Follow Us :              

CJIBF 2018 Tawarkan 126 Peluang Investasi

  22 November 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 306 
Kategori :
Bagikan :


CJIBF 2018 Tawarkan 126 Peluang Investasi

22 November 2018 | 11:00:00 | dibaca : 306
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menggelar Central Java Investment Bisnis Forum (CJIBF) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, pada 26 November 2018. Kegiatan promosi berskala internasional tersebut menawarkan sebanyak 126 proyek.

"Saya mengapresiasi CJIBF 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng ini. Kegiatan tahunan ini bertujuan menarik investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Jateng," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Kamis (22/11/2018).

Selain ramah investor, kata wakil gubernur, Jateng memiliki banyak potensi yang dapat ditawarkan kepada investor. Terlebih letak geografis Jateng sangat strategis karena berada di antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Selain itu akses Jateng lebih mudah karena keuntungan posisi geografis serta infrastruktur Jateng yang mendukung dengan adanya jalan tol, bandara, dan pelabuhan.

"CJIBF 2018 ini mengangkat tema "Investing, Integrating and Developing Business in Tourism and Industrial Sectors. Saya berharap kita semua selalu aktif mempromosikan berbagai potensi di Jateng, walaupun skala kecil," pintanya.

Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo menjelaskan sektor utama yang ditawarkan pada CJIBF 2018 adalah pariwisata dan industri, serta didukung oleh beberapa sektor lainnya. Yaitu pertanian energi infrastruktur dan properti dengan kategorisasi proyek yang siap ditawarkan, prospektif, dan potensial kemudian mengemasnya ke dalam buku profil "Peluang Investasi Jawa Tengah tahun 2018”.

"Pada CJIBF 2018, terdapat 126 proyek yang akan ditawarkan, terrdiri dari proyek kabupaten kota serta aset BUMN dan BUMD. Dalam pelaksanaan CJIBF tahun ini menargetkan sebanyak 175 investor dalam maupun luar negeri," katanya.

Disebutkan, untuk proyek yang siap ditawarkan dan perspektif dari kabupaten kota mencapai 68. Terdiri dari  antara lain 39 proyek di sektor pariwisata, 6 sektor pertanian, 5 sektor industri, 8 proyek sektor infrastruktur, 2 sektor energi, dan 5 properti. Selain itu juga menawarkan 58 aset yang dimiliki Pemprov Jawa Tengah, BUMN, termasuk Perum Perhutani dan PTP IX, BUMD yakni Perusahaan Daerah Citra Mandiri, PT Sarana Pembangunan, dan Universitas Diponegoro.

Guna meningkatkan investasi, lanjut dia, Pemprov membangun sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat, dan terintegrasi berbasis elektronik.  Untuk bidang pelayanan perizinan, Pemprov Jateng mendapat predikat terbaik se-indonesia pada penghargaan Investment Award dari pemerintah Republik Indonesia pada Juli 2018

Selain meningkatkan pelayanan bidang perizinan, pemprov terus memperbaiki sarana pendukung investasi. Seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api, energi listrik, dan kawasan industri. Bahkan selain Kawasan Industri Kendal, nantinya juga ada beberapa kawasan industri di beberapa daerah, yakni Kabupaten Rembang, Brebes, dan Kebumen.

Kegiatan tahunan yang ke-14 ini akan dihadiri sekitar 325 peserta. Terdiri dari 7 duta besar negara sahabat, 35 bupati/wali kota sebagai pemangku kepentingan di daerah lokal proyek investasi, 35 kepala DPMPTSP Jateng, 15 kepala SKPD Provinsi Jateng, 15 pengurus Kadin pusat dan Kadin Jateng, dan asosiasi usaha di tingkat regional maupun nasional, direksi BUMN, BUMD, Jateng, serta 200 calon investor dalam dan luar negeri.

"Dalam kegiatan tersebut juga akan dilakukan penyerahanan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota pro investasi. Kemarin yang sudah masuk 5 nominasi kabupaten dan kota proinvestasi, di antaranya Banyumas, Wonogiri, Boyolali, serta Kabupaten dan Kota Semarang," terangnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dorong Investasi, Jateng Luncurkan SIAP dan “Keris” Jateng


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menggelar Central Java Investment Bisnis Forum (CJIBF) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, pada 26 November 2018. Kegiatan promosi berskala internasional tersebut menawarkan sebanyak 126 proyek.

"Saya mengapresiasi CJIBF 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng ini. Kegiatan tahunan ini bertujuan menarik investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Jateng," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Kamis (22/11/2018).

Selain ramah investor, kata wakil gubernur, Jateng memiliki banyak potensi yang dapat ditawarkan kepada investor. Terlebih letak geografis Jateng sangat strategis karena berada di antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Selain itu akses Jateng lebih mudah karena keuntungan posisi geografis serta infrastruktur Jateng yang mendukung dengan adanya jalan tol, bandara, dan pelabuhan.

"CJIBF 2018 ini mengangkat tema "Investing, Integrating and Developing Business in Tourism and Industrial Sectors. Saya berharap kita semua selalu aktif mempromosikan berbagai potensi di Jateng, walaupun skala kecil," pintanya.

Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo menjelaskan sektor utama yang ditawarkan pada CJIBF 2018 adalah pariwisata dan industri, serta didukung oleh beberapa sektor lainnya. Yaitu pertanian energi infrastruktur dan properti dengan kategorisasi proyek yang siap ditawarkan, prospektif, dan potensial kemudian mengemasnya ke dalam buku profil "Peluang Investasi Jawa Tengah tahun 2018”.

"Pada CJIBF 2018, terdapat 126 proyek yang akan ditawarkan, terrdiri dari proyek kabupaten kota serta aset BUMN dan BUMD. Dalam pelaksanaan CJIBF tahun ini menargetkan sebanyak 175 investor dalam maupun luar negeri," katanya.

Disebutkan, untuk proyek yang siap ditawarkan dan perspektif dari kabupaten kota mencapai 68. Terdiri dari  antara lain 39 proyek di sektor pariwisata, 6 sektor pertanian, 5 sektor industri, 8 proyek sektor infrastruktur, 2 sektor energi, dan 5 properti. Selain itu juga menawarkan 58 aset yang dimiliki Pemprov Jawa Tengah, BUMN, termasuk Perum Perhutani dan PTP IX, BUMD yakni Perusahaan Daerah Citra Mandiri, PT Sarana Pembangunan, dan Universitas Diponegoro.

Guna meningkatkan investasi, lanjut dia, Pemprov membangun sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat, dan terintegrasi berbasis elektronik.  Untuk bidang pelayanan perizinan, Pemprov Jateng mendapat predikat terbaik se-indonesia pada penghargaan Investment Award dari pemerintah Republik Indonesia pada Juli 2018

Selain meningkatkan pelayanan bidang perizinan, pemprov terus memperbaiki sarana pendukung investasi. Seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api, energi listrik, dan kawasan industri. Bahkan selain Kawasan Industri Kendal, nantinya juga ada beberapa kawasan industri di beberapa daerah, yakni Kabupaten Rembang, Brebes, dan Kebumen.

Kegiatan tahunan yang ke-14 ini akan dihadiri sekitar 325 peserta. Terdiri dari 7 duta besar negara sahabat, 35 bupati/wali kota sebagai pemangku kepentingan di daerah lokal proyek investasi, 35 kepala DPMPTSP Jateng, 15 kepala SKPD Provinsi Jateng, 15 pengurus Kadin pusat dan Kadin Jateng, dan asosiasi usaha di tingkat regional maupun nasional, direksi BUMN, BUMD, Jateng, serta 200 calon investor dalam dan luar negeri.

"Dalam kegiatan tersebut juga akan dilakukan penyerahanan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota pro investasi. Kemarin yang sudah masuk 5 nominasi kabupaten dan kota proinvestasi, di antaranya Banyumas, Wonogiri, Boyolali, serta Kabupaten dan Kota Semarang," terangnya.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Dorong Investasi, Jateng Luncurkan SIAP dan “Keris” Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu