuk menyambung harian makan. Susah cari makan sekarang. Hari ini belum dapat penumpang. Sejak ada corona sepi sekali, seminggu ini baru tiga kali. Mulai tutupan ini tidak ada sama sekali. Biasanya bisa sampai tiga kali sehari," ujar Bejo yang bekerja sebagai tukang becak tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu