Follow Us :              

Pj Gubernur Jateng Imbau Masyarakat Terus Waspada Karhutla

  15 September 2023  |   21:00:00  |   dibaca : 524 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Jateng Imbau Masyarakat Terus Waspada Karhutla

15 September 2023 | 21:00:00 | dibaca : 524
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

BALI - Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S, M.M. mengimbau masyarakat terus waspada selama musim kemarau ini. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau masih akan terus berlangsung hingga memasuki awal musim penghujan di Bulan November.

Pj Gubernur menerangkan, hingga 8 September 2023 dari data yang masuk, jumlah kebakaran di Jawa Tengah terdapat di 171 titik. Berdasarkan jumlah tersebut, 156 kejadian merupakan kebakaran lahan, 12 kejadian kebakaran hutan, dan 3 kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini, khususnya masyarakat yang ada di pinggir hutan. Kita tahu kebakaran bukan faktor alam, tetapi faktor manusia. Sehingga perlu kita lakukan terus menerus sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," kata Pj Gubernur usai 
Menerima penghargaan SPHP di Hotel Intercontinental Bali, Jumat (16/9/2023) malam. 

Pj Gubernur juga mengingatkan kepada para pecinta alam, agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di wilayah pegunungan. Menurutnya, saat ini dengan kemarau panjang dan pohon-pohon mulai mengering, hal ini sangat membahayakan apabila seseorang memercikan api atau membuang puntung rokok sembarangan. 

"Ini dapat menyebabkan kebakaran. Sebagaimana kita ketahui, ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan yang sangat berbahaya bagi manusia," imbuhnya.

Menambahkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Bergas Catur Sasi Penanggungan mengatakan, dari 171 kejadian kebakaran di Jateng 90 persen dapat ditangani dalam waktu 24 jam. Menurutnya, tingkat kepedulian warga menjadi sangat penting untuk menjaga lahan dari kebakaran. 

"Berkaitan dengan pendaki, pengguna lahan di pegunungan diimbau tidak membakar. Ada beberapa pos (pendakian) melarang membuat tungku api," katanya.

Bergas menjelaskan, pemanfaatan teknologi tepat guna juga menjadi penentu agar api bisa dipadamkan. Pihaknya memaparkan, penggunaan air dan sabun sangat efisien untuk mendinginkan suhu lahan yang terbakar. Air sabun tersebut, disemprotkan menggunakan sprayer desinfektan bekas pandemi Covid-19.


Bagikan :

BALI - Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S, M.M. mengimbau masyarakat terus waspada selama musim kemarau ini. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau masih akan terus berlangsung hingga memasuki awal musim penghujan di Bulan November.

Pj Gubernur menerangkan, hingga 8 September 2023 dari data yang masuk, jumlah kebakaran di Jawa Tengah terdapat di 171 titik. Berdasarkan jumlah tersebut, 156 kejadian merupakan kebakaran lahan, 12 kejadian kebakaran hutan, dan 3 kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini, khususnya masyarakat yang ada di pinggir hutan. Kita tahu kebakaran bukan faktor alam, tetapi faktor manusia. Sehingga perlu kita lakukan terus menerus sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," kata Pj Gubernur usai 
Menerima penghargaan SPHP di Hotel Intercontinental Bali, Jumat (16/9/2023) malam. 

Pj Gubernur juga mengingatkan kepada para pecinta alam, agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di wilayah pegunungan. Menurutnya, saat ini dengan kemarau panjang dan pohon-pohon mulai mengering, hal ini sangat membahayakan apabila seseorang memercikan api atau membuang puntung rokok sembarangan. 

"Ini dapat menyebabkan kebakaran. Sebagaimana kita ketahui, ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan yang sangat berbahaya bagi manusia," imbuhnya.

Menambahkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Bergas Catur Sasi Penanggungan mengatakan, dari 171 kejadian kebakaran di Jateng 90 persen dapat ditangani dalam waktu 24 jam. Menurutnya, tingkat kepedulian warga menjadi sangat penting untuk menjaga lahan dari kebakaran. 

"Berkaitan dengan pendaki, pengguna lahan di pegunungan diimbau tidak membakar. Ada beberapa pos (pendakian) melarang membuat tungku api," katanya.

Bergas menjelaskan, pemanfaatan teknologi tepat guna juga menjadi penentu agar api bisa dipadamkan. Pihaknya memaparkan, penggunaan air dan sabun sangat efisien untuk mendinginkan suhu lahan yang terbakar. Air sabun tersebut, disemprotkan menggunakan sprayer desinfektan bekas pandemi Covid-19.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu