Follow Us :              

Lebarkan Sayap, Baznas Jateng Jajaki Pengelolaan Mikro Finance

  18 January 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 534 
Kategori :
Bagikan :


Lebarkan Sayap, Baznas Jateng Jajaki Pengelolaan Mikro Finance

18 January 2019 | 10:00:00 | dibaca : 534
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah semakin mantab melebarkan sayap untuk membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya konsumtif, Baznas Jateng juga mulai mengembangkan permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan melalui Baznas Mikro Finance.

Hal itu disampaikan Ketua Baznas Provinsi Jateng, KH Ahmad Darodji saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Jumat (18/1/2019). Bersama rombongan, Kiai Darodji menerangkan bahwa Baznas berkeinginan membuat program pembiayaan dan akses permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kami ingin keberadaan Baznas semakin membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses permodalan karena dianggap tidak bankable, nah kami berencana membuat pembiayaan dan bantuan modal bernama Baznas Mikro Finance," katanya.

Baznas Mikro Finance tersebut, lanjut dia, dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu se-Jateng. Meskipun, besara bantuan yang dapat diberikan tidak terlalu besar, yakni sekitar Rp2,5 hingga Rp3 jutaan.

"Kami menilai potensi zakat di Jateng ini sangat besar dan sudah terbukti dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digalakkan oleh gubernur. Untuk itu, kami ingin lebih memberdayakan kemampuan untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Dengan potensi yang ada, kami yakin pasti bisa," tegasnya.

Mendengar hal itu, Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi. Menurutnya, pembiayaan dan bantuan akses permodalan memang sangat diperlukan oleh masyarakat. "Jadi Baznas tidak hanya menyelesaikan persoalan yang sifatnya konsumtif saja. Namun masyarakat produktif juga mendapat bantuan. Saya senang dan mendukung program ini. Silakan nanti bisa bekerjasama dengan Bank Jateng Syariah untuk pengelolaannya," ucapnya.

Gubernur Jateng dua periode tersebut membenarkan, potensi zakat di Jateng sangatlah besar. Di kalangan ASN Pemprov Jateng saja, setiap bulan terkumpul Rp2,5 miliar lebih. "Padahal dulu waktu awal saya luncurkan, hanya sekitar Rp600 juta, namun perkembangannya sangat pesat sekali. Kami coba tularkan ke daerah dan daerah justru larinya lebih banter. Saya berharap hal ini dapat menjadi gerakan nasional sehingga sejumlah persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan anggaran negara, bisa menggunakan dari zakat ini," paparnya.

Ganjar menambahkan, kehadiran Baznas dalam membantu pembangunan Jateng sudah sangat terasa. Dia mencontohkan, di Kabupaten Pekalongan ada sepasang kakek-nenek tinggal di gubuk reyot dan tanahnya milik desa. Dengan Baznas, Ganjar langsung membantu kakek-nenek tersebut.

"Kalau pakai APBD kan lama, harus menganggarkan dulu tahun depan, belum lagi berdebat dengan DPRD. Sekarang dengan adanya Baznas ini, bisa langsung diselesaikan. Contoh lainnya, misalnya ada yang tidak bisa bayar sekolah langsung bisa dibantu, sakit langsung bisa dibantu, pembangunan lembaga keagamaan, gaji guru Madin (Madrasah Diniyah) dan sebagainya dapat dialokasikan dari sini," bebernya.

Dalam waktu dekat, Baznas Nasional akan menggelar Rakernas di Solo. Dalam kesempatan itu, Ganjar diundang untuk menjadi pembicara karena dianggap berhasil mengelola Baznas Jateng dengan baik. "Nanti akan kami tularkan ke daerah lain dan kami juga akan belajar ke daerah lainnya. Saya berharap, ini akan jadi gerakan nasional dan dapat menjadi sumber untuk menyelesaikan program-program sosial kemasyarakatan di luar anggaran negara," pungkasnya.
 

Baca juga : Jateng Bakal Dirikan Bank dan Sekolah dari Dana Zakat ASN


Bagikan :

SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah semakin mantab melebarkan sayap untuk membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya konsumtif, Baznas Jateng juga mulai mengembangkan permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan melalui Baznas Mikro Finance.

Hal itu disampaikan Ketua Baznas Provinsi Jateng, KH Ahmad Darodji saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Jumat (18/1/2019). Bersama rombongan, Kiai Darodji menerangkan bahwa Baznas berkeinginan membuat program pembiayaan dan akses permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kami ingin keberadaan Baznas semakin membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses permodalan karena dianggap tidak bankable, nah kami berencana membuat pembiayaan dan bantuan modal bernama Baznas Mikro Finance," katanya.

Baznas Mikro Finance tersebut, lanjut dia, dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu se-Jateng. Meskipun, besara bantuan yang dapat diberikan tidak terlalu besar, yakni sekitar Rp2,5 hingga Rp3 jutaan.

"Kami menilai potensi zakat di Jateng ini sangat besar dan sudah terbukti dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digalakkan oleh gubernur. Untuk itu, kami ingin lebih memberdayakan kemampuan untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Dengan potensi yang ada, kami yakin pasti bisa," tegasnya.

Mendengar hal itu, Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi. Menurutnya, pembiayaan dan bantuan akses permodalan memang sangat diperlukan oleh masyarakat. "Jadi Baznas tidak hanya menyelesaikan persoalan yang sifatnya konsumtif saja. Namun masyarakat produktif juga mendapat bantuan. Saya senang dan mendukung program ini. Silakan nanti bisa bekerjasama dengan Bank Jateng Syariah untuk pengelolaannya," ucapnya.

Gubernur Jateng dua periode tersebut membenarkan, potensi zakat di Jateng sangatlah besar. Di kalangan ASN Pemprov Jateng saja, setiap bulan terkumpul Rp2,5 miliar lebih. "Padahal dulu waktu awal saya luncurkan, hanya sekitar Rp600 juta, namun perkembangannya sangat pesat sekali. Kami coba tularkan ke daerah dan daerah justru larinya lebih banter. Saya berharap hal ini dapat menjadi gerakan nasional sehingga sejumlah persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan anggaran negara, bisa menggunakan dari zakat ini," paparnya.

Ganjar menambahkan, kehadiran Baznas dalam membantu pembangunan Jateng sudah sangat terasa. Dia mencontohkan, di Kabupaten Pekalongan ada sepasang kakek-nenek tinggal di gubuk reyot dan tanahnya milik desa. Dengan Baznas, Ganjar langsung membantu kakek-nenek tersebut.

"Kalau pakai APBD kan lama, harus menganggarkan dulu tahun depan, belum lagi berdebat dengan DPRD. Sekarang dengan adanya Baznas ini, bisa langsung diselesaikan. Contoh lainnya, misalnya ada yang tidak bisa bayar sekolah langsung bisa dibantu, sakit langsung bisa dibantu, pembangunan lembaga keagamaan, gaji guru Madin (Madrasah Diniyah) dan sebagainya dapat dialokasikan dari sini," bebernya.

Dalam waktu dekat, Baznas Nasional akan menggelar Rakernas di Solo. Dalam kesempatan itu, Ganjar diundang untuk menjadi pembicara karena dianggap berhasil mengelola Baznas Jateng dengan baik. "Nanti akan kami tularkan ke daerah lain dan kami juga akan belajar ke daerah lainnya. Saya berharap, ini akan jadi gerakan nasional dan dapat menjadi sumber untuk menyelesaikan program-program sosial kemasyarakatan di luar anggaran negara," pungkasnya.
 

Baca juga : Jateng Bakal Dirikan Bank dan Sekolah dari Dana Zakat ASN


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu