Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
PEMALANG - Sebanyak 5.036 guru keagamaan di Kabupaten Pemalang memperoleh bantuan insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Insentif tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Pondok Pesantren Mislakhul Muta'alimin Warungpring, Kamis (11/4/2019).
Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Pemalang Kudaifah menjelaskan, pihaknya telah mendata 5.036 guru keagamaan pada tahun 2019 untuk menerima bantuan insentif dari Pemprov Jateng, namun jumlah tersebut dipastikan akan bertambah pada tahun 2020 mendatang.
"Karena pendataan jumlah pengajar keagamaan pada tahun 2019 masih mengalami koreksi dan evaluasi, maka insya Allah pada tahun 2020 dari jumlah 5.036 orang akan meningkat jumlahnya menjadi 5.898 orang," terangnya.
Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Pemalang Supaat mengapresiasi program bantuan insentif yang diberikan oleh Pemprov Jateng kepada para guru ngaji tersebut. Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud konkret kepedulian pemerintah terhadap peran penting guru keagamaan dalam mendidik anak bangsa agar berbudi pekerti luhur.
Dia berpendapat, pendidikan karakter saat ini menjadi benteng generasi muda untuk menangkal berbagai pengaruh negatif yang muncul pada era globalisasi.
"Para pengajar keagamaan mempunyai peran sangat besar dalam menciptakan insan berakhlak karimah. Kita mengetahui dedikasi para guru ngaji dalam mendidik anak-anak kita, terlebih di era modern saat ini benteng akal sangat diperlukan oleh anak-anak kita untuk membendung berbagai pengaruh negatif dari perkembangan teknologi," ujarnya.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) berkomitmen, pihaknya akan mengawal program bantuan insentif guru keagamaan agar dapat terus berlanjut pada masa mendatang demi mendukung kesejahteraan para guru ngaji di Jateng. Gus Yasin menyampaikan, Pemprov Jateng juga telah mencanangkan program ekonomi pesantren (ekotren). Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan kegiatan wirausaha yang dilakukan oleh para santri.
"Insya Allah program ini tidak berhenti pada tahun ini. Selain itu, ada program ekonomi pesantren Pemprov Jateng. Kami menjual produk-produk pondok pesantren. Ponpes ingkang gadah usaha tapi dereng angsal PIRT utawi sertifikat halal, mangkeh pemerintah ingkang bantu biayai (Ponpes yang punya usaha, tapi belum dapat PIRT atau sertifikat halal, nanti pemerintah yang bantu biayai). Supados saget dipun sade wonten toko-toko (Agar bisa dijual di toko-toko)," bebernya.
Sementara itu, Kholid Subhan, salah seorang guru Madrasah Diniyah Salafiyah Penusupan menyampaikan terima kasih atas bantuan insentif yang diberikan oleh Pemprov Jateng. Warga Kecamatan Randudongkal itu mengajak ustaz/ustazah atau guru ngaji di Jateng semakin bersemangat dalam mendidik ilmu agama dan karakter generasi muda.
"Terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang memberikan perhatian kepada guru keagamaan di Kabupaten Pemalang, termasuk kecamatan Randudongkal. Kami akan melanjutkan perjuangan untuk mendidik anak-anak menjadi anak berakhlakul karimah untuk menuju Indonesia yang makmur dan memperoleh keberkahan dari Allah," ujarnya.
Baca juga : Terima Insentif, Guru Ngaji di Pekalongan Diminta Tak Lelah Didik Generasi Bangsa
PEMALANG - Sebanyak 5.036 guru keagamaan di Kabupaten Pemalang memperoleh bantuan insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Insentif tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Pondok Pesantren Mislakhul Muta'alimin Warungpring, Kamis (11/4/2019).
Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Pemalang Kudaifah menjelaskan, pihaknya telah mendata 5.036 guru keagamaan pada tahun 2019 untuk menerima bantuan insentif dari Pemprov Jateng, namun jumlah tersebut dipastikan akan bertambah pada tahun 2020 mendatang.
"Karena pendataan jumlah pengajar keagamaan pada tahun 2019 masih mengalami koreksi dan evaluasi, maka insya Allah pada tahun 2020 dari jumlah 5.036 orang akan meningkat jumlahnya menjadi 5.898 orang," terangnya.
Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Pemalang Supaat mengapresiasi program bantuan insentif yang diberikan oleh Pemprov Jateng kepada para guru ngaji tersebut. Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud konkret kepedulian pemerintah terhadap peran penting guru keagamaan dalam mendidik anak bangsa agar berbudi pekerti luhur.
Dia berpendapat, pendidikan karakter saat ini menjadi benteng generasi muda untuk menangkal berbagai pengaruh negatif yang muncul pada era globalisasi.
"Para pengajar keagamaan mempunyai peran sangat besar dalam menciptakan insan berakhlak karimah. Kita mengetahui dedikasi para guru ngaji dalam mendidik anak-anak kita, terlebih di era modern saat ini benteng akal sangat diperlukan oleh anak-anak kita untuk membendung berbagai pengaruh negatif dari perkembangan teknologi," ujarnya.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) berkomitmen, pihaknya akan mengawal program bantuan insentif guru keagamaan agar dapat terus berlanjut pada masa mendatang demi mendukung kesejahteraan para guru ngaji di Jateng. Gus Yasin menyampaikan, Pemprov Jateng juga telah mencanangkan program ekonomi pesantren (ekotren). Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan kegiatan wirausaha yang dilakukan oleh para santri.
"Insya Allah program ini tidak berhenti pada tahun ini. Selain itu, ada program ekonomi pesantren Pemprov Jateng. Kami menjual produk-produk pondok pesantren. Ponpes ingkang gadah usaha tapi dereng angsal PIRT utawi sertifikat halal, mangkeh pemerintah ingkang bantu biayai (Ponpes yang punya usaha, tapi belum dapat PIRT atau sertifikat halal, nanti pemerintah yang bantu biayai). Supados saget dipun sade wonten toko-toko (Agar bisa dijual di toko-toko)," bebernya.
Sementara itu, Kholid Subhan, salah seorang guru Madrasah Diniyah Salafiyah Penusupan menyampaikan terima kasih atas bantuan insentif yang diberikan oleh Pemprov Jateng. Warga Kecamatan Randudongkal itu mengajak ustaz/ustazah atau guru ngaji di Jateng semakin bersemangat dalam mendidik ilmu agama dan karakter generasi muda.
"Terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang memberikan perhatian kepada guru keagamaan di Kabupaten Pemalang, termasuk kecamatan Randudongkal. Kami akan melanjutkan perjuangan untuk mendidik anak-anak menjadi anak berakhlakul karimah untuk menuju Indonesia yang makmur dan memperoleh keberkahan dari Allah," ujarnya.
Baca juga : Terima Insentif, Guru Ngaji di Pekalongan Diminta Tak Lelah Didik Generasi Bangsa
Berita Terbaru