Follow Us :              

Rendah Kolesterol, Ganjar Ketagihan Cicipi Emping Garut Khas Sragen

  04 March 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 2332 
Kategori :
Bagikan :


Rendah Kolesterol, Ganjar Ketagihan Cicipi Emping Garut Khas Sragen

04 March 2019 | 09:00:00 | dibaca : 2332
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung membeli 10 bungkus emping garut khas Sragen saat mengikuti kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten, Senin (4/3/2019).

Pria berambut putih itu membeli emping garut atau keripik dari umbi-umbian yang memiliki nama lain ararut dan nama ilmiah maranta arundinacea itu karena tertarik dengan rasa dan kandungan yang ada di dalamnya.

Awalnya, Ganjar meninjau sejumlah stand produk pameran UMKM dari berbagai daerah se-Keresidenan Surakarta. Saat tiba di stand Kabupaten Sragen, Ganjar kemudian diminta mencicipi emping garut yang dijajakan.

"Silakan pak, ini emping garut, bukan dari Melinjo. Enak pak, rendah kolesterol lagi, dijamin aman," kata Herawati Utami Dewi, pengusaha emping garut asal Sragen kepada Ganjar saat menunggui stand.

Mendapat tawaran itu, Ganjar heran ada keripik emping yang terbuat dari garut. Tanpa ragu, Ganjar yang didampingi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun langsung mencicipi cemilan tersebut. Setelah mencicipi satu, dia kemudian mengambil lagi karena suka dengan cita rasa dari keripik tersebut.

"Ini enak, apalagi rendah kolesterol ya. Nah kreasi dan inovasi yang seperti ini harus ditingkatkan. Aku tuku 10 bungkus (Saya beli sepuluh bungkus)," ucap Ganjar kepada Dewi.

Mengetahui Ganjar senang dengan produknya, langsung saja Dewi mengambil 10 bungkus emping garut yang dipesan dan diberikan kepada ajudan Gubernur. "Senang sekali, ternyata bapak suka. Emping ini saya buat dari Garut, jadi bukan Melinjo. Rasanya enak dan rendah kolesterol," terangnya.

Selain emping garut, warga Kedawung Sragen yang memiliki toko bernama RH Keripik ini juga menjual aneka keripik yang tidak biasa terbuat dari buah-buahan dan umbi-umbian. Ada keripik pare, keripik buah naga, keripik sukun, pisang, talas dan sebagainya. "Saya memproduksi ini sudah sejak 2010 lalu, penjualan melalui online dan offline," terangnya.

Tidak tanggung-tanggung, ternyata aneka produk keripik miliknya itu laku keras di pasaran. Setiap bulan, tidak kurang dari Rp25 juta omzet yang dia dapatkan. "Alhamdulillah laris manis, saya bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah kepada saya," tukasnya.

Selain memborong emping garut, Ganjar juga membeli sejumlah produk lain yang dijajakan. Seperti Surjan dan Blankon dari kain lurik khas Klaten, kain goyor khas Sragen dan beberapa produk lainnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar mengatakan jika sebenarnya banyak produk hasil olahan masyarakat yang bisa dijual di skala internasional. "Maka saya ingin sekian banyak produk UMKM yang ada ini didaftarkan ke kami agar potensi-potensi itu terekam dengan baik," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, produk-produk tersebut dapat dibawa ke pameran tingkat internasional. Seperti pada bulan ini, ada pameran di London, kemudian ada pula pameran di negara lain.

"Agustus lalu kami kedatangan tamu dari Rusia, dan ternyata mereka suka sekali dengan produk-produk kita. Rusia butuh banyak sekali produk kerajinan, nah potensi ini bisa kita jual ke sana, mengingat hampir semua produk kita sudah berkelas internasional," tutupnya.

 

Baca juga : Hasilkan Produk Inovatif Saja Tak Cukup


Bagikan :

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung membeli 10 bungkus emping garut khas Sragen saat mengikuti kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Keresidenan Surakarta di Pendopo Kabupaten Klaten, Senin (4/3/2019).

Pria berambut putih itu membeli emping garut atau keripik dari umbi-umbian yang memiliki nama lain ararut dan nama ilmiah maranta arundinacea itu karena tertarik dengan rasa dan kandungan yang ada di dalamnya.

Awalnya, Ganjar meninjau sejumlah stand produk pameran UMKM dari berbagai daerah se-Keresidenan Surakarta. Saat tiba di stand Kabupaten Sragen, Ganjar kemudian diminta mencicipi emping garut yang dijajakan.

"Silakan pak, ini emping garut, bukan dari Melinjo. Enak pak, rendah kolesterol lagi, dijamin aman," kata Herawati Utami Dewi, pengusaha emping garut asal Sragen kepada Ganjar saat menunggui stand.

Mendapat tawaran itu, Ganjar heran ada keripik emping yang terbuat dari garut. Tanpa ragu, Ganjar yang didampingi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun langsung mencicipi cemilan tersebut. Setelah mencicipi satu, dia kemudian mengambil lagi karena suka dengan cita rasa dari keripik tersebut.

"Ini enak, apalagi rendah kolesterol ya. Nah kreasi dan inovasi yang seperti ini harus ditingkatkan. Aku tuku 10 bungkus (Saya beli sepuluh bungkus)," ucap Ganjar kepada Dewi.

Mengetahui Ganjar senang dengan produknya, langsung saja Dewi mengambil 10 bungkus emping garut yang dipesan dan diberikan kepada ajudan Gubernur. "Senang sekali, ternyata bapak suka. Emping ini saya buat dari Garut, jadi bukan Melinjo. Rasanya enak dan rendah kolesterol," terangnya.

Selain emping garut, warga Kedawung Sragen yang memiliki toko bernama RH Keripik ini juga menjual aneka keripik yang tidak biasa terbuat dari buah-buahan dan umbi-umbian. Ada keripik pare, keripik buah naga, keripik sukun, pisang, talas dan sebagainya. "Saya memproduksi ini sudah sejak 2010 lalu, penjualan melalui online dan offline," terangnya.

Tidak tanggung-tanggung, ternyata aneka produk keripik miliknya itu laku keras di pasaran. Setiap bulan, tidak kurang dari Rp25 juta omzet yang dia dapatkan. "Alhamdulillah laris manis, saya bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah kepada saya," tukasnya.

Selain memborong emping garut, Ganjar juga membeli sejumlah produk lain yang dijajakan. Seperti Surjan dan Blankon dari kain lurik khas Klaten, kain goyor khas Sragen dan beberapa produk lainnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar mengatakan jika sebenarnya banyak produk hasil olahan masyarakat yang bisa dijual di skala internasional. "Maka saya ingin sekian banyak produk UMKM yang ada ini didaftarkan ke kami agar potensi-potensi itu terekam dengan baik," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, produk-produk tersebut dapat dibawa ke pameran tingkat internasional. Seperti pada bulan ini, ada pameran di London, kemudian ada pula pameran di negara lain.

"Agustus lalu kami kedatangan tamu dari Rusia, dan ternyata mereka suka sekali dengan produk-produk kita. Rusia butuh banyak sekali produk kerajinan, nah potensi ini bisa kita jual ke sana, mengingat hampir semua produk kita sudah berkelas internasional," tutupnya.

 

Baca juga : Hasilkan Produk Inovatif Saja Tak Cukup


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu