Follow Us :              

Hari Pers Nasional, Ganjar Ajak Media Gencar Promosikan Pariwisata

  31 January 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 550 
Kategori :
Bagikan :


Hari Pers Nasional, Ganjar Ajak Media Gencar Promosikan Pariwisata

31 January 2019 | 13:00:00 | dibaca : 550
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh insan media turut gencar terlibat pada pengembangan pariwisata, khususnya di Jateng. Ganjar menilai, media memiliki kekuatan besar untuk mengenalkan pariwisata ke seluruh pelosok dunia.

"Tanpa media, pengembangan pariwisata di Indonesia, khususnya Jawa Tengah tidak akan berhasil. Peran media dalam pengembangan pariwisata sangat besar, jadi pada moment ini saya berharap media terus semangat mendukung pariwisata," ujar Ganjar di sela wawancara terkait Hari Pers nasional (HPN) 2019 di Puri Gedeh Semarang, kamis (31/1/2019).

Dia berbagi pengalaman ketika mengadakan sebuah event pariwisata yang cukup besar di Jateng. Namun event itu ternyata gaungnya kurang besar karena tidak banyak disorot oleh media. "Namun saat saya menggelar ‘Borobudur Marathon’ dan menggandeng insan media, ternyata publikasinya luar biasa sehingga terkenal. Bahkan event itu mendapat prestasi berupa tiga mendali emas dari sebuah lembaga yang cukup kredibel," terangnya.

Dalam pengembangan pariwisata, kata dia, tidak hanya keterlibatan media mainstream saja yang dibutuhkan. Namun juga citizen journalism yang sekarang banyak berkembang di tengah masyarakat melalui media sosial (Medsos) memiliki peran besar. Citizen journalism diminta Ganjar untuk aktif membuat cerita-cerita jurnalistik tentang pariwisata yang ada di daerah masing-masing.

"Nah, wartawan dari media-media mainstream saya berharap bisa mengedukasi masyarakat yang saya sebut 'wartawan amatir' ini. Anak-anak muda yang peduli terhadap pariwisata bisa diajari cara menulis yang baik dan benar tentang pariwisata. Agar mereka bisa mengembangkan potensi di daerahnya masing-masing, bisa wisata alam, kuliner, budaya, kerajinan dan lainnya," ucapnya.

Lebih lanjut Ganjar menambahkan, di era digital seperti saat ini, tantangan media sangat berat. Saat ini, khususnya media konvensional dipaksa untuk masuk ke dunia online. Hal itu yang membuat banyak media konvensional beralih ke media online. Ada pergeseran luar biasa terjadi karena memang itu yang dituntut masyarakat.

"Media online punya pengaruh sangat cepat, maka ketika tidak berhati-hati, seringkali subjektivitas muncul, salah ketik muncul, judul sangat provokatif muncul dan masyarakat akan mudah dipengaruhi. Ini yang saya sebut bahwa tantangan media sekarang sangat berat. Harus hati-hati, presisi, arif, lebih edukatif dan mencerdaskan," harapnya.

Pada peringatan HPN 2019 ini, tak lupa Ganjar berharap pers Indonesia semakin mencerdaskan, semakin mendidik dan memberikan fakta dan data yang akurat. "Sehingga masyarakat bisa membandingkan informasi dan menjadi cerdas. Jangan membuat berita hoaks lho," tutupnya.

 

Baca juga : Borobudur Marathon 2018, Sportourism Dipadukan Kearifan Lokal


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh insan media turut gencar terlibat pada pengembangan pariwisata, khususnya di Jateng. Ganjar menilai, media memiliki kekuatan besar untuk mengenalkan pariwisata ke seluruh pelosok dunia.

"Tanpa media, pengembangan pariwisata di Indonesia, khususnya Jawa Tengah tidak akan berhasil. Peran media dalam pengembangan pariwisata sangat besar, jadi pada moment ini saya berharap media terus semangat mendukung pariwisata," ujar Ganjar di sela wawancara terkait Hari Pers nasional (HPN) 2019 di Puri Gedeh Semarang, kamis (31/1/2019).

Dia berbagi pengalaman ketika mengadakan sebuah event pariwisata yang cukup besar di Jateng. Namun event itu ternyata gaungnya kurang besar karena tidak banyak disorot oleh media. "Namun saat saya menggelar ‘Borobudur Marathon’ dan menggandeng insan media, ternyata publikasinya luar biasa sehingga terkenal. Bahkan event itu mendapat prestasi berupa tiga mendali emas dari sebuah lembaga yang cukup kredibel," terangnya.

Dalam pengembangan pariwisata, kata dia, tidak hanya keterlibatan media mainstream saja yang dibutuhkan. Namun juga citizen journalism yang sekarang banyak berkembang di tengah masyarakat melalui media sosial (Medsos) memiliki peran besar. Citizen journalism diminta Ganjar untuk aktif membuat cerita-cerita jurnalistik tentang pariwisata yang ada di daerah masing-masing.

"Nah, wartawan dari media-media mainstream saya berharap bisa mengedukasi masyarakat yang saya sebut 'wartawan amatir' ini. Anak-anak muda yang peduli terhadap pariwisata bisa diajari cara menulis yang baik dan benar tentang pariwisata. Agar mereka bisa mengembangkan potensi di daerahnya masing-masing, bisa wisata alam, kuliner, budaya, kerajinan dan lainnya," ucapnya.

Lebih lanjut Ganjar menambahkan, di era digital seperti saat ini, tantangan media sangat berat. Saat ini, khususnya media konvensional dipaksa untuk masuk ke dunia online. Hal itu yang membuat banyak media konvensional beralih ke media online. Ada pergeseran luar biasa terjadi karena memang itu yang dituntut masyarakat.

"Media online punya pengaruh sangat cepat, maka ketika tidak berhati-hati, seringkali subjektivitas muncul, salah ketik muncul, judul sangat provokatif muncul dan masyarakat akan mudah dipengaruhi. Ini yang saya sebut bahwa tantangan media sekarang sangat berat. Harus hati-hati, presisi, arif, lebih edukatif dan mencerdaskan," harapnya.

Pada peringatan HPN 2019 ini, tak lupa Ganjar berharap pers Indonesia semakin mencerdaskan, semakin mendidik dan memberikan fakta dan data yang akurat. "Sehingga masyarakat bisa membandingkan informasi dan menjadi cerdas. Jangan membuat berita hoaks lho," tutupnya.

 

Baca juga : Borobudur Marathon 2018, Sportourism Dipadukan Kearifan Lokal


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu