Follow Us :              

Peran Guru Tidak Terganti Kemajuan Teknologi

  26 November 2018  |   07:00:00  |   dibaca : 1104 
Kategori :
Bagikan :


Peran Guru Tidak Terganti Kemajuan Teknologi

26 November 2018 | 07:00:00 | dibaca : 1104
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Penetrasi revolusi Industri 4.0 yang bergerak sejak 2011, akan semakin kuat pada 2019. Semua lini kehidupan akan tersentuh revolusi yang mengubah peradaban manusia secara fundamental itu. Termasuk, dunia pendidikan. 

"Untuk itu, diperlukan guru yang profesional, guru yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat, untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan, dalam rangka mempersiapkan SDM yang unggul dengan kompetensi global," tutur Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam Peringatan Hari Guru Nasional ke-73 tingkat Provinsi Jawa Tengah, di halaman Kantor Disdikbud Jateng, Senin (26/11/2018).

Dahsyatnya perkembangan teknologi saat ini, tidak selayaknya disalahkan karena dampak negatif yang ditimbulkan. Sebab, guru bisa mengarahkannya menjadi potensi positif.  Maka, peran guru di sini tidak bisa digantikan dengan kecanggihan teknologi informasi. Guru tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan, tapi yang utama justru mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap peserta didik. Oleh sebab itu, profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian. 

"Guru tidak hanya bertugas untuk mentranfer ilmu pengetahuan kepeda peserta didiknya. Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak, serta sebagai inspirator bagi anak didiknya," jelas dia.

Seorang guru profesional, imbuhnya, setidaknya memiliki tiga ciri. Pertama, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Kedua, seorang guru profesional mesti mampu membangun kesejawatan dengan rekan-rekan guru sejawat, untuk mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan. 

"Ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya. Para guru Indonesia adalah pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas dan tanggung jawab mulia sebagai panggilan jiwa," kata mantan ketua umum Forsesdasi itu.

Pihaknya mengajak, peringatan Hari Guru Nasional menjadi pemicu semangat untuk terus membangun peradaban bangsa. Sehingga, Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu, berkarakter serta mampu bersaing di kancah pergaulan global.
(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Jateng Penopang Prestasi Nasional di Dunia Pendidikan


Bagikan :

SEMARANG - Penetrasi revolusi Industri 4.0 yang bergerak sejak 2011, akan semakin kuat pada 2019. Semua lini kehidupan akan tersentuh revolusi yang mengubah peradaban manusia secara fundamental itu. Termasuk, dunia pendidikan. 

"Untuk itu, diperlukan guru yang profesional, guru yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat, untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan, dalam rangka mempersiapkan SDM yang unggul dengan kompetensi global," tutur Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam Peringatan Hari Guru Nasional ke-73 tingkat Provinsi Jawa Tengah, di halaman Kantor Disdikbud Jateng, Senin (26/11/2018).

Dahsyatnya perkembangan teknologi saat ini, tidak selayaknya disalahkan karena dampak negatif yang ditimbulkan. Sebab, guru bisa mengarahkannya menjadi potensi positif.  Maka, peran guru di sini tidak bisa digantikan dengan kecanggihan teknologi informasi. Guru tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan, tapi yang utama justru mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap peserta didik. Oleh sebab itu, profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian. 

"Guru tidak hanya bertugas untuk mentranfer ilmu pengetahuan kepeda peserta didiknya. Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak, serta sebagai inspirator bagi anak didiknya," jelas dia.

Seorang guru profesional, imbuhnya, setidaknya memiliki tiga ciri. Pertama, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Kedua, seorang guru profesional mesti mampu membangun kesejawatan dengan rekan-rekan guru sejawat, untuk mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan. 

"Ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya. Para guru Indonesia adalah pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas dan tanggung jawab mulia sebagai panggilan jiwa," kata mantan ketua umum Forsesdasi itu.

Pihaknya mengajak, peringatan Hari Guru Nasional menjadi pemicu semangat untuk terus membangun peradaban bangsa. Sehingga, Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu, berkarakter serta mampu bersaing di kancah pergaulan global.
(Rita/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Jateng Penopang Prestasi Nasional di Dunia Pendidikan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu