Follow Us :              

Pemprov Jateng Siapkan Bantuan Tanggulangi Kekeringan dan Krisis Air di Daerah

  14 August 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 568 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Siapkan Bantuan Tanggulangi Kekeringan dan Krisis Air di Daerah

14 August 2023 | 11:00:00 | dibaca : 568
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk mewaspadai datangnya musim kemarau, yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan krisis air di sejumlah daerah. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mempersiapkan skema bantuan, sebanyak 7,1 juta liter air bersih yang akan didistribusikan, ke daerah yang mengalami krisis air.

"Tiap hari, ada bantuan yang kita kirim ke daerah-daerah. Jadi kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati/wali kota semua siaga, so far sampai hari ini ada (bantuan air)," katanya saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).

Sampai saat ini, masih ada sejumlah daerah yang mengalami krisis air bersih. Maka dari itu, Gubernur meminta agar warga dapat segera melapor, sehingga bantuan bisa segera diberikan.

"Memang ada dari teman-teman media menyampaikan, di tempat ini kurang air. Sebenarnya tinggal lapor saja, biar nanti kita kirim, karena memang di daerah-daerah tertentu ya memang kurang air. Kita siapkan, kita minta kawan-kawan untuk selalu me- report (melaporkan) secara rutin," tuturnya.

Gubernur menjelaskan, berdasarkan data akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten/kota, bantuan yang didistribusikan berjumlah sekitar 7,1 juta liter, yang bersumber dari berbagai pihak.

"Distribusinya di semua daerah. Ini memang total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi, kemudian ada Grobogan. Jadi, semua kita sampaikan dengan cara ini. Ini pola-pola distribusinya, yang tiap hari kita lakukan," jelas Gubernur.

Gubernur menambahkan, antisipasi jangka panjang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan menjaga dan merawat sumber mata air, menanam pohon, dan pengelolaan sumber mata air beserta pembuatan saluran air, agar nantinya air dapat dengan mudah didistribusikan.

"Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain, kita bisa menampung dari air hujan. Maka rain harvesting -nya (panen air hujan) musti dilakukan dengan peralatan. Seperti tandon-tandon yang ada di rumah, itu juga bisa," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk mewaspadai datangnya musim kemarau, yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan krisis air di sejumlah daerah. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mempersiapkan skema bantuan, sebanyak 7,1 juta liter air bersih yang akan didistribusikan, ke daerah yang mengalami krisis air.

"Tiap hari, ada bantuan yang kita kirim ke daerah-daerah. Jadi kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati/wali kota semua siaga, so far sampai hari ini ada (bantuan air)," katanya saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).

Sampai saat ini, masih ada sejumlah daerah yang mengalami krisis air bersih. Maka dari itu, Gubernur meminta agar warga dapat segera melapor, sehingga bantuan bisa segera diberikan.

"Memang ada dari teman-teman media menyampaikan, di tempat ini kurang air. Sebenarnya tinggal lapor saja, biar nanti kita kirim, karena memang di daerah-daerah tertentu ya memang kurang air. Kita siapkan, kita minta kawan-kawan untuk selalu me- report (melaporkan) secara rutin," tuturnya.

Gubernur menjelaskan, berdasarkan data akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten/kota, bantuan yang didistribusikan berjumlah sekitar 7,1 juta liter, yang bersumber dari berbagai pihak.

"Distribusinya di semua daerah. Ini memang total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi, kemudian ada Grobogan. Jadi, semua kita sampaikan dengan cara ini. Ini pola-pola distribusinya, yang tiap hari kita lakukan," jelas Gubernur.

Gubernur menambahkan, antisipasi jangka panjang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan menjaga dan merawat sumber mata air, menanam pohon, dan pengelolaan sumber mata air beserta pembuatan saluran air, agar nantinya air dapat dengan mudah didistribusikan.

"Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain, kita bisa menampung dari air hujan. Maka rain harvesting -nya (panen air hujan) musti dilakukan dengan peralatan. Seperti tandon-tandon yang ada di rumah, itu juga bisa," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu