Follow Us :              

Gus Yasin: Industri Besar Harus Libatkan Masyarakat Sekitar

  23 January 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 173 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Industri Besar Harus Libatkan Masyarakat Sekitar

23 January 2019 | 13:00:00 | dibaca : 173
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SOLO - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin meminta kepada pelaku industri besar untuk melibatkan masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan oleh Yamaha di Jepang. Perusahaan besar di Negeri Matahari Terbit itu memproduksi kendaraan, namun untuk suku cadangnya, diproduksi masyarakat sekitar melalui skala industri yang lebih kecil. 

"Perusahaan tidak boleh berdiri sendiri, harus melibatkan sekeliling. Seperti Sritex di Solo,  kemudian perusahaan-perusahaan tekstil di Pekalongan, sudah melibatkan masyarakat," katanya saat membuka Rakor Sinkronisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2019 dengan tema "The Power of Industrial 4.0 : Peluang bukan Ancaman," yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng di Swiss-Belinn Hotel, Solo, Rabu (23/1/2019) siang.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, upaya mempercepat industri 4.0 harus dilakukan karena saat ini teknologi terus bersaing. Perdagangan ekspor impor pun bisa dimulai ketika sumber daya manusia (SDM) memahami teknologi 4.0. Harapannya, produk-produk Jateng dikenal tidak hanya di lingkup nasional saja, tetapi juga mancanegara. 

"SNI juga penting, karena untuk menunjukkan produk kita berkualitas, ora gampang lopek (tiak gampang rusak). Sehingga, daya jual akan tumbuh. Pemerintah juga mempermudah perizinan, tetapi kualitas harus dijaga," ujarnya. Pada kesempatan itu, Gus Yasin juga menyerahkan sertifikat ISO/SNI, Tanda Capaian TKDN, Filling Date HKI dan Sertifikat Resi Gudang kepada 12 pelaku usaha.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo menambahkan, kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pada sektor industri dan perdagangan guna pencapaian target pembangunan daerah. "Paska kegiatan ini, ada peningkatan sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan sektor industri dan perdagangan antara pusat dan daerah dalam rangka implementasi revoulsi industri 4.0," paparnya.

Caranya, kata Arif, dengan mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pembinaan dan pembangunan industri dan perdagangan yang terjadi di kabupaten/kota dalam kerangka pembangunan ekonomi Jateng. Selain itu, pihaknya berharap terwujudnya data dan informasi yang akurat dan aktual sebagai bahan pengambilan kebijakan dan strategi pembangunan.
 

Baca juga : Fokus Kembangkan Aneka Potensi Daerah


Bagikan :

SOLO - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin meminta kepada pelaku industri besar untuk melibatkan masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan oleh Yamaha di Jepang. Perusahaan besar di Negeri Matahari Terbit itu memproduksi kendaraan, namun untuk suku cadangnya, diproduksi masyarakat sekitar melalui skala industri yang lebih kecil. 

"Perusahaan tidak boleh berdiri sendiri, harus melibatkan sekeliling. Seperti Sritex di Solo,  kemudian perusahaan-perusahaan tekstil di Pekalongan, sudah melibatkan masyarakat," katanya saat membuka Rakor Sinkronisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2019 dengan tema "The Power of Industrial 4.0 : Peluang bukan Ancaman," yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng di Swiss-Belinn Hotel, Solo, Rabu (23/1/2019) siang.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, upaya mempercepat industri 4.0 harus dilakukan karena saat ini teknologi terus bersaing. Perdagangan ekspor impor pun bisa dimulai ketika sumber daya manusia (SDM) memahami teknologi 4.0. Harapannya, produk-produk Jateng dikenal tidak hanya di lingkup nasional saja, tetapi juga mancanegara. 

"SNI juga penting, karena untuk menunjukkan produk kita berkualitas, ora gampang lopek (tiak gampang rusak). Sehingga, daya jual akan tumbuh. Pemerintah juga mempermudah perizinan, tetapi kualitas harus dijaga," ujarnya. Pada kesempatan itu, Gus Yasin juga menyerahkan sertifikat ISO/SNI, Tanda Capaian TKDN, Filling Date HKI dan Sertifikat Resi Gudang kepada 12 pelaku usaha.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo menambahkan, kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pada sektor industri dan perdagangan guna pencapaian target pembangunan daerah. "Paska kegiatan ini, ada peningkatan sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan sektor industri dan perdagangan antara pusat dan daerah dalam rangka implementasi revoulsi industri 4.0," paparnya.

Caranya, kata Arif, dengan mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pembinaan dan pembangunan industri dan perdagangan yang terjadi di kabupaten/kota dalam kerangka pembangunan ekonomi Jateng. Selain itu, pihaknya berharap terwujudnya data dan informasi yang akurat dan aktual sebagai bahan pengambilan kebijakan dan strategi pembangunan.
 

Baca juga : Fokus Kembangkan Aneka Potensi Daerah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu