Follow Us :              

Ganjar Bakal Jadikan Jateng Provinsi Riset

  10 December 2018  |   10:00:00  |   dibaca : 419 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Bakal Jadikan Jateng Provinsi Riset

10 December 2018 | 10:00:00 | dibaca : 419
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima tantangan Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Jonan Utama untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi riset. Terlebih Jawa Tengah memiliki beberapa perguruan tinggi terkemuka di level nasional maupun internasional dengan hasil risetnya.

Dalam serah terima hibah kendaraan operasional dari Bank Jateng, Senin (10/12/2018), Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Jonan Utama menyampaikan progres riset yang dilakukan civitas akademika Undip cukup luar biasa, untuk sisi penganggaran misalnya, melonjak berkali lipat. Bahkan dalam pemeringkatan riset, Undip menduduki peringkat pertama se Indonesia. 

"Alokasi dana riset yang semula Rp 8 miliar kini melonjak jadi 43 miliar. Kalau Jateng jadi pusat riset, akan sangat menguntungkan masyarakat. Kalau mengandalkan SDA cepat atau lambat akan habis. Tapi kalau kita mengembangkan riset dan teknologi provinsi ini akan lari kencang," katanya. 

Dengan alokasi anggaran tersebut, kata Yos, pihaknya memperbarui laboratorium-laboratorium penelitian. Terlebih saat ini secara nasional, Undip menduduki peringkat ke 5. Bahkan, sambil berseloroh dia mengatakan jangan sampai ketika ilmuwan masuk ke lab harus memberi hormat terlebih dulu. 

"Jangan sampai kalau kita masuk lab memberi hormat dulu karena alat-alatnya lebih tua usianya dari kita," katanya. 

Gayung bersambut. Ganjar mengatakan realisasi Jawa Tengah sebagai provinsi riset sudah di depan mata. Terlebih pada periode kepemimpinan keduanya ini, fokus kerjanya menggenjot sumber daya manusia. Hal itu menurut Ganjar sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar perguruan tinggi melakukan hilirisasi hasil riset.

"Ide Prof Yos saya sambut. Jateng jadi provinsi riset karena disupport perguruan tinggi besar. Nah saya langsung menyambut, beberapa hasil yang sudah ada  bisa kita implementasikan, bukan nanti tapi sudah kita lakukan," kata Ganjar. 

Undip misalnya, kata Ganjar, telah banyak membantu dan hasil risetnya sudah beberapa kali diaplikasikan. Namun Ganjar menginginkan agar penerapannya masuk pada rencana lebih besar lagi. Program Pemprov Jateng yang menggandeng Undip misalnya pada sektor pertanian, usaha serta pemerintahan. 

"Undip sudah membantu kita yang pengembangan bawang termasuk komoditas pertanian yang di dalamnya dulu ada ozon, itu hasil riset. Dari purifikasi air untuk penanggulangan bencana saya pernah dibantu, soal reformasi birokrasi saya sering minta pakar-pakar beliau untuk menyeleksi. Undip juga membantu merevitalisasi BUMD," katanya. 

Yang terbaru, Ganjar mengatakan hasil riset Undip dalam bidang kedokteran, khususnya soal perawatan kecantikan. Dengan hasil itu perawatan kecantikan tidak perlu jauh-jauh ke Singapura karena telah ada di Jawa Tengah. Maka Ganjar minta agar hasil riset soal kecantikan itu diterapkan di 6 rumah sakit daerah yang dikelola Pemprov Jateng. 

"Tadi beliau cerita soal stemcell yang sekali suntik ratusan juta dan orang-orang berdatangan. Saya punya enam rumah sakit. Ini peluang untuk hasil riset dihilirisasi sekaligus peluang bisnis. Dan hari ini klinik-klinik kecantikan kan luar biasa, bukan hanya perempuan tapi laki-laki juga banyak. Di satu sisi untuk sosial, pada sisi lain bisa untuk pengembangan bisnis," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kucurkan Bansos dan Hibah Rp1.288 Triliun, Ini Pesan Ganjar


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima tantangan Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Jonan Utama untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi riset. Terlebih Jawa Tengah memiliki beberapa perguruan tinggi terkemuka di level nasional maupun internasional dengan hasil risetnya.

Dalam serah terima hibah kendaraan operasional dari Bank Jateng, Senin (10/12/2018), Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Jonan Utama menyampaikan progres riset yang dilakukan civitas akademika Undip cukup luar biasa, untuk sisi penganggaran misalnya, melonjak berkali lipat. Bahkan dalam pemeringkatan riset, Undip menduduki peringkat pertama se Indonesia. 

"Alokasi dana riset yang semula Rp 8 miliar kini melonjak jadi 43 miliar. Kalau Jateng jadi pusat riset, akan sangat menguntungkan masyarakat. Kalau mengandalkan SDA cepat atau lambat akan habis. Tapi kalau kita mengembangkan riset dan teknologi provinsi ini akan lari kencang," katanya. 

Dengan alokasi anggaran tersebut, kata Yos, pihaknya memperbarui laboratorium-laboratorium penelitian. Terlebih saat ini secara nasional, Undip menduduki peringkat ke 5. Bahkan, sambil berseloroh dia mengatakan jangan sampai ketika ilmuwan masuk ke lab harus memberi hormat terlebih dulu. 

"Jangan sampai kalau kita masuk lab memberi hormat dulu karena alat-alatnya lebih tua usianya dari kita," katanya. 

Gayung bersambut. Ganjar mengatakan realisasi Jawa Tengah sebagai provinsi riset sudah di depan mata. Terlebih pada periode kepemimpinan keduanya ini, fokus kerjanya menggenjot sumber daya manusia. Hal itu menurut Ganjar sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar perguruan tinggi melakukan hilirisasi hasil riset.

"Ide Prof Yos saya sambut. Jateng jadi provinsi riset karena disupport perguruan tinggi besar. Nah saya langsung menyambut, beberapa hasil yang sudah ada  bisa kita implementasikan, bukan nanti tapi sudah kita lakukan," kata Ganjar. 

Undip misalnya, kata Ganjar, telah banyak membantu dan hasil risetnya sudah beberapa kali diaplikasikan. Namun Ganjar menginginkan agar penerapannya masuk pada rencana lebih besar lagi. Program Pemprov Jateng yang menggandeng Undip misalnya pada sektor pertanian, usaha serta pemerintahan. 

"Undip sudah membantu kita yang pengembangan bawang termasuk komoditas pertanian yang di dalamnya dulu ada ozon, itu hasil riset. Dari purifikasi air untuk penanggulangan bencana saya pernah dibantu, soal reformasi birokrasi saya sering minta pakar-pakar beliau untuk menyeleksi. Undip juga membantu merevitalisasi BUMD," katanya. 

Yang terbaru, Ganjar mengatakan hasil riset Undip dalam bidang kedokteran, khususnya soal perawatan kecantikan. Dengan hasil itu perawatan kecantikan tidak perlu jauh-jauh ke Singapura karena telah ada di Jawa Tengah. Maka Ganjar minta agar hasil riset soal kecantikan itu diterapkan di 6 rumah sakit daerah yang dikelola Pemprov Jateng. 

"Tadi beliau cerita soal stemcell yang sekali suntik ratusan juta dan orang-orang berdatangan. Saya punya enam rumah sakit. Ini peluang untuk hasil riset dihilirisasi sekaligus peluang bisnis. Dan hari ini klinik-klinik kecantikan kan luar biasa, bukan hanya perempuan tapi laki-laki juga banyak. Di satu sisi untuk sosial, pada sisi lain bisa untuk pengembangan bisnis," katanya.
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kucurkan Bansos dan Hibah Rp1.288 Triliun, Ini Pesan Ganjar


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu