Follow Us :              

Ganjar Minta Kurikulum SMK Adopsi Sistem Industri Jepang

  09 January 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 1039 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Kurikulum SMK Adopsi Sistem Industri Jepang

09 January 2019 | 15:00:00 | dibaca : 1039
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membuka lebar peluang kerjasama dengan Pemerintah Jepang terkait penempatan tenaga kerja. Yang sudah berjalan saat ini, adanya sejumlah pelajar dari Provinsi Jateng yang magang kerja di sejumlah perusahaan terkenal di Jepang.

Untuk meningkatkan kerjasama itu, Ganjar Pranowo berkeinginan agar tidak hanya magang, namun para pelajar langsung dapat bekerja di Negeri Matahari Terbit tersebut. "Namun, memang standar yang diterapkan Jepang sangat tinggi. Untuk itu, saya berkeinginan mengadopsi sistem yang digunakan oleh sejumlah perusahaan di Jepang untuk menyiapkan lebih dini tenaga kerja dari Jawa Tengah agar lebih siap kerja dan bukan magang lagi," kata Ganjar saat menemui perwakilan dari perusahaan PT Meisou Ind Jepang di Puri Gedeh, Rabu (9/1/2019).

Pengadopsian sistem dari Jepang tersebut, lanjut Ganjar, dapat diterapkan sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Nantinya, seluruh SMK di Jateng dapat menerapkan kurikulumnya berbasis kebutuhan dunia kerja internasional, salah satunya Jepang.

"Kami ingin siapkan tenaga SMK itu untuk bisa magang bahkan kerja di Jepang. Tidak hanya di Jepang, namun di berbagai negara lain di dunia karena kami ingin lulusan SMK di Jateng dapat go internasional," tegasnya.

Dia menyebutkan, pengadopsian sistem kerja perusahaan asing di SMK Jateng dapat dilakukan secepatnya. Jika saat ini membutuhkan waktu sembilan bulan untuk proses pelatihan tenaga kerja, maka dengan adopsi sistem itu, proses pelatihan dapat dipangkas. "Kalau kita bisa adopsi, maka nanti anak-anak bisa diberikan pilihan, kalau mau kerja di Jepang ini yang harus disiapkan, baik bahasa, kultur kerja, kesehatan dan sebagainya. Nanti tinggal kami temukan dengan para pengusaha dari perusahaan internasional yang ada," tukasnya.

Pengadopsian sistem tersebut, lanjut Ganjar, selain akan membuat kesempatan kerja para tenaga kerja asal Jateng semakin terbuka, juga akan meningkatkan kualitas tenaga kerja di negara tujuan. "Jadi kami berharap mereka jadi tenaga ahli, bukan tenaga yang bekerja di bidang domestik dan bagian 'belakang.' Dengan sistem yang dibangun dengan baik sejak dini, maka diharapkan tenaga kerja asal Jateng dapat menduduki jabatan-jabatan strategis," tukasnya.

Sementara itu, perwakilan dari PT Meisou Ind Jepang, Yoshitada mengatakan bahwa pihaknya sudah melihat kondisi anak-anak SMK di Jateng. Menurutnya, secara kualitas siswa-siswa SMK di Jateng sudah sangat bagus. "Kami juga sudah melihat secara langsung, anak-anak ini harta yang sangat luar biasa. Saya berharap bisa dibawa ke Jepang untuk belajar demi masa depan bangsa dan negara," kata dia.

Meski begitu, dirinya berharap kepada pemerintah khususnya Pemprov Jateng untuk mempersiapkan sejak dini jika berkeinginan anak-anak SMK dapat berkarier ke dunia internasional. "Kami meminta persiapannya sejak dini, kursus bahasa asing di mana anak-anak bekerja juga harus dilakukan secara intens. Kalau itu dilakukan, maka saya yakin anak-anak SMK Jateng dapat bersaing di dunia kerja internasional," tutupnya.
 

Baca juga : Genjot Wirausahawan Muda, Ganjar Kirim Lebih Banyak Pekerja Magang Jepang


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membuka lebar peluang kerjasama dengan Pemerintah Jepang terkait penempatan tenaga kerja. Yang sudah berjalan saat ini, adanya sejumlah pelajar dari Provinsi Jateng yang magang kerja di sejumlah perusahaan terkenal di Jepang.

Untuk meningkatkan kerjasama itu, Ganjar Pranowo berkeinginan agar tidak hanya magang, namun para pelajar langsung dapat bekerja di Negeri Matahari Terbit tersebut. "Namun, memang standar yang diterapkan Jepang sangat tinggi. Untuk itu, saya berkeinginan mengadopsi sistem yang digunakan oleh sejumlah perusahaan di Jepang untuk menyiapkan lebih dini tenaga kerja dari Jawa Tengah agar lebih siap kerja dan bukan magang lagi," kata Ganjar saat menemui perwakilan dari perusahaan PT Meisou Ind Jepang di Puri Gedeh, Rabu (9/1/2019).

Pengadopsian sistem dari Jepang tersebut, lanjut Ganjar, dapat diterapkan sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Nantinya, seluruh SMK di Jateng dapat menerapkan kurikulumnya berbasis kebutuhan dunia kerja internasional, salah satunya Jepang.

"Kami ingin siapkan tenaga SMK itu untuk bisa magang bahkan kerja di Jepang. Tidak hanya di Jepang, namun di berbagai negara lain di dunia karena kami ingin lulusan SMK di Jateng dapat go internasional," tegasnya.

Dia menyebutkan, pengadopsian sistem kerja perusahaan asing di SMK Jateng dapat dilakukan secepatnya. Jika saat ini membutuhkan waktu sembilan bulan untuk proses pelatihan tenaga kerja, maka dengan adopsi sistem itu, proses pelatihan dapat dipangkas. "Kalau kita bisa adopsi, maka nanti anak-anak bisa diberikan pilihan, kalau mau kerja di Jepang ini yang harus disiapkan, baik bahasa, kultur kerja, kesehatan dan sebagainya. Nanti tinggal kami temukan dengan para pengusaha dari perusahaan internasional yang ada," tukasnya.

Pengadopsian sistem tersebut, lanjut Ganjar, selain akan membuat kesempatan kerja para tenaga kerja asal Jateng semakin terbuka, juga akan meningkatkan kualitas tenaga kerja di negara tujuan. "Jadi kami berharap mereka jadi tenaga ahli, bukan tenaga yang bekerja di bidang domestik dan bagian 'belakang.' Dengan sistem yang dibangun dengan baik sejak dini, maka diharapkan tenaga kerja asal Jateng dapat menduduki jabatan-jabatan strategis," tukasnya.

Sementara itu, perwakilan dari PT Meisou Ind Jepang, Yoshitada mengatakan bahwa pihaknya sudah melihat kondisi anak-anak SMK di Jateng. Menurutnya, secara kualitas siswa-siswa SMK di Jateng sudah sangat bagus. "Kami juga sudah melihat secara langsung, anak-anak ini harta yang sangat luar biasa. Saya berharap bisa dibawa ke Jepang untuk belajar demi masa depan bangsa dan negara," kata dia.

Meski begitu, dirinya berharap kepada pemerintah khususnya Pemprov Jateng untuk mempersiapkan sejak dini jika berkeinginan anak-anak SMK dapat berkarier ke dunia internasional. "Kami meminta persiapannya sejak dini, kursus bahasa asing di mana anak-anak bekerja juga harus dilakukan secara intens. Kalau itu dilakukan, maka saya yakin anak-anak SMK Jateng dapat bersaing di dunia kerja internasional," tutupnya.
 

Baca juga : Genjot Wirausahawan Muda, Ganjar Kirim Lebih Banyak Pekerja Magang Jepang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu