Follow Us :              

DBD Mewabah, Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Galakkan 3 M

  16 January 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 389 
Kategori :
Bagikan :


DBD Mewabah, Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Galakkan 3 M

16 January 2019 | 13:00:00 | dibaca : 389
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

BREBES - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah cukup tinggi tahun ini. Di Kabupaten Sragen misalnya, tercatat ada 111 kasus DBD dengan dua korban meninggal dunia pada kurun 1 hingga 14 Januari 2019 ini.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kasus DBD memang selalu terjadi saat musim penghujan seperti ini. Untuk itu, gerakan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur harus digalakkan lagi.

"Bupati/wali kota saya minta untuk segera bergerak, kader kesehatan juga harus bergerak. Tapi yang paling penting adalah rumah tangga, tolong genangan air, sampah dan sebagainya mulai hari ini kita gerakkan resik-resik lingkungan," kata Ganjar saat ditemui usai meninjau pembangunan Rest Area Brebes, Rabu (16/1/2019).

Ganjar menyampaikan, masyarakat harus pro aktif menjaga kebersihan lingkungan. Upaya untuk memberantas nyamuk penyebab DBD harus intensif dilakukan. Terkait penanganan saat ini, pihaknya mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk melakukan survei ke beberapa tempat yang marak terjangkit kasus DBD.

"Saya sudah perintahkan tadi Dinas Kesehatan segera melakukan survei ke beberapa tempat. Kalau nanti butuh tindakan khusus nanti akan ada lakukan sejumlah treatment untuk itu," tambahnya.

Pihaknya sudah meminta tim bergerak cepat untuk melakukan pendataan. "Hari ini, saya minta untuk didata seluruh Jateng dan dilaporkan ke kami secepatnya, nanti segera dapat diambil tindakan agar tidak banyak korban jatuh," tegasnya.

Langkah penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, menurut Ganjar untuk saat ini belum perlu. "Nanti biar dinas (Dinas Kesehatan) yang menghitung semuanya, apakah pada titik tertentu kita menetapkan KLB. Jika nanti syaratnya memenuhi, maka kami tidak akan ragu menetapkan situasi apapun," pungkasnya.

Sekadar diketahui, kasus DBD yang melanda Kabupaten Sragen membuat Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menetapkan KLB DBD di wilayah tersebut. Dia mengatakan, ratusan kasus DBD itu ditemukan di 19 kecamatan.

Antara lain di Kecamatan Kalijambe 5 kasus, Plupuh 1 kasus, Masaran 3 kasus, Kedawung 2 kasus, Gondang 1 kasus, Sambungmacan 3 kasus, Ngrampal 1 kasus, Sragen 2 kasus. Kemudian, Karangmalang 2 kasus, Sidoharjo 6 kasus, Tanon 6 kasus, Gemolong 11 kasus, Miri 10 kasus, Sumberlawang 15 kasus, Mondokan 21 kasus, Sukodono 3 kasus, Gesi 2 kasus, Tangen 11 kasus, dan Jenar 6 kasus.
 

Baca juga : Masuki Penghujan, Waspadai Jentik Nyamuk


Bagikan :

BREBES - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah cukup tinggi tahun ini. Di Kabupaten Sragen misalnya, tercatat ada 111 kasus DBD dengan dua korban meninggal dunia pada kurun 1 hingga 14 Januari 2019 ini.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kasus DBD memang selalu terjadi saat musim penghujan seperti ini. Untuk itu, gerakan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur harus digalakkan lagi.

"Bupati/wali kota saya minta untuk segera bergerak, kader kesehatan juga harus bergerak. Tapi yang paling penting adalah rumah tangga, tolong genangan air, sampah dan sebagainya mulai hari ini kita gerakkan resik-resik lingkungan," kata Ganjar saat ditemui usai meninjau pembangunan Rest Area Brebes, Rabu (16/1/2019).

Ganjar menyampaikan, masyarakat harus pro aktif menjaga kebersihan lingkungan. Upaya untuk memberantas nyamuk penyebab DBD harus intensif dilakukan. Terkait penanganan saat ini, pihaknya mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk melakukan survei ke beberapa tempat yang marak terjangkit kasus DBD.

"Saya sudah perintahkan tadi Dinas Kesehatan segera melakukan survei ke beberapa tempat. Kalau nanti butuh tindakan khusus nanti akan ada lakukan sejumlah treatment untuk itu," tambahnya.

Pihaknya sudah meminta tim bergerak cepat untuk melakukan pendataan. "Hari ini, saya minta untuk didata seluruh Jateng dan dilaporkan ke kami secepatnya, nanti segera dapat diambil tindakan agar tidak banyak korban jatuh," tegasnya.

Langkah penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, menurut Ganjar untuk saat ini belum perlu. "Nanti biar dinas (Dinas Kesehatan) yang menghitung semuanya, apakah pada titik tertentu kita menetapkan KLB. Jika nanti syaratnya memenuhi, maka kami tidak akan ragu menetapkan situasi apapun," pungkasnya.

Sekadar diketahui, kasus DBD yang melanda Kabupaten Sragen membuat Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menetapkan KLB DBD di wilayah tersebut. Dia mengatakan, ratusan kasus DBD itu ditemukan di 19 kecamatan.

Antara lain di Kecamatan Kalijambe 5 kasus, Plupuh 1 kasus, Masaran 3 kasus, Kedawung 2 kasus, Gondang 1 kasus, Sambungmacan 3 kasus, Ngrampal 1 kasus, Sragen 2 kasus. Kemudian, Karangmalang 2 kasus, Sidoharjo 6 kasus, Tanon 6 kasus, Gemolong 11 kasus, Miri 10 kasus, Sumberlawang 15 kasus, Mondokan 21 kasus, Sukodono 3 kasus, Gesi 2 kasus, Tangen 11 kasus, dan Jenar 6 kasus.
 

Baca juga : Masuki Penghujan, Waspadai Jentik Nyamuk


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu