Follow Us :              

Sekda Minta Seluruh SKPD Pegang Kuat Integritas

  07 January 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 439 
Kategori :
Bagikan :


Sekda Minta Seluruh SKPD Pegang Kuat Integritas

07 January 2019 | 08:00:00 | dibaca : 439
Kategori :
Bagikan :

Foto : Jati (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Jati (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono mengingatkan kepada seluruh kepala SKPD untuk menjalankan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang disampaikan saat apel pagi di halaman Kantor Gubernur, Senin (7/1/2019).

Kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), asisten, kepala biro dan staf ahli, Sri Puryono menegaskan hal penting yang harus dilakukan. Yakni, soal data, integritas, dan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Pertama, soal pusat data. Data itu sangat penting, sebagai sumber informasi dan menjadi alat pengambil keputusan pimpinan. Misalnya data bencana alam, kalau datanya tidak tepat, ketika pimpinan membuat statemen, bisa salah, akibatnya fatal. Silakan, masing-masing SKPD teknisnya bagaimana," katanya saat memberikan pengarahan di Ruang Rapat Gedung A Lantai II Kantor Gubernur Jateng.

Soal integritas, Sri Puryono menegaskan integritas bukan sekadar "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi", tetapi benar-benar pelaksanaan yang riil tidak korupsi dan tidak membohongi. Karena, menjadi hal penting di era transparan yang harus terbuka dan tidak main-main.

"Saya minta jangan sampai muncul masalah, apalagi sampai ada operas tangkap tangan (OTT). Dicegah sedini mungkin, agar tidak terjadi. Sepulang dari sini, kumpulkan secara berjenjang, diingatkan, satu dua rupiah pun jangan sampai. Nek ngeyel, laporkan saya!" tukasnya.

Poin terakhir, Sekda juga meminta para kepala SKPD untuk menyelesaikan LHKPN. Jateng sendiri diberikan waktu untuk menyelesaikan pada Januari-Maret. "Lebih cepat lebih baik, akhir Januari harus selesai dan dilaporkan. Jangan merasa 30 hari itu kurang, nanti bisa jadi mowo panas (bara api). Teman-teman harus saling mengingatkan, dielingke ojo nesu, jangan marah," tegasnya.

Sri Puryono juga meminta kepada Kepala BKD Jateng terkait penataan personel jabatan yang kosong agar segera terisi. Sehingga, pelaksanaan program segera berjalan. "Setelah diisi penataan yang kemarin uji kompetensi, nanti akan kelihatan, setelah itu seleksi terbuka. Ada sembilan kurang lebih yang saya lihat. Nanti akan kelihatan setelah pelantikan," ujarnya.
 

Baca juga : Dapat Respon Positif, Layanan Mudah, Murah, Cepat Dipertahankan


Bagikan :

SEMARANG - Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono mengingatkan kepada seluruh kepala SKPD untuk menjalankan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang disampaikan saat apel pagi di halaman Kantor Gubernur, Senin (7/1/2019).

Kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), asisten, kepala biro dan staf ahli, Sri Puryono menegaskan hal penting yang harus dilakukan. Yakni, soal data, integritas, dan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Pertama, soal pusat data. Data itu sangat penting, sebagai sumber informasi dan menjadi alat pengambil keputusan pimpinan. Misalnya data bencana alam, kalau datanya tidak tepat, ketika pimpinan membuat statemen, bisa salah, akibatnya fatal. Silakan, masing-masing SKPD teknisnya bagaimana," katanya saat memberikan pengarahan di Ruang Rapat Gedung A Lantai II Kantor Gubernur Jateng.

Soal integritas, Sri Puryono menegaskan integritas bukan sekadar "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi", tetapi benar-benar pelaksanaan yang riil tidak korupsi dan tidak membohongi. Karena, menjadi hal penting di era transparan yang harus terbuka dan tidak main-main.

"Saya minta jangan sampai muncul masalah, apalagi sampai ada operas tangkap tangan (OTT). Dicegah sedini mungkin, agar tidak terjadi. Sepulang dari sini, kumpulkan secara berjenjang, diingatkan, satu dua rupiah pun jangan sampai. Nek ngeyel, laporkan saya!" tukasnya.

Poin terakhir, Sekda juga meminta para kepala SKPD untuk menyelesaikan LHKPN. Jateng sendiri diberikan waktu untuk menyelesaikan pada Januari-Maret. "Lebih cepat lebih baik, akhir Januari harus selesai dan dilaporkan. Jangan merasa 30 hari itu kurang, nanti bisa jadi mowo panas (bara api). Teman-teman harus saling mengingatkan, dielingke ojo nesu, jangan marah," tegasnya.

Sri Puryono juga meminta kepada Kepala BKD Jateng terkait penataan personel jabatan yang kosong agar segera terisi. Sehingga, pelaksanaan program segera berjalan. "Setelah diisi penataan yang kemarin uji kompetensi, nanti akan kelihatan, setelah itu seleksi terbuka. Ada sembilan kurang lebih yang saya lihat. Nanti akan kelihatan setelah pelantikan," ujarnya.
 

Baca juga : Dapat Respon Positif, Layanan Mudah, Murah, Cepat Dipertahankan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu