Follow Us :              

Komitmen Tingkatkan Pendidikan, Gubernur Upayakan Sejahterakan Guru

  21 August 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 558 
Kategori :
Bagikan :


Komitmen Tingkatkan Pendidikan, Gubernur Upayakan Sejahterakan Guru

21 August 2023 | 09:00:00 | dibaca : 558
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Komitmen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam memajukan pendidikan di Jawa Tengah tidak perlu diragukan lagi. Selain siswa, Gubernur juga mengupayakan berbagai cara untuk menyejahterakan guru. Hal itu diwujudkan dengan pemberian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sesuai daerah masing-masing, serta mendorong pemaksimalan kuota pengangkatan guru honorer menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K).

Pembahasan tersebut disampaikan saat Gubernur menerima kunjungan dari Prof. Nunuk Suryani, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Senin (21/8/2023). Gubernur menyampaikan, pihaknya mendorong pemenuhan kuota pengangkatan guru dapat diselesaikan tahun ini. 

“Tadi disampaikan, karena anggaran dari pusat ada permintaan ditambah, tentu kami senang. Malah kalau bisa diangkat semua, para guru-guru ini,” ucap Gubernur.

Gubernur berharap, penghitungan data penempatan ASN P3K dapat dilakukan dengan benar dan akurat. Hal ini bertujuan, agar pengangkatan tersebut tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

“Maka statement-nya adalah mari kita clearance (bereskan), kalau tahun depan mesti diangkat, saya senang. Kalau semua posisi dari guru itu betul-betul penuh bisa dilengkapi, kalau itu bisa dilakukan kita senang,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur juga menyampaikan, pihaknya telah mengupayakan kesejahteraan guru dengan memberikan UMK sesuai daerah masing-masing. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang ingin menjadi guru.

“Jadi tidak hanya sekadar mengangkat P3K saja. Waktu dari kabupaten/kota guru-guru masuk, soal kesejahteraanpun kita UMK-kan semua,” tegasnya.

Indonesia akan menghadapi bonus demografi dalam 13 tahun ke depan, Gubernur berharap pemerintah lebih fokus dalam peningkatan sektor pendidikan. Salah satunya, yaitu sistem yang saat ini sudah baik, agar nantinya dapat dioptimalkan.

“Waktunya nggak panjang, kalau pendidikan tidak kita revolusi, ya kita akan ketinggalan nanti,” tandasnya.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek menyampaikan, jika Gubernur sangat berkomitmen terhadap kesejahteraan guru di Jateng.

“Beliau (Gubernur) sangat berkomitmen untuk kesejahteraan guru, karena kalau dari diskusi kami, beliau sangat peduli dengan pendidikan di Indonesia, di Jawa Tengah khususnya,” ujarnya.

Nunuk mengatakan, akan dilakukan lagi pengecekan dan verifikasi data antara Pemprov Jateng dan Kemendikbudristek. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah usulan ASN P3K yang bisa ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan.

“Kita diberi tugas dalam dua hari ke depan untuk menghitung kembali, sesuai dengan syarat ketentuan yang disampaikan oleh Pak Gubernur,” katanya.

Penambahan tersebut mungkin saja dilakukan, lanjut Nunuk, meskipun tahapan pengangkatan ASN P3K sudah selesai, yaitu dengan cara Gubernur bersurat ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI, setelah penghitungan kembali dilakukan dan didapat data yang tepat.

“Itu pernah terjadi seperti itu, jadi yang penting, sekarang setelah dihitung, Pak Gubernur bersurat, ternyata ini kebutuhannya mau dikoreksi, kami akan bantu untuk membantu KemenPAN-nya,“ tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Komitmen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam memajukan pendidikan di Jawa Tengah tidak perlu diragukan lagi. Selain siswa, Gubernur juga mengupayakan berbagai cara untuk menyejahterakan guru. Hal itu diwujudkan dengan pemberian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sesuai daerah masing-masing, serta mendorong pemaksimalan kuota pengangkatan guru honorer menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K).

Pembahasan tersebut disampaikan saat Gubernur menerima kunjungan dari Prof. Nunuk Suryani, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Senin (21/8/2023). Gubernur menyampaikan, pihaknya mendorong pemenuhan kuota pengangkatan guru dapat diselesaikan tahun ini. 

“Tadi disampaikan, karena anggaran dari pusat ada permintaan ditambah, tentu kami senang. Malah kalau bisa diangkat semua, para guru-guru ini,” ucap Gubernur.

Gubernur berharap, penghitungan data penempatan ASN P3K dapat dilakukan dengan benar dan akurat. Hal ini bertujuan, agar pengangkatan tersebut tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

“Maka statement-nya adalah mari kita clearance (bereskan), kalau tahun depan mesti diangkat, saya senang. Kalau semua posisi dari guru itu betul-betul penuh bisa dilengkapi, kalau itu bisa dilakukan kita senang,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur juga menyampaikan, pihaknya telah mengupayakan kesejahteraan guru dengan memberikan UMK sesuai daerah masing-masing. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang ingin menjadi guru.

“Jadi tidak hanya sekadar mengangkat P3K saja. Waktu dari kabupaten/kota guru-guru masuk, soal kesejahteraanpun kita UMK-kan semua,” tegasnya.

Indonesia akan menghadapi bonus demografi dalam 13 tahun ke depan, Gubernur berharap pemerintah lebih fokus dalam peningkatan sektor pendidikan. Salah satunya, yaitu sistem yang saat ini sudah baik, agar nantinya dapat dioptimalkan.

“Waktunya nggak panjang, kalau pendidikan tidak kita revolusi, ya kita akan ketinggalan nanti,” tandasnya.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek menyampaikan, jika Gubernur sangat berkomitmen terhadap kesejahteraan guru di Jateng.

“Beliau (Gubernur) sangat berkomitmen untuk kesejahteraan guru, karena kalau dari diskusi kami, beliau sangat peduli dengan pendidikan di Indonesia, di Jawa Tengah khususnya,” ujarnya.

Nunuk mengatakan, akan dilakukan lagi pengecekan dan verifikasi data antara Pemprov Jateng dan Kemendikbudristek. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah usulan ASN P3K yang bisa ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan.

“Kita diberi tugas dalam dua hari ke depan untuk menghitung kembali, sesuai dengan syarat ketentuan yang disampaikan oleh Pak Gubernur,” katanya.

Penambahan tersebut mungkin saja dilakukan, lanjut Nunuk, meskipun tahapan pengangkatan ASN P3K sudah selesai, yaitu dengan cara Gubernur bersurat ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI, setelah penghitungan kembali dilakukan dan didapat data yang tepat.

“Itu pernah terjadi seperti itu, jadi yang penting, sekarang setelah dihitung, Pak Gubernur bersurat, ternyata ini kebutuhannya mau dikoreksi, kami akan bantu untuk membantu KemenPAN-nya,“ tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu