Follow Us :              

Baznas Salurkan Zakat Untuk Usaha Produktif

  03 June 2018  |   20:00:00  |   dibaca : 920 
Kategori :
Bagikan :


Baznas Salurkan Zakat Untuk Usaha Produktif

03 June 2018 | 20:00:00 | dibaca : 920
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengapresiasi komitmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah dalam membantu pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah yang mengalokasikan 60 persen zakat yang dikumpulkan untuk program-program pengentasan kemiskinan. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di acara Peringatan Nuzulul Qur’an 1439 H di Wisma Perdamaian, Minggu (3/6/2018) malam.

Selain itu, Heru juga sangat berterima kasih kepada berbagai pihak dan kalangan masyarakat yang pada Bulan Ramadan ini gencar memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu dan masyarakat miskin. Selain sebagai amalan di Bulan Ramadan, santunan tersebut akan sangat bermanfaat bagi mereka saat harga-harga kebutuhan pokok naik menjelang Lebaran.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja memenuhi kebutuhan selama Lebaran. “Dianjurkan kalau bisa belanjanya jangan banyak-banyak, secukupnya saja karena akan mendorong inflasi. Kalau inflasinya naik cukup tinggi yang sengsara adalah saudara-saudara kita yang miskin,” katanya.

Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan kesadaran umat muslim di Jawa Tengah dalam menyalurkan zakatnya cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan jumlah zakat yang terkumpul saat ini yang nominalnya cukup besar.

Untuk pengumpulan zakat di kabupaten/kota di Jawa Tengah sendiri rata-rata tiap tahunnya mencapai Rp5 miliar, sehingga saat ini terkumpul Rp13-14 miliar. Sementara untuk zakat yang dikumpulkan dari OPD Pemprov Jateng dan instansi vertikalnya saat ini sudah terkumpul sebesar Rp20 miliar lebih.

“Zakat ini kita gunakan untuk mengeroyok kemiskinan di Jawa Tengah. Zakat yang masuk 60 persen digunakan untuk kemiskinan, dan 40 persen untuk produktif,” katanya.

Selain memberikan bantuan tunai, Baznas juga memberikan bantuan non tunai berupa bantuan modal kerja, alat kerja, hingga pelatihan keterampilan, sehingga masyarakat miskin bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya secara mandiri.

“Pelatihan keterampilan berupa tukang batu dan tukang kayu. Pelatihan ini sudah bersertifikasi profesi dan berlaku di nasional, bahkan ada yang sudah sampai ke negara Qatar,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Baznas Jawa Tengah juga memberikan bantuan satu unit mobil ambulans kepada Pondok Pesantren Giri Kesumo Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak dan bantuan uang senilai Rp20 juta kepada Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Tingkatkan Potensi Zakat, Baznas Harus Jemput Bola


Bagikan :

SEMARANG – Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengapresiasi komitmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah dalam membantu pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah yang mengalokasikan 60 persen zakat yang dikumpulkan untuk program-program pengentasan kemiskinan. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di acara Peringatan Nuzulul Qur’an 1439 H di Wisma Perdamaian, Minggu (3/6/2018) malam.

Selain itu, Heru juga sangat berterima kasih kepada berbagai pihak dan kalangan masyarakat yang pada Bulan Ramadan ini gencar memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu dan masyarakat miskin. Selain sebagai amalan di Bulan Ramadan, santunan tersebut akan sangat bermanfaat bagi mereka saat harga-harga kebutuhan pokok naik menjelang Lebaran.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja memenuhi kebutuhan selama Lebaran. “Dianjurkan kalau bisa belanjanya jangan banyak-banyak, secukupnya saja karena akan mendorong inflasi. Kalau inflasinya naik cukup tinggi yang sengsara adalah saudara-saudara kita yang miskin,” katanya.

Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan kesadaran umat muslim di Jawa Tengah dalam menyalurkan zakatnya cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan jumlah zakat yang terkumpul saat ini yang nominalnya cukup besar.

Untuk pengumpulan zakat di kabupaten/kota di Jawa Tengah sendiri rata-rata tiap tahunnya mencapai Rp5 miliar, sehingga saat ini terkumpul Rp13-14 miliar. Sementara untuk zakat yang dikumpulkan dari OPD Pemprov Jateng dan instansi vertikalnya saat ini sudah terkumpul sebesar Rp20 miliar lebih.

“Zakat ini kita gunakan untuk mengeroyok kemiskinan di Jawa Tengah. Zakat yang masuk 60 persen digunakan untuk kemiskinan, dan 40 persen untuk produktif,” katanya.

Selain memberikan bantuan tunai, Baznas juga memberikan bantuan non tunai berupa bantuan modal kerja, alat kerja, hingga pelatihan keterampilan, sehingga masyarakat miskin bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya secara mandiri.

“Pelatihan keterampilan berupa tukang batu dan tukang kayu. Pelatihan ini sudah bersertifikasi profesi dan berlaku di nasional, bahkan ada yang sudah sampai ke negara Qatar,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Baznas Jawa Tengah juga memberikan bantuan satu unit mobil ambulans kepada Pondok Pesantren Giri Kesumo Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak dan bantuan uang senilai Rp20 juta kepada Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Tingkatkan Potensi Zakat, Baznas Harus Jemput Bola


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu