Follow Us :              

Gus Yasin: Pemimpin Baik Tak Segan Meminta Maaf

  18 June 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 907 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Pemimpin Baik Tak Segan Meminta Maaf

18 June 2019 | 09:00:00 | dibaca : 907
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebutkan, bulan Syawal merupakan momentum yang tepat untuk saling bermafaan dan kembali fitri. Untuk melebur segala kesalahan dengan sesama, perlu saling memaafkan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Pengajian Umum Halalbihalal dan Haul KH Hasan Arif di Desa Ngarap-arap Kabupaten Grobogan, Selasa (18/6/2019).

Gus Yasin menyebutkan, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad semasa hidup, Rasulullah memberikan teladan bagi para umatnya. Rasulullah mencontohkan bagaimana berperilaku santun kepada sesama, termasuk kepada orang-orang yang tidak sepaham dengannya sebagai wujud menjalin relasi antar manusia.

Di sisi lain, Rasulullah juga mencontohkan untuk menjaga akidah sebagai wujud ketaatan umat kepada Sang Pencipta. "Agama itu nasehat dan nasehat yang paling utama itu adalah contoh. Kanjeng Nabi tidak memusuhi orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi ora musuhi. Mereka tetap sesrawungan. Tetapi untuk masalah akidah, Kanjeng Nabi tegas," terangnya.

Tak hanya memberikan contoh menjalin relasi antar sesama yang baik, Rasulullah juga menjadi pemimpin teladan yang begitu dicintai umatnya. Sebagai seorang pemimpin, Rasulullah tidak ragu untuk meminta maaf kepada para sahabatnya. Rasulullah meminta tolong para sahabat untuk memapahnya ke atas mimbar dan meminta para sahabat serta keluarganya untuk berkumpul.

"Rasulullah mengatakan apakah semasa hidup telah menyampaikan perintah Allah kepada umatnya sebagaimana mestinya, apakah tutur kata atau perilakunya pernah menyakiti hati para sahabat dan adakah hutang yang masih menjadi tanggungannya. Kanjeng Nabi seorang pimpinan yang tidak punya dosa dan kesalahan saja meminta maaf kepada para sahabat," ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai umat Rasulullah semestinya dapat meneladani teladan yang diberikan, termasuk untuk tidak ragu meminta maaf. Selaku wakil gubernur, dia pun meminta maaf jika memiliki kesalahan selama memimpin. Dia berharap, dengan saling memaafkan, tali silaturahmi yang semakin erat terjalin antara pemerintah dan masyarakat juga dapat semakin erat.
 
"Wonten wulan Syawal menika, mestine wonten perkawis-perkawis ingkang gawe gelo masyarakat (Pada bulan Syawal ini, mestinya ada perkara-perkara yang membuat tak puas masyarakat). Mula, kula atas nama pribadi lan Pemprov Jateng nyuwun agunging pangapunten menawi wonten kesalahan anggenipun melayani panjenengan (Oleh sebab itu, saya atas nama pribadi dan Pemprov Jateng meminta maaf sebesar-besarnya bila ada kesalahan dalam melayani anda)," pungkasnya sembari tersenyum.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Masyarakat Tebarkan Kasih Sayang Setiap Saat


Bagikan :

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebutkan, bulan Syawal merupakan momentum yang tepat untuk saling bermafaan dan kembali fitri. Untuk melebur segala kesalahan dengan sesama, perlu saling memaafkan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Pengajian Umum Halalbihalal dan Haul KH Hasan Arif di Desa Ngarap-arap Kabupaten Grobogan, Selasa (18/6/2019).

Gus Yasin menyebutkan, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad semasa hidup, Rasulullah memberikan teladan bagi para umatnya. Rasulullah mencontohkan bagaimana berperilaku santun kepada sesama, termasuk kepada orang-orang yang tidak sepaham dengannya sebagai wujud menjalin relasi antar manusia.

Di sisi lain, Rasulullah juga mencontohkan untuk menjaga akidah sebagai wujud ketaatan umat kepada Sang Pencipta. "Agama itu nasehat dan nasehat yang paling utama itu adalah contoh. Kanjeng Nabi tidak memusuhi orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi ora musuhi. Mereka tetap sesrawungan. Tetapi untuk masalah akidah, Kanjeng Nabi tegas," terangnya.

Tak hanya memberikan contoh menjalin relasi antar sesama yang baik, Rasulullah juga menjadi pemimpin teladan yang begitu dicintai umatnya. Sebagai seorang pemimpin, Rasulullah tidak ragu untuk meminta maaf kepada para sahabatnya. Rasulullah meminta tolong para sahabat untuk memapahnya ke atas mimbar dan meminta para sahabat serta keluarganya untuk berkumpul.

"Rasulullah mengatakan apakah semasa hidup telah menyampaikan perintah Allah kepada umatnya sebagaimana mestinya, apakah tutur kata atau perilakunya pernah menyakiti hati para sahabat dan adakah hutang yang masih menjadi tanggungannya. Kanjeng Nabi seorang pimpinan yang tidak punya dosa dan kesalahan saja meminta maaf kepada para sahabat," ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai umat Rasulullah semestinya dapat meneladani teladan yang diberikan, termasuk untuk tidak ragu meminta maaf. Selaku wakil gubernur, dia pun meminta maaf jika memiliki kesalahan selama memimpin. Dia berharap, dengan saling memaafkan, tali silaturahmi yang semakin erat terjalin antara pemerintah dan masyarakat juga dapat semakin erat.
 
"Wonten wulan Syawal menika, mestine wonten perkawis-perkawis ingkang gawe gelo masyarakat (Pada bulan Syawal ini, mestinya ada perkara-perkara yang membuat tak puas masyarakat). Mula, kula atas nama pribadi lan Pemprov Jateng nyuwun agunging pangapunten menawi wonten kesalahan anggenipun melayani panjenengan (Oleh sebab itu, saya atas nama pribadi dan Pemprov Jateng meminta maaf sebesar-besarnya bila ada kesalahan dalam melayani anda)," pungkasnya sembari tersenyum.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Masyarakat Tebarkan Kasih Sayang Setiap Saat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu