Hadirnya era disrupsi digital yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan internet berdampak pada tantangan nyata yang dihadapi lembaga penyiaran di Tanah Air. Lembaga penyiaran dituntut mampu berkreasi mengemas program-program yang disiarkan melalui berbagai kanal, termasuk di dunia maya.
"Mau tidak mau, suka tidak suka kita berhadapan dengan era disrupsi di mana ada pergeseran antara dunia nyata dan dunia maya. Saat ini yang tidak dapat mempertahankan data-data atau hal-hal yang berkaitan dengan internet of thing, mereka akan punah dengan sendirinya. Ini berlaku juga dengan penyiaran," terang Ketua KPID Jawa Tengah Budi Setyo Purnomo di sela Malam Penganugerahan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah 2019 bertajuk "KPID Menjaga Kearifan Lokal di Era Disrupsi Digitalisasi" di Lorin Solo Hotel, Sabtu malam (22/6/2019).
Hawa dingin yang menyelimuti Kompleks Tawangmangu Resort, Sabtu malam (22/6/2019) tidak menyurutkan antusiasme ribuan anggota komunitas Panther Mania dari seluruh Indonesia untuk menyemarakkan acara Satu Dekade Panther Mania. Plh Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang hadir pada acara itu memuji kekompakan mereka yang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bersilaturahmi.
"Kami mengapresiasi teman-teman Panther Mania karena jarak dan waktu tidak berarti apa-apa (bukan menjadi penghalang) untuk terlaksananya acara ini, sehingga bisa silaturahmi dan kopi darat di Tawangmangu ini. Mumpung masih bulan Syawal, saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengucapkan selamat Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin, semoga apa yang kita kerjakan di bulan Ramadan kemarin diterima oleh Allah SWT," ujar Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur.