Follow Us :              

Pekerja Diharap Jadi Kekuatan Membangun Bangsa

  01 May 2018  |   10:00:00  |   dibaca : 361 
Kategori :
Bagikan :


Pekerja Diharap Jadi Kekuatan Membangun Bangsa

01 May 2018 | 10:00:00 | dibaca : 361
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Boyolali - Serikat Pekerja harus terus menciptakan ruang-ruang yang produktif dan konstruktif,  agar kondisi hubungan industrial di Jateng senantiasa kondusif.  Caranya antara lain dengan berdialog dan berkomunikasi. Tidak kalah penting lagi adalah peran serikat pekerja, yang diharapkan dapat terus mendukung peningkatan produktivitas dan kompetensi pekerja di Jawa Tengah.

"Harapan saya, para pekerja menjadi salah satu kekuatan pembangunan bangsa," pinta Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan tertulis Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Dudjatmoko MSi pada peringatan Hari Buruh Internasional 2018 di Alun-alun Boyolali, Selasa (1/5).

Selain Sekda dan ratusan buruh dari berbagai perusahaan di Boyolali, hadir pula Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat, serta Forkompinda. Peringatan May Day Tahun 2018 ini bertema ”Dengan Semangat Hari Buruh Internasional Tahun 2018, Kita Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja, Kompetensi, dan Daya Saing".

Plt  Gubernur meminta para pekerja terus mempersiapkan diri secara baik di era saat ini dengan cara meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing agar tidak tersisih. Di samping itu supaya produk dalam negeri tidak mengalami stagnasi atau kalah bersaing dengan produk impor. 

"Faktor kualitas tenaga kerja senantiasa dipersyaratkan oleh para investor. Ini tantangan bagi kita semua," katanya.

Ia meminta dukungan dan peran serikat pekerja  dalam mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan di Jawa Tengah. Selain itu juga ikut membina dan mendukung program-program perlindungan, serta peningkatan kesejahteraan bagi pekerja, serta mengintensifkan dialog-dialog dengan pengusaha dan pemerintah. 

Peringatan Hari Buruh Internasional ini, kata dia, sebagai momentum untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan antar sesama serikat pekerja/serikat buruh di Jawa Tengah, dalam upaya memperjuangkan peningkatan kesejahteraan. Selain itu, May Day ini juga harus merayakan kegembiraan, ekspresi dan menyampaikan aspirasi denga cara-cara yang produktif dan cerdas dengan mengutamakan rembugan secara intens.

Ia menegaskan pentingnya para pekerja untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya, terlebih lagi saat ini sudah memasuki liberasi tenaga kerja dan perdagangan MEA. Meskipun marak isu tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia apalagi seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

"Para pekerja harus ikut berkontribusi dan bekerjasama untuk melakukan pengawasan terkait dengan tenaga kerja asing ini. Jika memang perusahaan mempekerjakan TKA unskill yang tidak punya keahlian maupun tidak memiliki izin yang memadai untuk bekerja di Indonesia, segera laporkan kepada aparat yang berwajib, dalam hal ini adalah Dinas Ketenagakerjaan. Jangan bergerak sendiri," pintanya.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Ketenagakerjaan bersama-sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, telah melakukan upaya-upaya pencegahan secara regulatif dan pengawasan ketenagakerjaan, sehingga masuknya tenaga kerja asing adalah benar-benar mematuhi ketentuan yang berlaku. 

"Semua juga terus melakukan pengawasan secara berkala terhadap perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut. Jadi saya imbau para pekerja ampun kuatir nggih," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Pemprov menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pekerja yang merayakan peringatan May Day dengan berbagai kegiatan positif. Antara lain medical check up, donor darah, job fair, dialog interaktif, dan bagi-bagi doorprize. Kegiatan seperti ini menurutnya akan membuat relasi antara buruh, pengusaha dan pemerintah semakin kuat sehingga iklim usaha di Jateng makin sehat dan maju.

"Kalau kompetensi, daya saing meningkat dan produktifitas meningkat maka Insya Allah secara otomatis akan diikuti peningkatan kesejahteraan," imbuhnya.    

Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat menambahkan, peringatan May Day setiap tahun selalu dilaksanakan dengan penuh kegembiraan dan senyum kebahagiaan. Inilah suatu wujud harmonisasi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja di Kabupaten Boyolali.

"Harapan kita dengan Boyolali pro investasi marilah kita jaga sinergitas dan bersama mewujudkan stabilitas di Boyolali, sehingga langkah kita dalam membangun Boyolali akan terus berlari," harapnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga : Peringatan May Day Diharap Perkuat Rasa Kebersamaan


Bagikan :

Boyolali - Serikat Pekerja harus terus menciptakan ruang-ruang yang produktif dan konstruktif,  agar kondisi hubungan industrial di Jateng senantiasa kondusif.  Caranya antara lain dengan berdialog dan berkomunikasi. Tidak kalah penting lagi adalah peran serikat pekerja, yang diharapkan dapat terus mendukung peningkatan produktivitas dan kompetensi pekerja di Jawa Tengah.

"Harapan saya, para pekerja menjadi salah satu kekuatan pembangunan bangsa," pinta Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan tertulis Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Dudjatmoko MSi pada peringatan Hari Buruh Internasional 2018 di Alun-alun Boyolali, Selasa (1/5).

Selain Sekda dan ratusan buruh dari berbagai perusahaan di Boyolali, hadir pula Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat, serta Forkompinda. Peringatan May Day Tahun 2018 ini bertema ”Dengan Semangat Hari Buruh Internasional Tahun 2018, Kita Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja, Kompetensi, dan Daya Saing".

Plt  Gubernur meminta para pekerja terus mempersiapkan diri secara baik di era saat ini dengan cara meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing agar tidak tersisih. Di samping itu supaya produk dalam negeri tidak mengalami stagnasi atau kalah bersaing dengan produk impor. 

"Faktor kualitas tenaga kerja senantiasa dipersyaratkan oleh para investor. Ini tantangan bagi kita semua," katanya.

Ia meminta dukungan dan peran serikat pekerja  dalam mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan di Jawa Tengah. Selain itu juga ikut membina dan mendukung program-program perlindungan, serta peningkatan kesejahteraan bagi pekerja, serta mengintensifkan dialog-dialog dengan pengusaha dan pemerintah. 

Peringatan Hari Buruh Internasional ini, kata dia, sebagai momentum untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan antar sesama serikat pekerja/serikat buruh di Jawa Tengah, dalam upaya memperjuangkan peningkatan kesejahteraan. Selain itu, May Day ini juga harus merayakan kegembiraan, ekspresi dan menyampaikan aspirasi denga cara-cara yang produktif dan cerdas dengan mengutamakan rembugan secara intens.

Ia menegaskan pentingnya para pekerja untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya, terlebih lagi saat ini sudah memasuki liberasi tenaga kerja dan perdagangan MEA. Meskipun marak isu tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia apalagi seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

"Para pekerja harus ikut berkontribusi dan bekerjasama untuk melakukan pengawasan terkait dengan tenaga kerja asing ini. Jika memang perusahaan mempekerjakan TKA unskill yang tidak punya keahlian maupun tidak memiliki izin yang memadai untuk bekerja di Indonesia, segera laporkan kepada aparat yang berwajib, dalam hal ini adalah Dinas Ketenagakerjaan. Jangan bergerak sendiri," pintanya.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Ketenagakerjaan bersama-sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, telah melakukan upaya-upaya pencegahan secara regulatif dan pengawasan ketenagakerjaan, sehingga masuknya tenaga kerja asing adalah benar-benar mematuhi ketentuan yang berlaku. 

"Semua juga terus melakukan pengawasan secara berkala terhadap perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut. Jadi saya imbau para pekerja ampun kuatir nggih," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Pemprov menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pekerja yang merayakan peringatan May Day dengan berbagai kegiatan positif. Antara lain medical check up, donor darah, job fair, dialog interaktif, dan bagi-bagi doorprize. Kegiatan seperti ini menurutnya akan membuat relasi antara buruh, pengusaha dan pemerintah semakin kuat sehingga iklim usaha di Jateng makin sehat dan maju.

"Kalau kompetensi, daya saing meningkat dan produktifitas meningkat maka Insya Allah secara otomatis akan diikuti peningkatan kesejahteraan," imbuhnya.    

Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat menambahkan, peringatan May Day setiap tahun selalu dilaksanakan dengan penuh kegembiraan dan senyum kebahagiaan. Inilah suatu wujud harmonisasi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja di Kabupaten Boyolali.

"Harapan kita dengan Boyolali pro investasi marilah kita jaga sinergitas dan bersama mewujudkan stabilitas di Boyolali, sehingga langkah kita dalam membangun Boyolali akan terus berlari," harapnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga : Peringatan May Day Diharap Perkuat Rasa Kebersamaan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu