Follow Us :              

Badko TPQ Jateng Akan Terapkan Kurikulum Kebangsaan Usia Dini

  11 October 2018  |   13:00:00  |   dibaca : 1163 
Kategori :
Bagikan :


Badko TPQ Jateng Akan Terapkan Kurikulum Kebangsaan Usia Dini

11 October 2018 | 13:00:00 | dibaca : 1163
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Santri Taman Pendidikan al Quran (TPQ) di Jawa Tengah bakal menerima materi kebangsaan dalam menjalani masa pembelajarannya. Hal tersebut inisiasi BADKO TPQ Jateng mengantisipasi radikalisme sedini mungkin. 

Kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum BADKO TPQ Jawa Tengah Ateng Chozani Miftah menjelaskan ikhtisar/konsep kurikulum kebangsaan usia dini tersebut bakal dikombinasikan dengan metode pendidikan agama Islam, yang sejatinya merupakan dua hal yang saling berpadu. 

"Secara penerapan meteri akan dititik beratkan pada sisi afektif," katanya saat audiensi dengan Ganjar di ruang kerja Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang, Kamis (11/10/2018).

Ateng mengatakan pada pengajaran kebangsaan usia dini penekanan pada sisi afektif dianggap lebih tepat karena langsung berkaitan dengan sikap dan nilai, dibanding kognitif maupun psikomotorik yang dirasa terlalu susah dijangkau anak-anak. 

"Karena mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai diharapkan santri TPQ bakal mengerti arti perbedaan," katanya. 

Dengan diterapkannya materi kebangsaan pada TPQ, diharapkan mengikis paham radikalisme dan intoleransi. Terlebih dengan jumlah besar TPQ di Jawa Tengah yang mencapai 500 per kabupaten, diyakini efektif untuk upaya tersebut. 

"Namun yang berat adalah konsolidasi dan sosialisasi ke TPQ se Jawa Tengah. Rencana keliling ke kabupaten kota se Jateng," katanya. 

Maka sebagai penguat penerapan materi tersebut di seluruh TPQ se Jateng, dalam kepengurusan baru ini Ateng minta kepada Ganjar sebuah legalitas pengurus melalui surat keputusan gubernur. 

Ganjar pun langsung mengiyakan permintaan pengurus BADKO TPQ periode 2018 - 2022 tersebut. Menurutnya, peran BADKO TPQ memang harus diperkuat karena menjadi hulu yang bertanggung jawab terbentuknya karakter anak, khususnya pemahaman kebangsaan.

"Kita tanamkan kebangsaan sejak anak-anak. Saya diajak komunikasi. Kalau menemukan indikasi radikal segera koordinasikan," katanya. 

Dia pun berpesan agar BADKO TPQ Jateng juga menggandeng berbagai pihak yang selama ini konsen menangani isu dan tindak radikalisme. Agar bangunan pencegahan radikalisme terkoordinir dengan baik. 

"Gandeng MPR, BNPT, gandeng Kemenag. 
Poin-poin penghormatan harus kita ajarkan ke anak-anak. Saat ini negara butuh sampeyan," kata Ganjar.  
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pemprov Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan Agama


Bagikan :

SEMARANG - Santri Taman Pendidikan al Quran (TPQ) di Jawa Tengah bakal menerima materi kebangsaan dalam menjalani masa pembelajarannya. Hal tersebut inisiasi BADKO TPQ Jateng mengantisipasi radikalisme sedini mungkin. 

Kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum BADKO TPQ Jawa Tengah Ateng Chozani Miftah menjelaskan ikhtisar/konsep kurikulum kebangsaan usia dini tersebut bakal dikombinasikan dengan metode pendidikan agama Islam, yang sejatinya merupakan dua hal yang saling berpadu. 

"Secara penerapan meteri akan dititik beratkan pada sisi afektif," katanya saat audiensi dengan Ganjar di ruang kerja Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang, Kamis (11/10/2018).

Ateng mengatakan pada pengajaran kebangsaan usia dini penekanan pada sisi afektif dianggap lebih tepat karena langsung berkaitan dengan sikap dan nilai, dibanding kognitif maupun psikomotorik yang dirasa terlalu susah dijangkau anak-anak. 

"Karena mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai diharapkan santri TPQ bakal mengerti arti perbedaan," katanya. 

Dengan diterapkannya materi kebangsaan pada TPQ, diharapkan mengikis paham radikalisme dan intoleransi. Terlebih dengan jumlah besar TPQ di Jawa Tengah yang mencapai 500 per kabupaten, diyakini efektif untuk upaya tersebut. 

"Namun yang berat adalah konsolidasi dan sosialisasi ke TPQ se Jawa Tengah. Rencana keliling ke kabupaten kota se Jateng," katanya. 

Maka sebagai penguat penerapan materi tersebut di seluruh TPQ se Jateng, dalam kepengurusan baru ini Ateng minta kepada Ganjar sebuah legalitas pengurus melalui surat keputusan gubernur. 

Ganjar pun langsung mengiyakan permintaan pengurus BADKO TPQ periode 2018 - 2022 tersebut. Menurutnya, peran BADKO TPQ memang harus diperkuat karena menjadi hulu yang bertanggung jawab terbentuknya karakter anak, khususnya pemahaman kebangsaan.

"Kita tanamkan kebangsaan sejak anak-anak. Saya diajak komunikasi. Kalau menemukan indikasi radikal segera koordinasikan," katanya. 

Dia pun berpesan agar BADKO TPQ Jateng juga menggandeng berbagai pihak yang selama ini konsen menangani isu dan tindak radikalisme. Agar bangunan pencegahan radikalisme terkoordinir dengan baik. 

"Gandeng MPR, BNPT, gandeng Kemenag. 
Poin-poin penghormatan harus kita ajarkan ke anak-anak. Saat ini negara butuh sampeyan," kata Ganjar.  
(Ibra/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pemprov Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan Agama


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu