Follow Us :              

Komitmen Menjaga Lingkungan, Pemprov Jateng Fasilitasi Konversi Motor BBM ke Listrik

  03 December 2023  |   06:30:00  |   dibaca : 313 
Kategori :
Bagikan :


Komitmen Menjaga Lingkungan, Pemprov Jateng Fasilitasi Konversi Motor BBM ke Listrik

03 December 2023 | 06:30:00 | dibaca : 313
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SURAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik. Sebab, perpindahan ini dinilai dapat berdampak positif pada lingkungan.

Hal itu disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Loji Gandrung, Surakarta pada Minggu, 3 Desember 2023. 

"Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan, dan kita menyadari, pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan,” katanya.

Hingga November 2023, populasi penggunaan kendaraan listrik di Jawa Tengah diketahui hampir mencapai 3.500 unit. Rinciannya, sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, dan sisanya adalah kendaraan roda dua. 

"Ini menunjukkan, masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan, penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi," ucap Pj Gubernur. 

Pihaknya membeberkan, Pemprov Jateng telah melakukan berbagai komitmen guna meningkatkan pertumbuhan motor listrik, yakni dengan mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang serta Kawasan Industri Kendal.  

Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services atau layanan setelah pembelian di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

Di samping itu, Pemprov Jateng juga menyiapkan tenaga terampil dan terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Diakui Pj Gubernur, transisi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya, yaitu biaya konversi yang masih dianggap mahal oleh masyarakat, titik-titik stasiun charging atau pengisian daya kendaraan yang masih terbatas, serta ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.

Pada kesempatan yang sama, Raja Mangkunegara X, Bhre Sudjiwo menyampaikan, sosialisasi kendaraan berbahan bakar listrik memang masih perlu digencarkan. 

Ia menyampaikan, sebelumnya bahkan belum mengetahui ada program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengonversi kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik. Maka ketika mengetahuinya, pihaknya pun bersedia mengonversi motor BBM-nya ke listrik.

"Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya, tetapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi, dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata," ujar Gusti Bhre.

Keputusannya untuk mengonversi motor BBM-nya ke listrik, diharapkan mampu memotivasi masyarakat, agar melakukan langkah yang sama. 

"Kita semua punya tanggung jawab, untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan ke depannya, (dapat) mencapai pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.


Bagikan :

SURAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik. Sebab, perpindahan ini dinilai dapat berdampak positif pada lingkungan.

Hal itu disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Loji Gandrung, Surakarta pada Minggu, 3 Desember 2023. 

"Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan, dan kita menyadari, pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan,” katanya.

Hingga November 2023, populasi penggunaan kendaraan listrik di Jawa Tengah diketahui hampir mencapai 3.500 unit. Rinciannya, sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, dan sisanya adalah kendaraan roda dua. 

"Ini menunjukkan, masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan, penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi," ucap Pj Gubernur. 

Pihaknya membeberkan, Pemprov Jateng telah melakukan berbagai komitmen guna meningkatkan pertumbuhan motor listrik, yakni dengan mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang serta Kawasan Industri Kendal.  

Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services atau layanan setelah pembelian di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

Di samping itu, Pemprov Jateng juga menyiapkan tenaga terampil dan terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Diakui Pj Gubernur, transisi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya, yaitu biaya konversi yang masih dianggap mahal oleh masyarakat, titik-titik stasiun charging atau pengisian daya kendaraan yang masih terbatas, serta ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.

Pada kesempatan yang sama, Raja Mangkunegara X, Bhre Sudjiwo menyampaikan, sosialisasi kendaraan berbahan bakar listrik memang masih perlu digencarkan. 

Ia menyampaikan, sebelumnya bahkan belum mengetahui ada program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengonversi kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik. Maka ketika mengetahuinya, pihaknya pun bersedia mengonversi motor BBM-nya ke listrik.

"Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya, tetapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi, dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata," ujar Gusti Bhre.

Keputusannya untuk mengonversi motor BBM-nya ke listrik, diharapkan mampu memotivasi masyarakat, agar melakukan langkah yang sama. 

"Kita semua punya tanggung jawab, untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan ke depannya, (dapat) mencapai pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu