Follow Us :              

Ganjar Dorong Pelindo Dongkrak Transportasi Laut

  15 January 2019  |   13:30:00  |   dibaca : 308 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dorong Pelindo Dongkrak Transportasi Laut

15 January 2019 | 13:30:00 | dibaca : 308
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Usai pengembangan infrastruktur transportasi udara dan darat, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat ini tengah mendorong infrastruktur transportasi laut di Jateng agar terdongkrak. Sederhana harapannya, ketika orang masuk ke pelabuhan harus senang dan bahagia. 

"Setelah bandara, tol dan kereta sekarang yang ditunggu adalah laut. Semuanya sudah bagus diperbaiki, sekarang tinggal (yang) di (transportasi) laut. Pelindo mau melakukan hal revolusioner apa di Jawa Tengah?" kata Ganjar pada Arif Prabowo, Direktur Pelindo III Regional Jateng, Selasa (15/1/2019). 

Untuk bandara, di Jateng saat ini tengah dikembangkan enam bandara, yakni Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Bandara Ngloram Blora, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Dewandaru Karimunjawa Jepara. 

Sementara untuk tol, telah terhubung dari Brebes hingga Sragen dan saat ini proses lelang tol Bawen-Yogyakarta. Sementara untuk kereta, reaktivasi bakal di lakukan pada jalur Purwokerto-Wonosobo serta rel Pantura.

"Tanjung Emas itu kekecilan. Kalau dibesarkan bagaimana, harus dengan teknologi apa yang bisa dipakai? Mau melakukan apa di Semarang dan Tegal atau di manapun. Mimpi saya, kalau orang ke pelabuhan seneng dan bahagia, kayak orang tiba di bandara mau naik pesawat. Optimalkan itu," katanya. 

Sementara itu, Arif Prabowo menyampaikan, saat ini Pelindo III masih fokus pada pengembangan untuk kawasan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Intan Tegal. Dia menjelaskan, untuk Pelabuhan Tanjung Emas, kini memasuki tahap penyelesaian reaktivasi rel Bandarharjo-Tawang. "Maret, reaktivasi selesai. Kalau itu terhubung, akan terhubung ke selatan dan barat Jawa. Bahkan Grobogan sudah minta dan akan melakukan ekspor atau antarpulau lewat kereta api," katanya.

Sedangkan untuk pelabuhan Tanjung Intan Tegal, kata dia, Pelindo III sedang mengerjakan pengerukan jalur kapal, perbaikan dermaga dan membangun cold storage kerjasama dengan nelayan dan pengusaha. Dengan pembangunan itu, dia yakin perekonomian nelayan akan terdongkrak. "Tegal saat ini masih AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), Juni tahun ini selesai," katanya. 

Namun, lanjut dia, untuk pengembangan lanjutan Pelabuhan Tanjung Emas pihaknya menemui banyak kendala. Selain adanya penurunan tanah yang mencapai 35 cm pertahun, juga masih terdapat lahan-lahan sengketa, padahal status Tanjung Emas, sebagai pelabuhan terbesar di Jateng. Arif berharap, segera ada alternatif untuk persoalan itu. "Perlu alternatif pelabuhan, Sluke Rembang atau Jepara jadi pilihan tepat karena kontur bawah lautnya berupa koral. Tapi masih perlu koordinasi," ungkapnya.
 

Baca juga : Jalur KA Wilayah Tengah dan Utara Jateng Dihidupkan Lagi


Bagikan :

SEMARANG - Usai pengembangan infrastruktur transportasi udara dan darat, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat ini tengah mendorong infrastruktur transportasi laut di Jateng agar terdongkrak. Sederhana harapannya, ketika orang masuk ke pelabuhan harus senang dan bahagia. 

"Setelah bandara, tol dan kereta sekarang yang ditunggu adalah laut. Semuanya sudah bagus diperbaiki, sekarang tinggal (yang) di (transportasi) laut. Pelindo mau melakukan hal revolusioner apa di Jawa Tengah?" kata Ganjar pada Arif Prabowo, Direktur Pelindo III Regional Jateng, Selasa (15/1/2019). 

Untuk bandara, di Jateng saat ini tengah dikembangkan enam bandara, yakni Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Bandara Ngloram Blora, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Dewandaru Karimunjawa Jepara. 

Sementara untuk tol, telah terhubung dari Brebes hingga Sragen dan saat ini proses lelang tol Bawen-Yogyakarta. Sementara untuk kereta, reaktivasi bakal di lakukan pada jalur Purwokerto-Wonosobo serta rel Pantura.

"Tanjung Emas itu kekecilan. Kalau dibesarkan bagaimana, harus dengan teknologi apa yang bisa dipakai? Mau melakukan apa di Semarang dan Tegal atau di manapun. Mimpi saya, kalau orang ke pelabuhan seneng dan bahagia, kayak orang tiba di bandara mau naik pesawat. Optimalkan itu," katanya. 

Sementara itu, Arif Prabowo menyampaikan, saat ini Pelindo III masih fokus pada pengembangan untuk kawasan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Intan Tegal. Dia menjelaskan, untuk Pelabuhan Tanjung Emas, kini memasuki tahap penyelesaian reaktivasi rel Bandarharjo-Tawang. "Maret, reaktivasi selesai. Kalau itu terhubung, akan terhubung ke selatan dan barat Jawa. Bahkan Grobogan sudah minta dan akan melakukan ekspor atau antarpulau lewat kereta api," katanya.

Sedangkan untuk pelabuhan Tanjung Intan Tegal, kata dia, Pelindo III sedang mengerjakan pengerukan jalur kapal, perbaikan dermaga dan membangun cold storage kerjasama dengan nelayan dan pengusaha. Dengan pembangunan itu, dia yakin perekonomian nelayan akan terdongkrak. "Tegal saat ini masih AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), Juni tahun ini selesai," katanya. 

Namun, lanjut dia, untuk pengembangan lanjutan Pelabuhan Tanjung Emas pihaknya menemui banyak kendala. Selain adanya penurunan tanah yang mencapai 35 cm pertahun, juga masih terdapat lahan-lahan sengketa, padahal status Tanjung Emas, sebagai pelabuhan terbesar di Jateng. Arif berharap, segera ada alternatif untuk persoalan itu. "Perlu alternatif pelabuhan, Sluke Rembang atau Jepara jadi pilihan tepat karena kontur bawah lautnya berupa koral. Tapi masih perlu koordinasi," ungkapnya.
 

Baca juga : Jalur KA Wilayah Tengah dan Utara Jateng Dihidupkan Lagi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu