Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk menghapus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sebagai salah satu syarat pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri, sudah bulat. Saat ini, Pemprov Jateng sedang menggodok Peraturan Gubernur (Pergub) tentang hal itu.
Dalam dialog interaktif “Mas Ganjar Menyapa” di Puri Gedeh, Selasa (8/1/2019), Ganjar menerangkan jika Pergub terkait PPDB sedang dibahas dan tengah disosialisasikan kepada masyarakat di 13 cabang Dinas Pendidikan di seluruh Jateng.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berharap akses ke tempat pariwisata tetap diakomodasi dalam pembangunan dua ruas jalan tol Jateng - DIY dan sepakat pengubahan rute. Saat ini, pembangunan telah memasuki tahap lelang untuk ruas Bawen - Yogyakarta, sementara ruas Solo - Yogyakarta masih terkendala dengan keberadaan situs cagar budaya.
Persoalan rute tol Bawen - Yogyakarta dan Solo - Yogyakarta sempat jadi polemik karena khawatir banyak situs cagar budaya yang bakal terdampak, di sekitar Candi Borobudur untuk ruas Bawen - Yogyakarta dan di sekitar Candi Prambanan di ruas Solo - Yogyakarta. Ganjar sepakat bahwa rute jalan tol jangan sampai menerabas situs-situs penting.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberi jurus kepada Bupati Tegal terpilih Umi Azizah agar dapat mewujudkan good government. Ada tiga godaan besar yang bakal dihadapi sebagai pemimpin daerah, diantaranya lelang jabatan, proyek dan komisi.
Ganjar menyebutkan, good government bisa tercipta jika integritas aparatur pemerintahan dijunjung tinggi dan masyarakat merasa bahagia dengan sistem yang tercipta. Hal itu disampaikan Ganjar saat melantik Bupati dan Wakil Bupati Tegal terpilih, Umi Azizah dan Sabilillah Ardie di Gedung Gradhika Jalan Pahlawan No. 9 Semarang, Selasa (8/1/2019).
Siapa yang tidak mengenal Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah (Jateng). Ya, desa terkaya dengan pendapatan Rp16 miliar setahun karena obyek wisata Umbul Ponggoknya itu memang namanya sudah tersohor seantero negeri. Tak cukup dengan label sebagai desa kaya, anak-anak muda di Desa Ponggok terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi. Saat ini, Desa Ponggok menjadi desa pintar atau smart village.
Di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Desa Ponggok Junaidi Mulyono mengajak anak-anak mudanya memamerkan aplikasi terbaru bernama “Desa Pintar.” Melalui aplikasi tersebut, disajikan sejumlah data mengenai seluk beluk desa yang begitu lengkap.