Follow Us :              

Pemprov Jateng Pinjamkan BLK Klampok Jadi Tempat Isolasi Terpusat Banjarnegara

  08 July 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 1275 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Pinjamkan BLK Klampok Jadi Tempat Isolasi Terpusat Banjarnegara

08 July 2021 | 15:00:00 | dibaca : 1275
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau RSUD Hj. Anna Lasmanah dan RSI di Banjarnegara, Kamis (8/7/2021). Di tempat itu, ia mendapat laporan jika bed occupancy ratio (BOR)nya tinggi. 

“Hari ini cukup eksponensial ya, saya lihat (peningkatan kasus Covid-19), kemarin mulai ndedel (cepat) naiknya,” ucap Ganjar. 

Untuk mengatasi masalah itu, Ganjar meminta Pemerintah Kabupaten Banjarnegara segera menerapkan skenario antisipatif, terutama pada fasilitas kesehatan. 

“Siapkan rumah sakit-rumah sakit rujukan, kumpulkan jadi satu. Bagi peran dan tugasnya, hitung kapasitasnya, kalau dilakukan ekstensi (pengembangan) bisa berapa?,” ujarnya. 

Pemerintah Kabupaten perlu mendata jumlah fasilitas yang dimiliki serta jumlah yang mungkin akan dibutuhkan. Jika ada kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi, dapat dilaporkan agar Pemerintah Provinsi bisa turut membantu. 

“Sehingga cepet sekali nanti kita (Pemprov) bisa merespon seandainya terjadi sesuatu. Semua harus belajar dari pengalaman Kudus, dan Kudus sekarang mulai melandai, sudah mulai bagus. Jadi saya harapkan nanti kawan-kawan di Banjarnegara bisa melakukan itu. Setidaknya siapkan satu rumah sakit untuk Covid,” tandasnya. 

Gedung BLK Klampok Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Selain mengecek rumah sakit, Ganjar juga menyempatkan diri untuk meninjau gedung BLK Klampok yang dipinjamkan menjadi tempat isolasi terpusat. 

“Kemarin waktu kita vicon (video conference), Pemkab Banjarnegara (sampaikan) perlu ruang-ruang tempat-tempat untuk isolasi terpusat, dan kita punya BLK yang kebetulan sekarang lagi off semuanya. Ini bisa kita pakai lumayan ada kurang lebih 40 kamar, kalau kita lihat beberapa gedung bisa lebih banyak lagi ini (kapasitasnya),” kata Ganjar. 

Prinsipnya, kata Ganjar, pengelolaan pasien Covid-19 akan lebih mudah jika perawatannya terpusat. Maka dengan kondisi gedung BLK Klampok itu, Ganjar yakin pasien yang dirawat di sana juga tidak akan stres lantaran luas dan nyaman. 

“Kenapa saya tengok, hari ini kita kasihkan izin bahwa (tempat) ini boleh digunakan. Kalau mereka bisa kelola secepatnya, menurut saya ini akan bisa membantu. Antisipatif, karena kenaikannya tinggi,” tandasnya.


Bagikan :

BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau RSUD Hj. Anna Lasmanah dan RSI di Banjarnegara, Kamis (8/7/2021). Di tempat itu, ia mendapat laporan jika bed occupancy ratio (BOR)nya tinggi. 

“Hari ini cukup eksponensial ya, saya lihat (peningkatan kasus Covid-19), kemarin mulai ndedel (cepat) naiknya,” ucap Ganjar. 

Untuk mengatasi masalah itu, Ganjar meminta Pemerintah Kabupaten Banjarnegara segera menerapkan skenario antisipatif, terutama pada fasilitas kesehatan. 

“Siapkan rumah sakit-rumah sakit rujukan, kumpulkan jadi satu. Bagi peran dan tugasnya, hitung kapasitasnya, kalau dilakukan ekstensi (pengembangan) bisa berapa?,” ujarnya. 

Pemerintah Kabupaten perlu mendata jumlah fasilitas yang dimiliki serta jumlah yang mungkin akan dibutuhkan. Jika ada kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi, dapat dilaporkan agar Pemerintah Provinsi bisa turut membantu. 

“Sehingga cepet sekali nanti kita (Pemprov) bisa merespon seandainya terjadi sesuatu. Semua harus belajar dari pengalaman Kudus, dan Kudus sekarang mulai melandai, sudah mulai bagus. Jadi saya harapkan nanti kawan-kawan di Banjarnegara bisa melakukan itu. Setidaknya siapkan satu rumah sakit untuk Covid,” tandasnya. 

Gedung BLK Klampok Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Selain mengecek rumah sakit, Ganjar juga menyempatkan diri untuk meninjau gedung BLK Klampok yang dipinjamkan menjadi tempat isolasi terpusat. 

“Kemarin waktu kita vicon (video conference), Pemkab Banjarnegara (sampaikan) perlu ruang-ruang tempat-tempat untuk isolasi terpusat, dan kita punya BLK yang kebetulan sekarang lagi off semuanya. Ini bisa kita pakai lumayan ada kurang lebih 40 kamar, kalau kita lihat beberapa gedung bisa lebih banyak lagi ini (kapasitasnya),” kata Ganjar. 

Prinsipnya, kata Ganjar, pengelolaan pasien Covid-19 akan lebih mudah jika perawatannya terpusat. Maka dengan kondisi gedung BLK Klampok itu, Ganjar yakin pasien yang dirawat di sana juga tidak akan stres lantaran luas dan nyaman. 

“Kenapa saya tengok, hari ini kita kasihkan izin bahwa (tempat) ini boleh digunakan. Kalau mereka bisa kelola secepatnya, menurut saya ini akan bisa membantu. Antisipatif, karena kenaikannya tinggi,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu