Follow Us :              

Embung Selesai Dibangun, Warga di Dua Wilayah Ini Lega

  03 January 2019  |   16:00:00  |   dibaca : 1849 
Kategori :
Bagikan :


Embung Selesai Dibangun, Warga di Dua Wilayah Ini Lega

03 January 2019 | 16:00:00 | dibaca : 1849
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KABUPATEN SEMARANG - Warga Desa Pucung dan Dan Dusun Legarang di Kabupaten Semarang bisa bernapas lega setelah pembangunan embung penadah air hujan (PAH) di wilayahnya usai. Sebab, selama ini mereka harus didrop air bersih dan menanggung rugi karena gagal panen ketika kemarau melanda.

Warga daerah tersebut selama ini selalu resah begitu curah hujan mulai berkurang. Dari ancaman gagal panen sampai kesulitan air konsumsi dan untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK). Pada tahun anggaran 2018 APBD Jateng akhirnya tercantum anggaran pembangunan penampungan air yang bisa dimaksimalkan ketika musim hujan dan dimanfaatkan ketika kemarau.

"Ada sawah 20-an hektar yang selalu gagal panen ketika kemarau, belum lagi kebutuhan air untuk 400-an jiwa, kami hanya mengandalkan dropping air bantuan ketika kemarau. Alhamdulillah sekarang ada embung yang bisa kita manfaatkan," kata Kepala Desa Jatirunggo Fauzan.

Pembangunan Embung PAH tersebut menghabiskan dana Rp1.248.817.009 dari anggaran tahun 2018 APBD Jateng. Embung berukuran 23x54 meter tersebut berada di dua wilayah yakni Dusun Pucung Kecamatan Bancak dan Dusun Legarang, Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Begitu pembangunannya usai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung melakukan pengecekan pada Kamis (2/1/2019) kemarin. Dia mengatakan embung itu dibangun dengan kreatif, meski penadah hujan namun tetap menyertakan lahan untuk limpasan air.

"Embung ini lebih kreatif karena kalau ada limpasan lebih, itu dimasukkan ke bumi sehingga jadi resapan. Saya juga minta agar di sini ditanami, kalau sekadar dibuat air resapan kita rugi. Sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat lebih baik. Juga bisa membuat sumur resapan," katanya.

Embung PAH tersebut merupakan satu dari sekitar 1.100 embung dan storage yang telah dibangun di Jateng dalam kurun waktu 2013 - 2018. Sumber pembangunannya pun bermacam, mulai dari dana APBN, APBD sampai Corporate Social Responsibility (CSR). "Itu yang kita lakukan untuk penampungan air agar bisa banyak manfaat," katanya.
 

Baca juga : Pengecoran Jalan Jadi Solusi Hindari Proyek Abadi


Bagikan :

KABUPATEN SEMARANG - Warga Desa Pucung dan Dan Dusun Legarang di Kabupaten Semarang bisa bernapas lega setelah pembangunan embung penadah air hujan (PAH) di wilayahnya usai. Sebab, selama ini mereka harus didrop air bersih dan menanggung rugi karena gagal panen ketika kemarau melanda.

Warga daerah tersebut selama ini selalu resah begitu curah hujan mulai berkurang. Dari ancaman gagal panen sampai kesulitan air konsumsi dan untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK). Pada tahun anggaran 2018 APBD Jateng akhirnya tercantum anggaran pembangunan penampungan air yang bisa dimaksimalkan ketika musim hujan dan dimanfaatkan ketika kemarau.

"Ada sawah 20-an hektar yang selalu gagal panen ketika kemarau, belum lagi kebutuhan air untuk 400-an jiwa, kami hanya mengandalkan dropping air bantuan ketika kemarau. Alhamdulillah sekarang ada embung yang bisa kita manfaatkan," kata Kepala Desa Jatirunggo Fauzan.

Pembangunan Embung PAH tersebut menghabiskan dana Rp1.248.817.009 dari anggaran tahun 2018 APBD Jateng. Embung berukuran 23x54 meter tersebut berada di dua wilayah yakni Dusun Pucung Kecamatan Bancak dan Dusun Legarang, Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Begitu pembangunannya usai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung melakukan pengecekan pada Kamis (2/1/2019) kemarin. Dia mengatakan embung itu dibangun dengan kreatif, meski penadah hujan namun tetap menyertakan lahan untuk limpasan air.

"Embung ini lebih kreatif karena kalau ada limpasan lebih, itu dimasukkan ke bumi sehingga jadi resapan. Saya juga minta agar di sini ditanami, kalau sekadar dibuat air resapan kita rugi. Sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat lebih baik. Juga bisa membuat sumur resapan," katanya.

Embung PAH tersebut merupakan satu dari sekitar 1.100 embung dan storage yang telah dibangun di Jateng dalam kurun waktu 2013 - 2018. Sumber pembangunannya pun bermacam, mulai dari dana APBN, APBD sampai Corporate Social Responsibility (CSR). "Itu yang kita lakukan untuk penampungan air agar bisa banyak manfaat," katanya.
 

Baca juga : Pengecoran Jalan Jadi Solusi Hindari Proyek Abadi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu