Follow Us :              

Sulit Air, Warga Panggang Kembangkan Pertanian Hidroponik

  26 September 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 229 
Kategori :
Bagikan :


Sulit Air, Warga Panggang Kembangkan Pertanian Hidroponik

26 September 2018 | 11:00:00 | dibaca : 229
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KLATEN - Meski sering kekurangan air, warga Desa Panggang Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten tidak lantas enggan bertani. Mensiasati kebutuhan air yang tidak mencukupi, warga memilih sistem pertanian hidroponik.

"Di Desa Panggang kami kembangkan pertanian hidroponik karena hanya sedikit membutuhkan air.  Kami ingin mengembangkan pertanian hidroponik untuk agronya," kata Susi warga Panggang saat dialog dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dengan relawan komunitas sekolah sungai di Georium Dunia Plaosan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Rabu (26/9/2018).

Pihaknya berharap, pertanian hidroponik yang tengah dikembangkan saat ini, nantinya bisa berkembang menjadi wisata agro.

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut positif ide pertanian hidroponik yang dilakukan warga Panggang. Dia meminta agar pertanian hidroponik yang dilakukan warga terus berjalan.

"Hidroponik biasanya baru cukup untuk kebutuhan kecil-kecil. Bisa ndak ini kita kembangkan dengan greenhouse yang lebih gede lagi dan kemudian menghasilkan di daerah kering. Inilah yang saya sebut sebagai mengintroduksi atau memasukkan teknologi," katanya.

Ganjar menilai, teknologi pertanian di Australia yang menggunakan air dengan efisien, bisa dicontoh. Bahkan air yang disemprotkan di lahan pertanian, ada yang sudah diinjeksi dengan pupuknya.

"Sangat efisien. Maka Australia bilang gini, ini sungai saya untuk wisata, sebagian untuk air minum, dan sebagian untuk pertanian. Tapi semua dikontrol betul tingkat polusinya. Ini hebat betul," tuturnya seraya memuji.


(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga: Peduli Sungai Jangan Cuma Omong


Bagikan :

KLATEN - Meski sering kekurangan air, warga Desa Panggang Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten tidak lantas enggan bertani. Mensiasati kebutuhan air yang tidak mencukupi, warga memilih sistem pertanian hidroponik.

"Di Desa Panggang kami kembangkan pertanian hidroponik karena hanya sedikit membutuhkan air.  Kami ingin mengembangkan pertanian hidroponik untuk agronya," kata Susi warga Panggang saat dialog dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dengan relawan komunitas sekolah sungai di Georium Dunia Plaosan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Rabu (26/9/2018).

Pihaknya berharap, pertanian hidroponik yang tengah dikembangkan saat ini, nantinya bisa berkembang menjadi wisata agro.

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut positif ide pertanian hidroponik yang dilakukan warga Panggang. Dia meminta agar pertanian hidroponik yang dilakukan warga terus berjalan.

"Hidroponik biasanya baru cukup untuk kebutuhan kecil-kecil. Bisa ndak ini kita kembangkan dengan greenhouse yang lebih gede lagi dan kemudian menghasilkan di daerah kering. Inilah yang saya sebut sebagai mengintroduksi atau memasukkan teknologi," katanya.

Ganjar menilai, teknologi pertanian di Australia yang menggunakan air dengan efisien, bisa dicontoh. Bahkan air yang disemprotkan di lahan pertanian, ada yang sudah diinjeksi dengan pupuknya.

"Sangat efisien. Maka Australia bilang gini, ini sungai saya untuk wisata, sebagian untuk air minum, dan sebagian untuk pertanian. Tapi semua dikontrol betul tingkat polusinya. Ini hebat betul," tuturnya seraya memuji.


(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca Juga: Peduli Sungai Jangan Cuma Omong


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu