Follow Us :              

Sulap Edukatif, Mengajar PAUD Makin Menyenangkan

  04 December 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 2412 
Kategori :
Bagikan :


Sulap Edukatif, Mengajar PAUD Makin Menyenangkan

04 December 2018 | 11:00:00 | dibaca : 2412
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Jangan anggap remeh sendok, sedotan, tali rafia, benang atau barang bekas lain yang ada di sekitar Anda. Limbah tersebut justru bisa menjadi modal Anda untuk tampil sebagai pesulap handal. Seperti yang dilakukan oleh para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr. Ir. Sri Puryono KS MP saat berlatih bermain sulap edukatif bersama Ustadz Anwar Albanjari yang digelar oleh Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Provinsi Jawa Tengah di Gedung Persatuan Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah, Selasa (4/12/2018).

Pria asal Banjarnegara itu membedah trik-trik sulap edukatif bagi pemula, contohnya membengkokkan sendok. Dengan penuh semangat, Ustadz Anwar meminta para guru PAUD untuk fokus memegang sendok masing-masing, kemudian menggoyang-goyangkannya sembari berkata "bengkok". Tak kunjung bengkok meski dipraktikkan berulang kali, mereka mulai bingung.

Ustadz Anwar pun menjelaskan, trik sulap membengkokkan sendok perlu keterampilan untuk mengalihkan perhatian penonton dan kecepatan tangan. Setelah memeroleh trik itu, beberapa guru PAUD bersorak ria karena berhasil membengkokkan sendok dalam percobaan yang kesekian kali. Tak hanya membengkokkan sendok, Ustadz Anwar juga membedah trik sulap edukatif lainnya, seperti menerbangkan benda dan memotong benda dari jarak jauh.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr. Ir. Sri Puryono yang juga Pembina I DPD GOPTKI Jawa Tengah senang dengan adanya pelatihan sulap edukatif yang diberikan kepada para guru PAUD. Dirinya berpendapat, sulap edukatif bukan tipuan seperti yang seringkali dibayangkan sejumlah orang. Sulap edukatif adalah seni yang membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan di mata siswa. Terlebih, sulap edukatif ini tidak memerlukan properti mahal, melainkan memanfaatkan barang bekas atau limbah yang mudah ditemukan di sekitar kita.

"Sulap bukan ngapusi, tetapi keterampilan. Sulap adalah perpaduan berbagai seni, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan lainnya. Sulap juga merupakan perpaduan dari berbagai ilmu, seperti fisika, matematika dan lainnya," jelasnya.

Usai mengikuti pelatihan sulap edukatif, Sri Puryono bahkan ingin menunjukkan keterampilan bermain sulap di hadapan sang cucu. Menurutnya, sulap edukatif akan membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan mampu menarik perhatian siswa.

"Saya akan mendidik cucu-cucu saya bermain sulap setelah diajari oleh Kyai Anwar Albanjari. Main sulap membuat anak-anak riang, belajar pun menjadi menyenangkan," ujarnya sembari tersenyum.

Ditambahkan, Ketua DPD GOPTKI Jateng Dr. Rini Sri Puryono, M.Si menuturkan, guru PAUD merupakan profesi yang mulia karena guru PAUD menjadi salah satu pondasi untuk membentuk karakter anak bangsa sejak dini.

"Guru PAUD merupakan ujung tombak yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa sejak dini. Menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini, maka guru PAUD harus sabar, penuh kasih sayang, kreatif membuat suasana menyenangkan, sekaligus dituntut untuk terus meningkatkan profesionalismenya. Dengan berlatih sulap edukatif, bersiaplah jadi guru PAUD idola," pungkasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)


Bagikan :

SEMARANG - Jangan anggap remeh sendok, sedotan, tali rafia, benang atau barang bekas lain yang ada di sekitar Anda. Limbah tersebut justru bisa menjadi modal Anda untuk tampil sebagai pesulap handal. Seperti yang dilakukan oleh para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr. Ir. Sri Puryono KS MP saat berlatih bermain sulap edukatif bersama Ustadz Anwar Albanjari yang digelar oleh Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Provinsi Jawa Tengah di Gedung Persatuan Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah, Selasa (4/12/2018).

Pria asal Banjarnegara itu membedah trik-trik sulap edukatif bagi pemula, contohnya membengkokkan sendok. Dengan penuh semangat, Ustadz Anwar meminta para guru PAUD untuk fokus memegang sendok masing-masing, kemudian menggoyang-goyangkannya sembari berkata "bengkok". Tak kunjung bengkok meski dipraktikkan berulang kali, mereka mulai bingung.

Ustadz Anwar pun menjelaskan, trik sulap membengkokkan sendok perlu keterampilan untuk mengalihkan perhatian penonton dan kecepatan tangan. Setelah memeroleh trik itu, beberapa guru PAUD bersorak ria karena berhasil membengkokkan sendok dalam percobaan yang kesekian kali. Tak hanya membengkokkan sendok, Ustadz Anwar juga membedah trik sulap edukatif lainnya, seperti menerbangkan benda dan memotong benda dari jarak jauh.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr. Ir. Sri Puryono yang juga Pembina I DPD GOPTKI Jawa Tengah senang dengan adanya pelatihan sulap edukatif yang diberikan kepada para guru PAUD. Dirinya berpendapat, sulap edukatif bukan tipuan seperti yang seringkali dibayangkan sejumlah orang. Sulap edukatif adalah seni yang membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan di mata siswa. Terlebih, sulap edukatif ini tidak memerlukan properti mahal, melainkan memanfaatkan barang bekas atau limbah yang mudah ditemukan di sekitar kita.

"Sulap bukan ngapusi, tetapi keterampilan. Sulap adalah perpaduan berbagai seni, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan lainnya. Sulap juga merupakan perpaduan dari berbagai ilmu, seperti fisika, matematika dan lainnya," jelasnya.

Usai mengikuti pelatihan sulap edukatif, Sri Puryono bahkan ingin menunjukkan keterampilan bermain sulap di hadapan sang cucu. Menurutnya, sulap edukatif akan membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan mampu menarik perhatian siswa.

"Saya akan mendidik cucu-cucu saya bermain sulap setelah diajari oleh Kyai Anwar Albanjari. Main sulap membuat anak-anak riang, belajar pun menjadi menyenangkan," ujarnya sembari tersenyum.

Ditambahkan, Ketua DPD GOPTKI Jateng Dr. Rini Sri Puryono, M.Si menuturkan, guru PAUD merupakan profesi yang mulia karena guru PAUD menjadi salah satu pondasi untuk membentuk karakter anak bangsa sejak dini.

"Guru PAUD merupakan ujung tombak yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa sejak dini. Menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini, maka guru PAUD harus sabar, penuh kasih sayang, kreatif membuat suasana menyenangkan, sekaligus dituntut untuk terus meningkatkan profesionalismenya. Dengan berlatih sulap edukatif, bersiaplah jadi guru PAUD idola," pungkasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu