Follow Us :              

Cara Warga Suroteleng Tingkatkan Minat Baca

  01 August 2018  |   20:00:00  |   dibaca : 551 
Kategori :
Bagikan :


Cara Warga Suroteleng Tingkatkan Minat Baca

01 August 2018 | 20:00:00 | dibaca : 551
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

BOYOLALI - Rendahnya minat baca di Desa Suroteleng Kecamatan Selo, menjadi perhatian Ketua Kelompok Tani D'Argo, Sumarno. Dia bahkan berdiskusi dengan penyuluh pertanian Kecamatan Selo, untuk mendapatkan terobosan dalam meningkatkan minat baca.

"Dari diskusi dengan PHL pertanian Kecamatan Selo, muncullah konsep kafe buku. Mengkolaborasikan antara promosi kopi dengan gerakan cinta buku," jelas Sumarno kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam Ngopi Bareng Mas Ganjar di Balai Desa Suroteleng, Rabu (1/8/2018) malam.

Lebih lanjut dia menerangkan, nanti rumah baca yang berbentuk kafe itu didesain kekinian, sehingga menarik minat anak muda untuk datang dan membaca sekaligus menikmati kopi. Pihaknya juga berencana menggratiskan kopi kepada pengunjung di awal pembukaannya. Yang menjadi kendala saat ini adalah, masih sedikitnya koleksi buku yang dimiliki.

"Kita masih sedikit sekali koleksi buku. Buku yang diminati, yang relevan dengan anak-anak dan masyarakat umum," ungkapnya seraya mengajukan permohonan donasi. 

Gubernur Ganjar menilai, ide Sumarno dan rekan-rekannya menarik. Maka, pihaknya pun tidak enggan memberi bantuan buku. Namun, dia ingin memastikan, buku apa yang nantinya diminati calon pembaca.

"Tak bantu buku. Biar bukunya dibaca, nanti buku-buku jenis apa yang diminati, sehingga nanti biar tak carikan," ujarnya.

Ganjar juga bersedia menjadi penjembatan ke pihak penerbit yang memiliki program mendonasikan buku. Menurutnya, percetakan-percetakan besar di Indonesia banyak yang bersedia mendonasikan buku.

"Biar nanti bukunya banyak, nanti si pengelola siapa, dilatih, supaya njenengan punya hubungan dengan orang yang bisa mendonasikan buku. Banyak percetakan besar di Indonesia yang sebenarnya ingin membagi buku," tutupnya.
(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Petani Kapulaga Genjot Inovasi Pemasaran


Bagikan :

BOYOLALI - Rendahnya minat baca di Desa Suroteleng Kecamatan Selo, menjadi perhatian Ketua Kelompok Tani D'Argo, Sumarno. Dia bahkan berdiskusi dengan penyuluh pertanian Kecamatan Selo, untuk mendapatkan terobosan dalam meningkatkan minat baca.

"Dari diskusi dengan PHL pertanian Kecamatan Selo, muncullah konsep kafe buku. Mengkolaborasikan antara promosi kopi dengan gerakan cinta buku," jelas Sumarno kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam Ngopi Bareng Mas Ganjar di Balai Desa Suroteleng, Rabu (1/8/2018) malam.

Lebih lanjut dia menerangkan, nanti rumah baca yang berbentuk kafe itu didesain kekinian, sehingga menarik minat anak muda untuk datang dan membaca sekaligus menikmati kopi. Pihaknya juga berencana menggratiskan kopi kepada pengunjung di awal pembukaannya. Yang menjadi kendala saat ini adalah, masih sedikitnya koleksi buku yang dimiliki.

"Kita masih sedikit sekali koleksi buku. Buku yang diminati, yang relevan dengan anak-anak dan masyarakat umum," ungkapnya seraya mengajukan permohonan donasi. 

Gubernur Ganjar menilai, ide Sumarno dan rekan-rekannya menarik. Maka, pihaknya pun tidak enggan memberi bantuan buku. Namun, dia ingin memastikan, buku apa yang nantinya diminati calon pembaca.

"Tak bantu buku. Biar bukunya dibaca, nanti buku-buku jenis apa yang diminati, sehingga nanti biar tak carikan," ujarnya.

Ganjar juga bersedia menjadi penjembatan ke pihak penerbit yang memiliki program mendonasikan buku. Menurutnya, percetakan-percetakan besar di Indonesia banyak yang bersedia mendonasikan buku.

"Biar nanti bukunya banyak, nanti si pengelola siapa, dilatih, supaya njenengan punya hubungan dengan orang yang bisa mendonasikan buku. Banyak percetakan besar di Indonesia yang sebenarnya ingin membagi buku," tutupnya.
(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Petani Kapulaga Genjot Inovasi Pemasaran


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu