Follow Us :              

Tak Hanya Siap Kerja, Namun Juga Punya Benteng Akhlakul Karimah

  06 December 2018  |   09:00:00  |   dibaca : 373 
Kategori :
Bagikan :


Tak Hanya Siap Kerja, Namun Juga Punya Benteng Akhlakul Karimah

06 December 2018 | 09:00:00 | dibaca : 373
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

REMBANG - Di tengah guyuran hujan, Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen meresmikan teaching factory teknik kendaraan ringan otomotif SMK NU Lasem, Kamis (6/12/2018). SMK NU Lasem menjadi salah satu sekolah vokasi yang beruntung karena memperoleh bantuan teaching factory dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kehadiran teaching factory tersebut diharapkan dapat meningkatkan  kemampuan praktik siswa sebelum memasuki dunia industri.

"SMK NU Lasem beruntung karena berhasil mendapatkan bantuan teaching factory dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa digunakan untuk belajar sekaligus praktik secara langsung. Mugi pembukaan teaching factory menika saestu manfaat kagem adik-adik SMK NU Lasem," terangnya.

Gus Yasin, sapaan akrabnya yakin, institusi pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif, seperti SMK NU Lasem tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, namun juga alumni yang bertakwa dan berbudi pekerti. Inilah yang menjadi nilai plus mereka.

"Saya yakin lembaga-lembaga pendidikan di bawah LP Ma'arif menciptakan anak-anak yang siap bekerja, namun juga memiliki benteng ahlakul karimah. Di sekolah tingkat akhir juga akan di pondokpesantrenkan," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menjelaskan, hadirnya era revolusi industri 4.0 menjadi salah satu tantangan yang harus siap dihadapi oleh lulusan SMK. Untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah vokasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menginisiasi program magang ke Jepang. Sebelum tiba di negeri sakura, peserta magang juga dibekali dengan kemampuan berbahasa Jepang.

"Di Jepang, ketika kita diterima secara langsung gaji yang pertama diterima itu Rp 15 juta per bulan dan bisa meningkat menjadi Rp 30 juta per bulan. Kita dorong SMK-SMK yang ada di Jawa Tengah untuk mengadakan tambahan extra bahasa Jepang maupun bahasa Korea," pungkasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Minta Siswa SMK Tak Berhenti Berinovasi


Bagikan :

REMBANG - Di tengah guyuran hujan, Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen meresmikan teaching factory teknik kendaraan ringan otomotif SMK NU Lasem, Kamis (6/12/2018). SMK NU Lasem menjadi salah satu sekolah vokasi yang beruntung karena memperoleh bantuan teaching factory dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kehadiran teaching factory tersebut diharapkan dapat meningkatkan  kemampuan praktik siswa sebelum memasuki dunia industri.

"SMK NU Lasem beruntung karena berhasil mendapatkan bantuan teaching factory dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa digunakan untuk belajar sekaligus praktik secara langsung. Mugi pembukaan teaching factory menika saestu manfaat kagem adik-adik SMK NU Lasem," terangnya.

Gus Yasin, sapaan akrabnya yakin, institusi pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif, seperti SMK NU Lasem tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, namun juga alumni yang bertakwa dan berbudi pekerti. Inilah yang menjadi nilai plus mereka.

"Saya yakin lembaga-lembaga pendidikan di bawah LP Ma'arif menciptakan anak-anak yang siap bekerja, namun juga memiliki benteng ahlakul karimah. Di sekolah tingkat akhir juga akan di pondokpesantrenkan," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menjelaskan, hadirnya era revolusi industri 4.0 menjadi salah satu tantangan yang harus siap dihadapi oleh lulusan SMK. Untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah vokasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menginisiasi program magang ke Jepang. Sebelum tiba di negeri sakura, peserta magang juga dibekali dengan kemampuan berbahasa Jepang.

"Di Jepang, ketika kita diterima secara langsung gaji yang pertama diterima itu Rp 15 juta per bulan dan bisa meningkat menjadi Rp 30 juta per bulan. Kita dorong SMK-SMK yang ada di Jawa Tengah untuk mengadakan tambahan extra bahasa Jepang maupun bahasa Korea," pungkasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Minta Siswa SMK Tak Berhenti Berinovasi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu