Follow Us :              

Jadikan Tanah Abang Inspirasi Kelola Wakaf

  13 September 2018  |   15:00:00  |   dibaca : 322 
Kategori :
Bagikan :


Jadikan Tanah Abang Inspirasi Kelola Wakaf

13 September 2018 | 15:00:00 | dibaca : 322
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG - Potensi wakaf di Indonesia, terutama dalam bentuk aset tanah sangat besar. Setidaknya ada 4 miliar meter persegi tanah wakaf di Indonesia yang belum dimanfaatkan. Jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 370 triliun.

"Kalau kita lihat potensi Indonesia, tanah sama 4 miliar meter persegi, dan itu belum digunakan. Kita preteli (pisahkan) yang ada di Jateng. Kira-kira dimana, dan  bagaimana dikembangkan," tutur Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai membuka Rapat Koordinasi Daerah Badan Wakaf Indonesia (BWI) se-Jawa Tengah dan DIY di Hotel Novotel, Kamis (13/9/2018).

Setelah diketahui posisi tanah wakaf di Jawa Tengah, pihaknya akan meminta arahan dari BWI untuk menggali potensinya dengan tujuan memakmurkan umat. Pemprov Jateng sendiri akan memberikan bantuan anggaran, agar secara operasional BWI di Jateng, bisa bergerak untuk mengcreate sumber daya wakaf.  Misalnya melakukan pemetaan, pemanfaatan eksplorasi dari sisi metode, dan studi banding di negara atau daerah lain yang maju dengan memanfaatkan wakaf.

Gubernur mencontohkan, pasar tanah abang dimana lahannya ada yang dari tanah wakaf. Digerakkan dengan ekonomi modern, tanah abang saat ini menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara. 

"Sakniki pasar Tanah Abang niku pasar paling gedhe sak Asia Yenggara. Ketoke dereng wonten sing ngalahke. Niku, mriki lemah wakaf, mriki lemah wakaf, tengahe kosong, izin pemerintah digawekke jembatan antartoko. Walah niku ra umum. Duit iso muter cepet banget," kata dia. 

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berwakaf, ditambah dengan pengelolaan yang baik, manfaatnya akan semakin besar dirasakan oleh umat. Antara lain membuka lapangan kerja, menciptakan keuntungan, investasi lebih berkembang sehingga bisa membantu masyarakat dhuafa. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bisa membantu pembangunan infrastruktur, membantu biaya pendidikan dan kesehatan.
 

(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Baznas Salurkan Zakat Untuk Konsumtif dan Produktif


Bagikan :

SEMARANG - Potensi wakaf di Indonesia, terutama dalam bentuk aset tanah sangat besar. Setidaknya ada 4 miliar meter persegi tanah wakaf di Indonesia yang belum dimanfaatkan. Jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 370 triliun.

"Kalau kita lihat potensi Indonesia, tanah sama 4 miliar meter persegi, dan itu belum digunakan. Kita preteli (pisahkan) yang ada di Jateng. Kira-kira dimana, dan  bagaimana dikembangkan," tutur Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai membuka Rapat Koordinasi Daerah Badan Wakaf Indonesia (BWI) se-Jawa Tengah dan DIY di Hotel Novotel, Kamis (13/9/2018).

Setelah diketahui posisi tanah wakaf di Jawa Tengah, pihaknya akan meminta arahan dari BWI untuk menggali potensinya dengan tujuan memakmurkan umat. Pemprov Jateng sendiri akan memberikan bantuan anggaran, agar secara operasional BWI di Jateng, bisa bergerak untuk mengcreate sumber daya wakaf.  Misalnya melakukan pemetaan, pemanfaatan eksplorasi dari sisi metode, dan studi banding di negara atau daerah lain yang maju dengan memanfaatkan wakaf.

Gubernur mencontohkan, pasar tanah abang dimana lahannya ada yang dari tanah wakaf. Digerakkan dengan ekonomi modern, tanah abang saat ini menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara. 

"Sakniki pasar Tanah Abang niku pasar paling gedhe sak Asia Yenggara. Ketoke dereng wonten sing ngalahke. Niku, mriki lemah wakaf, mriki lemah wakaf, tengahe kosong, izin pemerintah digawekke jembatan antartoko. Walah niku ra umum. Duit iso muter cepet banget," kata dia. 

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berwakaf, ditambah dengan pengelolaan yang baik, manfaatnya akan semakin besar dirasakan oleh umat. Antara lain membuka lapangan kerja, menciptakan keuntungan, investasi lebih berkembang sehingga bisa membantu masyarakat dhuafa. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bisa membantu pembangunan infrastruktur, membantu biaya pendidikan dan kesehatan.
 

(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Baznas Salurkan Zakat Untuk Konsumtif dan Produktif


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu