Follow Us :              

Rumuskan Pendidikan yang Merata dan Berkualitas

  30 June 2018  |   13:00:00  |   dibaca : 476 
Kategori :
Bagikan :


Rumuskan Pendidikan yang Merata dan Berkualitas

30 June 2018 | 13:00:00 | dibaca : 476
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan Pemprov Jateng saat ini akan lebih berkonsentrasi di sektor pendidikan. Oleh karenanya, ia meminta PGRI maupun PGSI untuk ikut memberi masukan kepada pemerintah dalam merumuskan dan membuat politik pendidikan di Jawa Tengah ke depan.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara Halalbihalal Keluarga Besar PGRI Provinsi Jawa Tengah di Balairung Universitas PGRI Semarang (Upgris), Sabtu (30/6/2019) siang.

“Apakah mau berkonsentrasi ke infrastruktur terus? Tidak, infrastruktur mungkin karena sudah mulai membaik kita akan mulai kurangi sedikit. Saya mau berkonsentrasi di pendidikan, saya sudah bilang kemarin tolong kasih saya masukan, saya butuh review dari bapak ibu semua bagaimana mengelola pendidikan dalam lingkup Jawa Tengah,” katanya.

Politik pendidikan tersebut nantinya akan memuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan secara otonom setiap sekolah, nasib guru-guru baik itu PNS maupun honorer, hingga pada masalah politik anggarannya.

Menurut Ganjar dalam sistem demokrasi partisipasi masyarakat sangat diperlukan karena pemerintah dan masyarakat memiliki ide dan gagasan yang berbeda, sehingga jika itu disalurkan menjadi satu akan bisa mencari jalan keluar bersama dalam menghadapi isu pendidikan di Jawa Tengah. Selain itu juga bisa meminimalkan terjadinya masalah di kemudian hari.

“Kalau itu benar setidaknya itu tanggung jawab yang kita berikan kepada bangsa dan negara karena kita berkontribusi. Tapi kalau itu salah agar kita tidak saling menyalahkan karena itu ikhtiar kita bersama,” ujarnya.

Ganjar mengungkapkan rumusan pendidikan di Jawa Tengah kedepan harus lebih inklusif agar dapat melibatkan semua pihak, merata dan berkualitas. Hal ini agar nantinya mampu menyiapkan anak-anak didik untuk menjadi individu mandiri, memiliki daya saing dan juang yang tinggi dan memiliki jiwa entreprenuership yang bisa membuka lapangan kerja sendiri di tengah persaingan global. Oleh karenanya, sistem pendidikan harus melakukan lompatan atau quantum leap agar bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaSaat Ganjar, Bibit dan Ali Mufiz Berkumpul di Halalbihalal MAJT


Bagikan :

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan Pemprov Jateng saat ini akan lebih berkonsentrasi di sektor pendidikan. Oleh karenanya, ia meminta PGRI maupun PGSI untuk ikut memberi masukan kepada pemerintah dalam merumuskan dan membuat politik pendidikan di Jawa Tengah ke depan.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara Halalbihalal Keluarga Besar PGRI Provinsi Jawa Tengah di Balairung Universitas PGRI Semarang (Upgris), Sabtu (30/6/2019) siang.

“Apakah mau berkonsentrasi ke infrastruktur terus? Tidak, infrastruktur mungkin karena sudah mulai membaik kita akan mulai kurangi sedikit. Saya mau berkonsentrasi di pendidikan, saya sudah bilang kemarin tolong kasih saya masukan, saya butuh review dari bapak ibu semua bagaimana mengelola pendidikan dalam lingkup Jawa Tengah,” katanya.

Politik pendidikan tersebut nantinya akan memuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan secara otonom setiap sekolah, nasib guru-guru baik itu PNS maupun honorer, hingga pada masalah politik anggarannya.

Menurut Ganjar dalam sistem demokrasi partisipasi masyarakat sangat diperlukan karena pemerintah dan masyarakat memiliki ide dan gagasan yang berbeda, sehingga jika itu disalurkan menjadi satu akan bisa mencari jalan keluar bersama dalam menghadapi isu pendidikan di Jawa Tengah. Selain itu juga bisa meminimalkan terjadinya masalah di kemudian hari.

“Kalau itu benar setidaknya itu tanggung jawab yang kita berikan kepada bangsa dan negara karena kita berkontribusi. Tapi kalau itu salah agar kita tidak saling menyalahkan karena itu ikhtiar kita bersama,” ujarnya.

Ganjar mengungkapkan rumusan pendidikan di Jawa Tengah kedepan harus lebih inklusif agar dapat melibatkan semua pihak, merata dan berkualitas. Hal ini agar nantinya mampu menyiapkan anak-anak didik untuk menjadi individu mandiri, memiliki daya saing dan juang yang tinggi dan memiliki jiwa entreprenuership yang bisa membuka lapangan kerja sendiri di tengah persaingan global. Oleh karenanya, sistem pendidikan harus melakukan lompatan atau quantum leap agar bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaSaat Ganjar, Bibit dan Ali Mufiz Berkumpul di Halalbihalal MAJT


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu