Follow Us :              

Saka Milenial Jateng Jadi Pilot Project Nasional

  05 March 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 833 
Kategori :
Bagikan :


Saka Milenial Jateng Jadi Pilot Project Nasional

05 March 2019 | 10:00:00 | dibaca : 833
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Komjen Pol (purn) Budi Waseso mengapresiasi langkah Kwarda Jawa Tengah membentuk Saka Milenial. Menurutnya, pembentukan Saka Milenial tersebut sangat penting, di mana saat ini peredaran informasi menyesatkan sangat banyak beredar di tengah masyarakat.

"Ini bagus sekali, memang gerakan Pramuka harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Saka Milenial perlu dibangun karena sekarang memang dibutuhkan masyarakat, dengan berbagai program-program yang kekinian," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, usai Melantik Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) dan Dewan Kerja Daerah (DKD) Provinsi Jateng masa bakti 2018-2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (5/3/2019).

Buwas mengatakan, langkah progresif dan inovatif dari Jateng tersebut nantinya akan menjadi pilot project pembentukan Saka Milenial di seluruh wilayah di Indonesia. "Jateng ini kan yang pertama, akan kami jadikan pilot project nasional. Hasilnya nanti akan kami jadikan bahan untuk penerapan di seluruh Indonesia," tegasnya.

Lebih lanjut Buwas yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) ini menambahkan, gerakan Pramuka saat ini memiliki tantangan untuk ikut berperan dalam pembangunan negara. Melalui gerakan kepanduan itu, dirinya berharap berbagai persoalan masyarakat dapat diselesaikan.

"Mulai dari hal sederhana, menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah plastik, ikut menanggulangi narkotika dan banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh anggota Pramuka," tambahnya.

Dia yakin, gerakan Pramuka di Jateng akan semakin maju di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo sebagai Ketua Mabida dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo sebagai Ketua Kwarda. "Ini sudah pas, di Jateng ini Ketua Mabida dan Ketua Kwardanya kompak sekali. Kalau ada permasalahan tidak bisa diselesaikan di lapangan, pasti bisa diselesaikan di rumah," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh hadirin.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, pembentukan Saka Milenial dilakukan karena adanya usulan dari generasi muda. Mereka yang selama ini melihat banyak informasi hoaks terketuk hatinya untuk ikut bergerak.

"Jadi bukan top down, melainkan buttom up yakni dari bawah ke atas. Saat itu, saya bertemu anak-anak milenial ini dan mereka mengusulkan ingin membuat Saka Milenial. Karena programnya bagus, langsung saya setujui," tegasnya.

Saka Milenial, lanjut Ganjar, menjadi yang pertama di Indonesia. Keberadaan Saka Milenial tersebut diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya menyelamatkan masyarakat dari peredaran informasi menyesatkan.

"Nantinya, mereka akan kami dorong untuk menyampaikan program-program kita, menyebarkan informasi positif sekaligus menjadi benteng informasi hoaks, ngawur, fitnah dan menyesatkan," tukasnya.

Senada, Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo berharap Gerakan Pramuka Daerah Jateng dapat menjadi "kantor berita" atau menjadi penyebar berbagai informasi positif, membangun, dan membanggakan. 

"Sekarang ini harapannya adalah Pramuka sekaligus sebagai 'kantor berita.' Jangan penuhi sosial media dengan berita-berita negatif melainkan harus banjiri dengan berbagai informasi positif," ujarnya.

Dengan adanya beragam informasi positif atas berbagai kegiatan kepramukaan, maka dapat memberikan dan menyebarkan virus positif kepada generasi muda. Selain itu, Pramuka bisa berkontribusi secara langsung terhadap permasalahan yang ada di tengah masyarakat, termasuk memberikan solusi.

"Ini nanti kita dorong lebih luas, seperti permasalahan sampah dengan bagaimana memberikan pengaruh terhadap lingkungan dan masyarakat agar mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan," katanya. 

Proses pelantikan pengurus Mabida, Kwarda dan DKD Jateng tersebut berlangsung khidmat. Selain melantik Ganjar menjadi Ketua Mabida Jateng, Buwas juga melantik jajaran anggota Mabida yang terdiri dari jajaran Forkopimda Jateng seperti Kapolda, Pangdam IV Diponegoro, Kajati Jateng dan instansi terkait.

 

Baca juga : Satu-satunya di Indonesia, Jateng Luncurkan Saka Milenial


Bagikan :

SEMARANG - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Komjen Pol (purn) Budi Waseso mengapresiasi langkah Kwarda Jawa Tengah membentuk Saka Milenial. Menurutnya, pembentukan Saka Milenial tersebut sangat penting, di mana saat ini peredaran informasi menyesatkan sangat banyak beredar di tengah masyarakat.

"Ini bagus sekali, memang gerakan Pramuka harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Saka Milenial perlu dibangun karena sekarang memang dibutuhkan masyarakat, dengan berbagai program-program yang kekinian," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, usai Melantik Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) dan Dewan Kerja Daerah (DKD) Provinsi Jateng masa bakti 2018-2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (5/3/2019).

Buwas mengatakan, langkah progresif dan inovatif dari Jateng tersebut nantinya akan menjadi pilot project pembentukan Saka Milenial di seluruh wilayah di Indonesia. "Jateng ini kan yang pertama, akan kami jadikan pilot project nasional. Hasilnya nanti akan kami jadikan bahan untuk penerapan di seluruh Indonesia," tegasnya.

Lebih lanjut Buwas yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) ini menambahkan, gerakan Pramuka saat ini memiliki tantangan untuk ikut berperan dalam pembangunan negara. Melalui gerakan kepanduan itu, dirinya berharap berbagai persoalan masyarakat dapat diselesaikan.

"Mulai dari hal sederhana, menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah plastik, ikut menanggulangi narkotika dan banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh anggota Pramuka," tambahnya.

Dia yakin, gerakan Pramuka di Jateng akan semakin maju di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo sebagai Ketua Mabida dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo sebagai Ketua Kwarda. "Ini sudah pas, di Jateng ini Ketua Mabida dan Ketua Kwardanya kompak sekali. Kalau ada permasalahan tidak bisa diselesaikan di lapangan, pasti bisa diselesaikan di rumah," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh hadirin.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, pembentukan Saka Milenial dilakukan karena adanya usulan dari generasi muda. Mereka yang selama ini melihat banyak informasi hoaks terketuk hatinya untuk ikut bergerak.

"Jadi bukan top down, melainkan buttom up yakni dari bawah ke atas. Saat itu, saya bertemu anak-anak milenial ini dan mereka mengusulkan ingin membuat Saka Milenial. Karena programnya bagus, langsung saya setujui," tegasnya.

Saka Milenial, lanjut Ganjar, menjadi yang pertama di Indonesia. Keberadaan Saka Milenial tersebut diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya menyelamatkan masyarakat dari peredaran informasi menyesatkan.

"Nantinya, mereka akan kami dorong untuk menyampaikan program-program kita, menyebarkan informasi positif sekaligus menjadi benteng informasi hoaks, ngawur, fitnah dan menyesatkan," tukasnya.

Senada, Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo berharap Gerakan Pramuka Daerah Jateng dapat menjadi "kantor berita" atau menjadi penyebar berbagai informasi positif, membangun, dan membanggakan. 

"Sekarang ini harapannya adalah Pramuka sekaligus sebagai 'kantor berita.' Jangan penuhi sosial media dengan berita-berita negatif melainkan harus banjiri dengan berbagai informasi positif," ujarnya.

Dengan adanya beragam informasi positif atas berbagai kegiatan kepramukaan, maka dapat memberikan dan menyebarkan virus positif kepada generasi muda. Selain itu, Pramuka bisa berkontribusi secara langsung terhadap permasalahan yang ada di tengah masyarakat, termasuk memberikan solusi.

"Ini nanti kita dorong lebih luas, seperti permasalahan sampah dengan bagaimana memberikan pengaruh terhadap lingkungan dan masyarakat agar mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan," katanya. 

Proses pelantikan pengurus Mabida, Kwarda dan DKD Jateng tersebut berlangsung khidmat. Selain melantik Ganjar menjadi Ketua Mabida Jateng, Buwas juga melantik jajaran anggota Mabida yang terdiri dari jajaran Forkopimda Jateng seperti Kapolda, Pangdam IV Diponegoro, Kajati Jateng dan instansi terkait.

 

Baca juga : Satu-satunya di Indonesia, Jateng Luncurkan Saka Milenial


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu