Follow Us :              

Jalan Layang Khusus Menuju Bandara Ahmad Yani Segera Dibangun

  27 May 2018  |   14:00:00  |   dibaca : 395 
Kategori :
Bagikan :


Jalan Layang Khusus Menuju Bandara Ahmad Yani Segera Dibangun

27 May 2018 | 14:00:00 | dibaca : 395
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) segera membangun jalan layang sebagai jalur khusus menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Hal ini agar akses lalu lintas kendaraan lebih cepat dan langsung menyambung ke bandara.

"Jika desainnya sudah selesai, maka tahun ini mulai dibangun. Jalan layang sepanjang 1,2 kilometer terdiri empat lajur agar akses lebih cepat dan langsung menyambung ke bandara, jadi ini khusus jalan ke bandara," beber Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, usai meninjau akses menuju terminal baru Bandara Ahmad Yani di Jalan Anjasmoro Semarang, Minggu (27/5/2018).

Menteri PUPR didampingi Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan instansi terkait lainnya mengatakan, kedepan juga ada jalan Tol Semarang-Demak dan Kendal-Semarang akan disambungkan ke bandara. Dengan adanya pembangunan akses khusus bandara, maka menuju bandara "terapung" itu bisa melalui jalan tol maupun jalan nasional.

Ia menjelaskan, pembangunan jalan layang tersebut merupakan usulan Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang tentang adanya jalan khusus menuju terminal baru Bandara Ahmad Yani. Terlebih Jalan Anjasmoro merupakan jalan kota atau bukan akses jalan bandara, karenanya akan didesain akses dari jalan nasional yang khusus ke bandara, yakni dengan jalan layang.

Rencana pembangunan jalan layang dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro. Adanya jalan layang sepanjang 1.200 meter dengan tinggi bebas 5,5 meter dan panjang tebal 8,5 meter itu, mampu mensterilkan akses bandara dengan menghilangkan akses internal.

"Bandar udara internasional di Semarang ini mudah-mudahan bisa segera dimanfaatkan. Kementerian PUPR mendukung bandara ini, khususnya terkait akses menuju bandara," katanya.

Usai meninjau akses bandara, Menteri PUPR dan rombongan menuju Tanah Mas guna melihat perkembangan pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Bendungan tersebut nantinya berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta mendorong flashing sedimen sungai.

Rombongan selanjutnya meninjau pembangunan pengembangan kawasan Kota Lama. Proyek pengembangan kawasan yang didominasi bangunan peninggalan Belanda ini, ditargetkan selesai pada akhir Desember 2018 dan menelan anggaran lebih dari Rp156 miliar.

Basuki berharap, dengan adanya pengembangan kawasan Kota Lama akan menjadi lebih baik tidak hanya sebagai kawasan pusaka namun juga meningkatkan perekonomian. Sehingga nanti orang berkunjung ke Jateng tidak hanya ke Borobudur dan Karimunjawa, melainkan juga ke Kota Lama sebagai tujuan wisata yang memikat.

"Pengembangan kawasan ini tidak murah,  semoga menjadi kawasan yang benar-benar nyaman. Kawasan ini heritage, kota pusaka sehingga kita punya tanggung jawab untuk nguri nguri. Kementerian PUPR punya tanggung jawab terhadap lingkungannya," pungkasnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga : Serba Modern, Bandara Baru Ahmad Yani Direncanakan Beroperasi 2 Juni


Bagikan :

SEMARANG- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) segera membangun jalan layang sebagai jalur khusus menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Hal ini agar akses lalu lintas kendaraan lebih cepat dan langsung menyambung ke bandara.

"Jika desainnya sudah selesai, maka tahun ini mulai dibangun. Jalan layang sepanjang 1,2 kilometer terdiri empat lajur agar akses lebih cepat dan langsung menyambung ke bandara, jadi ini khusus jalan ke bandara," beber Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, usai meninjau akses menuju terminal baru Bandara Ahmad Yani di Jalan Anjasmoro Semarang, Minggu (27/5/2018).

Menteri PUPR didampingi Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan instansi terkait lainnya mengatakan, kedepan juga ada jalan Tol Semarang-Demak dan Kendal-Semarang akan disambungkan ke bandara. Dengan adanya pembangunan akses khusus bandara, maka menuju bandara "terapung" itu bisa melalui jalan tol maupun jalan nasional.

Ia menjelaskan, pembangunan jalan layang tersebut merupakan usulan Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang tentang adanya jalan khusus menuju terminal baru Bandara Ahmad Yani. Terlebih Jalan Anjasmoro merupakan jalan kota atau bukan akses jalan bandara, karenanya akan didesain akses dari jalan nasional yang khusus ke bandara, yakni dengan jalan layang.

Rencana pembangunan jalan layang dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro. Adanya jalan layang sepanjang 1.200 meter dengan tinggi bebas 5,5 meter dan panjang tebal 8,5 meter itu, mampu mensterilkan akses bandara dengan menghilangkan akses internal.

"Bandar udara internasional di Semarang ini mudah-mudahan bisa segera dimanfaatkan. Kementerian PUPR mendukung bandara ini, khususnya terkait akses menuju bandara," katanya.

Usai meninjau akses bandara, Menteri PUPR dan rombongan menuju Tanah Mas guna melihat perkembangan pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Bendungan tersebut nantinya berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta mendorong flashing sedimen sungai.

Rombongan selanjutnya meninjau pembangunan pengembangan kawasan Kota Lama. Proyek pengembangan kawasan yang didominasi bangunan peninggalan Belanda ini, ditargetkan selesai pada akhir Desember 2018 dan menelan anggaran lebih dari Rp156 miliar.

Basuki berharap, dengan adanya pengembangan kawasan Kota Lama akan menjadi lebih baik tidak hanya sebagai kawasan pusaka namun juga meningkatkan perekonomian. Sehingga nanti orang berkunjung ke Jateng tidak hanya ke Borobudur dan Karimunjawa, melainkan juga ke Kota Lama sebagai tujuan wisata yang memikat.

"Pengembangan kawasan ini tidak murah,  semoga menjadi kawasan yang benar-benar nyaman. Kawasan ini heritage, kota pusaka sehingga kita punya tanggung jawab untuk nguri nguri. Kementerian PUPR punya tanggung jawab terhadap lingkungannya," pungkasnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga : Serba Modern, Bandara Baru Ahmad Yani Direncanakan Beroperasi 2 Juni


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu