Follow Us :              

Festival Pesona Lokal, Tingkatkan Ekonomi Kreatif

  09 September 2018  |   14:00:00  |   dibaca : 1753 
Kategori :
Bagikan :


Festival Pesona Lokal, Tingkatkan Ekonomi Kreatif

09 September 2018 | 14:00:00 | dibaca : 1753
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KARANGANYAR - Ratusan peserta Festival Pesona Lokal dari berbagai daerah menampilkan beragam seni budaya lokal di Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/9/2018). Jalan Raya Colomadu-Surakarta sepanjang sekitar 500 meter pun menjadi panggung terbuka pawai budaya tradisional Jateng.

Tidak hanya tarian khas daerah seperti tari topeng ireng persembahan dari Magelang, jaran kepang dari Temanggung, dan tari kretek Kudus, kesenian perpaduan budaya nusantara dan mancanegara seperti barongsai juga turut memeriahkan pawai. Selain itu, carnival batik nan menawan, gunungan aneka hasil bumi, serta mobil hias beragam karakter juga tidak kalah memikat penonton.

Memasuki halaman museum, puluhan stand menjajakan aneka kuliner dan produk usaha mikro kecil menengah. Bahkan dalam perhelatan tersebut juga diselenggarakan lomba mengkreasi masakan daerah. Para komunitas kuliner itu berlomba mengkreasi olahan tengkleng yang merupakan makanan khas Soloraya supaya dapat disukai oleh masyarakat luar daerah maupun wisatawan mancanegara.

Selain dihadiri ratusan seniman dan pelaku UMKM, hadir pula dalam kegiatan itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP didampingi istri Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Ketua DPRD Karanganyar Sumanto. 

Gubernur mengatakan, pawai budaya bertajuk "Festival Pesona Lokal" ini diramaikan beragam seni budaya lokal daerah yang tersebar di Jateng, termasuk juga kuliner dan UMKM. Diantaranya dari Semarang, Pekalongan, Pati, Kudus, Magelang, Demak, dan Sragen. Semua berkumpul dan menyuguhkan potensi seni budaya, kuliner, dan UMKM masing-masing daerah.

Menurutnya, betapa indah dan bahagianya ketika semua mampu merawat seni budaya daerah. Terlebih di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang, pariwisata merupakan bagian yang tidak akan mati, maka peran semua pihak menjadi penting. Sekarang ini juga momentum mengekspor komoditas pertanian dan perkebunan. 

"Daripada mencaci maki lebih baik piknik. Orang itu kalau piknik akan bahagia wajahnya ceria, senang, mrenges, tepuk tangan, dan bergembira. Kalau stres tidak seperti itu tetapi ndeso, menyebarkan hoaks dan cerita buruk," terangnya.

Menurutnya, inilah ekonomi kreatif dan pariwisata yang akan menjadi tonggak ekonomi baru. Seperti warga Jepara dan Sukoharjo kemarin membuat rotan sekarang harganya naik tinggi. Sekarang merupakan momentum meningkatkan ekspor komoditas pertanian dan perkebunan. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. De Tjolomadoe yang dulu rumah hantu kemudian dipermak pemkab yang bersinergi dengan BUMN sekarang menjadi tempat wisata yang luar biasa keren," katanya.

Human Capital & Marketing Director at Adira Finance Swandajani Gunadi mengatakan, Festival Pesona Lokal diikuti oleh umum dan karyawan Adira Finance. Melalui salah satu program CSR Adira Finance, yakni "Sahabat Lokal" pihaknya akan mendukung mempromosikan potensi serta kearifan lokal melalui pariwisata, budaya, pendidikan, dan UMKM. 

"Melalui kegiatan ini diharapkan Adira Finance mampu membuat event yang ikonik dari suatu daerah sehingga event ini menjadi ajang kreasi masyarakat. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mendukung serta mempromosikan kearifan lokal melalui lomba karnaval budaya, kreasi masakan daerah, dan pasar rakyat," bebernya. 

Ia menjelaskan, Soloraya terpilih menjadi salah satu dari sembilan kota untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan yang digelar di Museum De Tjolomadoe Karanganyar. Sedangkan delapan kota lainnya yang termasuk lokasi penyelenggaraan festival ini, yakni Bandung, Bali, Makasar, Pontianak, Malang, Medan, Palembang, dan Jakarta.

"Kami memilih Soloraya karena menjadi ikon baru terutama museum pabrik gula ini untuk menjadi daerah wisata baru di Soloraya, dan tim juga melihat ada seni budaya yang perlu diangkat," pungkasnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sajian Kekayaan Alam Jateng Pada Dekranasda Carnival 2018


Bagikan :

KARANGANYAR - Ratusan peserta Festival Pesona Lokal dari berbagai daerah menampilkan beragam seni budaya lokal di Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Minggu (9/9/2018). Jalan Raya Colomadu-Surakarta sepanjang sekitar 500 meter pun menjadi panggung terbuka pawai budaya tradisional Jateng.

Tidak hanya tarian khas daerah seperti tari topeng ireng persembahan dari Magelang, jaran kepang dari Temanggung, dan tari kretek Kudus, kesenian perpaduan budaya nusantara dan mancanegara seperti barongsai juga turut memeriahkan pawai. Selain itu, carnival batik nan menawan, gunungan aneka hasil bumi, serta mobil hias beragam karakter juga tidak kalah memikat penonton.

Memasuki halaman museum, puluhan stand menjajakan aneka kuliner dan produk usaha mikro kecil menengah. Bahkan dalam perhelatan tersebut juga diselenggarakan lomba mengkreasi masakan daerah. Para komunitas kuliner itu berlomba mengkreasi olahan tengkleng yang merupakan makanan khas Soloraya supaya dapat disukai oleh masyarakat luar daerah maupun wisatawan mancanegara.

Selain dihadiri ratusan seniman dan pelaku UMKM, hadir pula dalam kegiatan itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP didampingi istri Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Ketua DPRD Karanganyar Sumanto. 

Gubernur mengatakan, pawai budaya bertajuk "Festival Pesona Lokal" ini diramaikan beragam seni budaya lokal daerah yang tersebar di Jateng, termasuk juga kuliner dan UMKM. Diantaranya dari Semarang, Pekalongan, Pati, Kudus, Magelang, Demak, dan Sragen. Semua berkumpul dan menyuguhkan potensi seni budaya, kuliner, dan UMKM masing-masing daerah.

Menurutnya, betapa indah dan bahagianya ketika semua mampu merawat seni budaya daerah. Terlebih di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang, pariwisata merupakan bagian yang tidak akan mati, maka peran semua pihak menjadi penting. Sekarang ini juga momentum mengekspor komoditas pertanian dan perkebunan. 

"Daripada mencaci maki lebih baik piknik. Orang itu kalau piknik akan bahagia wajahnya ceria, senang, mrenges, tepuk tangan, dan bergembira. Kalau stres tidak seperti itu tetapi ndeso, menyebarkan hoaks dan cerita buruk," terangnya.

Menurutnya, inilah ekonomi kreatif dan pariwisata yang akan menjadi tonggak ekonomi baru. Seperti warga Jepara dan Sukoharjo kemarin membuat rotan sekarang harganya naik tinggi. Sekarang merupakan momentum meningkatkan ekspor komoditas pertanian dan perkebunan. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. De Tjolomadoe yang dulu rumah hantu kemudian dipermak pemkab yang bersinergi dengan BUMN sekarang menjadi tempat wisata yang luar biasa keren," katanya.

Human Capital & Marketing Director at Adira Finance Swandajani Gunadi mengatakan, Festival Pesona Lokal diikuti oleh umum dan karyawan Adira Finance. Melalui salah satu program CSR Adira Finance, yakni "Sahabat Lokal" pihaknya akan mendukung mempromosikan potensi serta kearifan lokal melalui pariwisata, budaya, pendidikan, dan UMKM. 

"Melalui kegiatan ini diharapkan Adira Finance mampu membuat event yang ikonik dari suatu daerah sehingga event ini menjadi ajang kreasi masyarakat. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mendukung serta mempromosikan kearifan lokal melalui lomba karnaval budaya, kreasi masakan daerah, dan pasar rakyat," bebernya. 

Ia menjelaskan, Soloraya terpilih menjadi salah satu dari sembilan kota untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan yang digelar di Museum De Tjolomadoe Karanganyar. Sedangkan delapan kota lainnya yang termasuk lokasi penyelenggaraan festival ini, yakni Bandung, Bali, Makasar, Pontianak, Malang, Medan, Palembang, dan Jakarta.

"Kami memilih Soloraya karena menjadi ikon baru terutama museum pabrik gula ini untuk menjadi daerah wisata baru di Soloraya, dan tim juga melihat ada seni budaya yang perlu diangkat," pungkasnya.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sajian Kekayaan Alam Jateng Pada Dekranasda Carnival 2018


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu