Follow Us :              

Saat Ganjar Beri Tantangan Para Pelukis Menggambar Dirinya

  23 September 2018  |   08:00:00  |   dibaca : 406 
Kategori :
Bagikan :


Saat Ganjar Beri Tantangan Para Pelukis Menggambar Dirinya

23 September 2018 | 08:00:00 | dibaca : 406
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Tangan-tangan pelukis lincah menari di atas papan sketsa. Dengan seksama, mereka memperhatikan wajah orang nomor satu di Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH MIP yang Minggu (23/9/2018) pagi itu menjadi model dadakan pada acara  Creative Activities Orart-Orert di Gedung Monod Diephuis Kota Lama. 

Sembari melirik sang model, para pelukis menggoreskan pensil mereka dengan cekatan. Melukis dalam waktu 15 menit. Itulah tantangan yang diberikan oleh gubernur kepada para pelukis yang duduk di hadapannya. Meski durasi melukis singkat dan sebagian besar pelukis adalah mahasiswa, namun hasil potret mereka tampak artistik. Selesai menggambar sketsa wajah, Ganjar pun dikerumuni para pelukis yang memintanya membubuhkan tanda tangan di atas karya mereka.

Menyaksikan antusiasme para pelukis, alumnus UGM itu ingin kawasan Kota Lama yang kini semakin cantik, juga diisi dengan berbagai kegiatan seni. Ganjar berharap, kegiatan seni tersebut dapat menjadi kalender event mingguan. Sehingga semakin banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lama. 

"Tolong kecantikan fisik (Kota Lama) ini diisi dengan rohnya. Rohnya adalah aktivitas, karya, semua produk yang dibuat oleh manusia untuk menggembirakan hati. Teman-teman bisa menggambar sketsa, pantomim, deklamasi, nari, macam-macam. Saya punya obsesi besar acara ini tidak hanya event tahunan atau bulanan, tapi saya minta mingguan. Mudah-mudahan seni semakin boom," ujarnya.

Founder Orart-Orert, Dadang Pribadi menjelaskan, 200 peserta pelukis  mengikuti kegiatan "Klub Potret" yang diselenggarakan oleh komunitasnya. Kegiatan menggambar sketsa wajah model secara langsung itu digelar rutin setiap bulannya.

"Kita mencoba menggambar gambar wajah tokoh-tokoh publik di Semarang dan di Jawa Tengah. Model nanti akan di-sketch langsung dengan gaya masing-masing peserta pelukis. Kebetulan ini pas dengan momentum ulang tahun Orart-Orert yang ke-8," pungkasnya.

(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Ganjar: Kota Lama Butuh Roh, Tak Hanya Polesan


Bagikan :

SEMARANG - Tangan-tangan pelukis lincah menari di atas papan sketsa. Dengan seksama, mereka memperhatikan wajah orang nomor satu di Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH MIP yang Minggu (23/9/2018) pagi itu menjadi model dadakan pada acara  Creative Activities Orart-Orert di Gedung Monod Diephuis Kota Lama. 

Sembari melirik sang model, para pelukis menggoreskan pensil mereka dengan cekatan. Melukis dalam waktu 15 menit. Itulah tantangan yang diberikan oleh gubernur kepada para pelukis yang duduk di hadapannya. Meski durasi melukis singkat dan sebagian besar pelukis adalah mahasiswa, namun hasil potret mereka tampak artistik. Selesai menggambar sketsa wajah, Ganjar pun dikerumuni para pelukis yang memintanya membubuhkan tanda tangan di atas karya mereka.

Menyaksikan antusiasme para pelukis, alumnus UGM itu ingin kawasan Kota Lama yang kini semakin cantik, juga diisi dengan berbagai kegiatan seni. Ganjar berharap, kegiatan seni tersebut dapat menjadi kalender event mingguan. Sehingga semakin banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lama. 

"Tolong kecantikan fisik (Kota Lama) ini diisi dengan rohnya. Rohnya adalah aktivitas, karya, semua produk yang dibuat oleh manusia untuk menggembirakan hati. Teman-teman bisa menggambar sketsa, pantomim, deklamasi, nari, macam-macam. Saya punya obsesi besar acara ini tidak hanya event tahunan atau bulanan, tapi saya minta mingguan. Mudah-mudahan seni semakin boom," ujarnya.

Founder Orart-Orert, Dadang Pribadi menjelaskan, 200 peserta pelukis  mengikuti kegiatan "Klub Potret" yang diselenggarakan oleh komunitasnya. Kegiatan menggambar sketsa wajah model secara langsung itu digelar rutin setiap bulannya.

"Kita mencoba menggambar gambar wajah tokoh-tokoh publik di Semarang dan di Jawa Tengah. Model nanti akan di-sketch langsung dengan gaya masing-masing peserta pelukis. Kebetulan ini pas dengan momentum ulang tahun Orart-Orert yang ke-8," pungkasnya.

(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Ganjar: Kota Lama Butuh Roh, Tak Hanya Polesan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu