Follow Us :              

Pesan Pj Gubernur, Santri Harus Miliki Ilmu Agama dan Life Skill untuk Menyongsong Masa Depan

  22 October 2023  |   07:00:00  |   dibaca : 341 
Kategori :
Bagikan :


Pesan Pj Gubernur, Santri Harus Miliki Ilmu Agama dan Life Skill untuk Menyongsong Masa Depan

22 October 2023 | 07:00:00 | dibaca : 341
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

DEMAK - Sebanyak 10 ribu santri mengikuti apel Hari Santri Nasional (HSN) 2023 tingkat Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Kabupaten Demak, Minggu (22/10/2023). Apel yang dipimpin oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., tersebut juga dihadiri oleh Bupati Demak beserta jajarannya. 

Peringatan Hari Santri Nasional ke-9 yang bertema "Jihad Santri Jayakan Negeri" ini, mengingatkan kita bahwa perjuangan masih akan terus dilakukan di ranah intelektual. 

“Perjuangan saat ini adalah untuk memerangi kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan," ucap Pj Gubernur.

Untuk memerangi tiga persoalan tersebut, santri harus menguasai ilmu agama maupun teknologi. Dengan begitu, santri diharapkan mampu memilih dan memilah informasi, sehingga tidak mudah terpengaruh berita hoaks. 

Selain itu, santri juga harus memiliki life skill atau keterampilan. Sebab, kemampuan itu dapat dijadikan bekal untuk kemandirian ekonomi nantinya. 

"Artinya punya kemampuan untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan ke depan," ujar Pj Gubernur.

Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, harapannya santri dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Termasuk dalam mencegah perundungan yang marak terjadi belakangan ini.

Dikatakan Pj Gubernur, Pemerintah Provinsi Jateng telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk menekan terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan. Sebab, pihaknya tidak ingin kasus perundungan terus bermunculan, bahkan terjadi berulang kali.

“Para kepala sekolah, para guru, ataupun pengasuh-pengasuh pondok pesantren, untuk melakukan pengawasan, dan ini bersama tentunya dengan pihak pemerintah. Memberikan pengawasan, kemudian pengertian akan bahaya daripada perundungan tersebut," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyerahkan sejumlah bantuan. Beberapa di antaranya, yakni bantuan modal usaha produktif untuk 1.500 mustahik dengan total nilai Rp4,5 miliar, renovasi pondok pesantren senilai Rp925 juta, RTLH 1 unit senilai Rp20 juta, dan 200 paket sembako. 

Selain itu, terdapat penyerahan sertifikat halal untuk produk olahan buah dan sayur milik Al Husna serta Kreby-kreby.


Bagikan :

DEMAK - Sebanyak 10 ribu santri mengikuti apel Hari Santri Nasional (HSN) 2023 tingkat Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Kabupaten Demak, Minggu (22/10/2023). Apel yang dipimpin oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., tersebut juga dihadiri oleh Bupati Demak beserta jajarannya. 

Peringatan Hari Santri Nasional ke-9 yang bertema "Jihad Santri Jayakan Negeri" ini, mengingatkan kita bahwa perjuangan masih akan terus dilakukan di ranah intelektual. 

“Perjuangan saat ini adalah untuk memerangi kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan," ucap Pj Gubernur.

Untuk memerangi tiga persoalan tersebut, santri harus menguasai ilmu agama maupun teknologi. Dengan begitu, santri diharapkan mampu memilih dan memilah informasi, sehingga tidak mudah terpengaruh berita hoaks. 

Selain itu, santri juga harus memiliki life skill atau keterampilan. Sebab, kemampuan itu dapat dijadikan bekal untuk kemandirian ekonomi nantinya. 

"Artinya punya kemampuan untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan ke depan," ujar Pj Gubernur.

Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, harapannya santri dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Termasuk dalam mencegah perundungan yang marak terjadi belakangan ini.

Dikatakan Pj Gubernur, Pemerintah Provinsi Jateng telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk menekan terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan. Sebab, pihaknya tidak ingin kasus perundungan terus bermunculan, bahkan terjadi berulang kali.

“Para kepala sekolah, para guru, ataupun pengasuh-pengasuh pondok pesantren, untuk melakukan pengawasan, dan ini bersama tentunya dengan pihak pemerintah. Memberikan pengawasan, kemudian pengertian akan bahaya daripada perundungan tersebut," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyerahkan sejumlah bantuan. Beberapa di antaranya, yakni bantuan modal usaha produktif untuk 1.500 mustahik dengan total nilai Rp4,5 miliar, renovasi pondok pesantren senilai Rp925 juta, RTLH 1 unit senilai Rp20 juta, dan 200 paket sembako. 

Selain itu, terdapat penyerahan sertifikat halal untuk produk olahan buah dan sayur milik Al Husna serta Kreby-kreby.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu