Follow Us :              

Sakura di Cemoro Kandang Mekar, Ganjar Antusias Ingin Lihat Langsung

  21 January 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 2777 
Kategori :
Bagikan :


Sakura di Cemoro Kandang Mekar, Ganjar Antusias Ingin Lihat Langsung

21 January 2019 | 14:30:00 | dibaca : 2777
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Kabar gembira datang dari lereng Gunung Lawu, tepatnya di Cemoro Kandang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Puluhan pohon bunga sakura yang ditanam di lokasi tersebut setahun lalu itu, sudah mulai bermekaran dan secantik sakura yang ada di Jepang.

Total sebanyak 63 pohon bunga sakura yang ditanam di taman seluas 1,2 hektare pada lereng tersebut. Meski belum semuanya mekar, namun hal itu sudah menjadi bukti keberhasilan dari program yang dikerjasamakan dengan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Bunga sakura di Cemoro Kandang merupakan spesies Prunus Cerasoides atau dikenal juga dengan Wild Himalayan Cherry yang ditanam dari hasil stek dan cangkok bunga sakura di Kebun Raya Cibodas. Meski tidak sama persis dengan bunga sakura di Jepang yang memiliki sebutan Cherries Blossom, namun keduanya memiliki kecantikan tak jauh beda karena berasal dari genus yang sama.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku senang dengan kabar mekarnya bunga sakura di Cemoro Kandang tersebut. Ganjar yang juga ikut menanam bunga-bunga itu mengatakan jika kabar baik tersebut perlu diapresiasi. "Saya senang sekali, nanti akan kami pelihara. Kalau nanti bagus, akan kami kembangkan menjadi salah satu Taman Sakura di Jateng dan akan dijadikan destinasi wisata baru," kata Ganjar di Semarang, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, jika selama ini masyarakat rela merogoh kocek cukup dalam untuk dapat menikmati Cherries Blossom di Jepang pada bulan April, nantinya mereka cukup datang ke Lereng Gunung Lawu untuk menikmati hal yang sama. "Kalau bulan-bulan April di Jepang ada Cherries Blossom, sebenarnya ini bisa menikmati hal serupa di Lawu. Nanti akan kami buat event-event setiap bunganya mekar, dan kalau perlu orang-orang Jepang akan kami datangkan supaya kerjasama ini menjadi terus kelihatan baik," tukasnya.

Disinggung apakah dirinya ingin melihat secara langsung bunga sakura yang mekar di Cemoro Kandang, Ganjar menjawab sangat antusias. "Pastinya ada rencana, saya jadi penasaran ingin melihat juga secara langsung. Nanti saya akan sepedaan ke sana, sepertinya menantang juga," jawabnya sambil tertawa.

Ketua Tim Sakura sekaligus peneliti silvikultur Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo, Pamungkas Biana Putra mengatakan, mekarnya bunga tersebut menandakan bahwa bunga yang masuk ke dalam jenis Sakura Himalaya itu cocok dengan ekosistem di Gunung Lawu.


Pembangunan Taman dan Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral) sendiri, lanjutnya, merupakan kerjasama antara PT. Toyota dengan Balitek DAS Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas, LIPI dan Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. "Kami berharap pohon sakura ini bisa berbunga pada musimnya, yakni sekitar Januari-Februari atau Juli-Agustus," pungkasnya.
 


Bagikan :

SEMARANG - Kabar gembira datang dari lereng Gunung Lawu, tepatnya di Cemoro Kandang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Puluhan pohon bunga sakura yang ditanam di lokasi tersebut setahun lalu itu, sudah mulai bermekaran dan secantik sakura yang ada di Jepang.

Total sebanyak 63 pohon bunga sakura yang ditanam di taman seluas 1,2 hektare pada lereng tersebut. Meski belum semuanya mekar, namun hal itu sudah menjadi bukti keberhasilan dari program yang dikerjasamakan dengan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Bunga sakura di Cemoro Kandang merupakan spesies Prunus Cerasoides atau dikenal juga dengan Wild Himalayan Cherry yang ditanam dari hasil stek dan cangkok bunga sakura di Kebun Raya Cibodas. Meski tidak sama persis dengan bunga sakura di Jepang yang memiliki sebutan Cherries Blossom, namun keduanya memiliki kecantikan tak jauh beda karena berasal dari genus yang sama.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku senang dengan kabar mekarnya bunga sakura di Cemoro Kandang tersebut. Ganjar yang juga ikut menanam bunga-bunga itu mengatakan jika kabar baik tersebut perlu diapresiasi. "Saya senang sekali, nanti akan kami pelihara. Kalau nanti bagus, akan kami kembangkan menjadi salah satu Taman Sakura di Jateng dan akan dijadikan destinasi wisata baru," kata Ganjar di Semarang, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, jika selama ini masyarakat rela merogoh kocek cukup dalam untuk dapat menikmati Cherries Blossom di Jepang pada bulan April, nantinya mereka cukup datang ke Lereng Gunung Lawu untuk menikmati hal yang sama. "Kalau bulan-bulan April di Jepang ada Cherries Blossom, sebenarnya ini bisa menikmati hal serupa di Lawu. Nanti akan kami buat event-event setiap bunganya mekar, dan kalau perlu orang-orang Jepang akan kami datangkan supaya kerjasama ini menjadi terus kelihatan baik," tukasnya.

Disinggung apakah dirinya ingin melihat secara langsung bunga sakura yang mekar di Cemoro Kandang, Ganjar menjawab sangat antusias. "Pastinya ada rencana, saya jadi penasaran ingin melihat juga secara langsung. Nanti saya akan sepedaan ke sana, sepertinya menantang juga," jawabnya sambil tertawa.

Ketua Tim Sakura sekaligus peneliti silvikultur Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo, Pamungkas Biana Putra mengatakan, mekarnya bunga tersebut menandakan bahwa bunga yang masuk ke dalam jenis Sakura Himalaya itu cocok dengan ekosistem di Gunung Lawu.


Pembangunan Taman dan Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral) sendiri, lanjutnya, merupakan kerjasama antara PT. Toyota dengan Balitek DAS Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas, LIPI dan Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. "Kami berharap pohon sakura ini bisa berbunga pada musimnya, yakni sekitar Januari-Februari atau Juli-Agustus," pungkasnya.
 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu