Follow Us :              

Rayakan Natal Bersama Umat Kristiani, Ganjar Sebut Bentengnya Pancasila Ada di Jateng

  25 January 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 542 
Kategori :
Bagikan :


Rayakan Natal Bersama Umat Kristiani, Ganjar Sebut Bentengnya Pancasila Ada di Jateng

25 January 2019 | 19:00:00 | dibaca : 542
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Sila ke-4 Pancasila menjadi pesan utama yang disampaikan Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko, saat perayaan Natal Provinsi Jateng 2018 dan Tahun Baru 2019 di Gedung Gradhika, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (25/1/2019) malam.

Menurut Uskup Mgr Robertus, hidup berbangsa dan bernegara harus dilandasi kebijaksanaan. "Sila ke-4 merupakan sila yang sangat bagus dan indah. Makna yang dalam harapan tertinggi, sebagai umat Kristiani kita tak henti-hentinya mewujudukan damai, sejahtera, kerukunan, dan persaudaraan di antara kita," ujarnya.

Senada, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir dan memberikan sambutan di hadapan ratusan umat kristiani pada perayaan Natal dengan tema "Bergembira, Bercahaya, dan Damai" tersebut menyampaikan, masyarakat Jateng harus bersama-sama menjaga toleransi yang sudah terbangun. "Jawa Tengah membutuhkan keihklasan batin untuk toleran, saya ingin kita semua merawatnya. Ini lho bentengnya Pancasila ada di Jawa Tengah," papar Ganjar.

Ganjar menegaskan, saat ini kondisi Jateng kondusif karena masyarakatnya saling mendukung satu sama lain meskipun memiliki perbedaan keyakinan. "Begitu indahnya ketika semua agama yang ada di Jawa Tengah ini saling mendukung, saya merasakan mak nyes di hati. Mosok koyo ngene enggak kita rawat, mosok koyo ngene ada yang mengganggu dan akan mencabik-cabik? Kita tidak akan biarkan mereka mengganggu dan mencabik-cabik," tegasnya.

Natal yang juga dihadiri oleh Ketua PGI Jateng Pendeta Eka Lasa Purwawibawa, Sekda Jateng Sri Puryono, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, serta jajaran Forkopimda Jateng itu berlangsung khidmat. Anggota Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Jateng yang beberapa waktu lalu memenangkan lomba di Ambon juga turut menyuguhkan penampilannya. Lagu "Noel, Noel" dan lagu "Malam Kudus" yang dinyanyikan Pesparani dari kelompok anak remaja mengiringi prosesi penyalaan lilin.

Suasana perayaan Natal kali ini juga terlihat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika suguhan makanan yang disajikan dikemas dalam besek (wadah yang terbuat dari anyaman bambu). Makanan yang ada di dalam besek itu berisi ragam jajanan pasar. Sementara minuman yang disuguhkan pun menggunakan gembes.

"Kami ingin mengajak umat dan masyarakat semua untuk membuat gerakan mencintai makanan lokal. Selain itu, minuman yang disuguhkan dalam gembes pada perayaan Natal kali ini merupakan bagian dukungan kepada Pak Gubernur yang ingin mengurangi pemakaian plastik," kata Ketua Panitia Natal, Hanung Triono.

 

Baca juga : Ganjar: Jateng Jangan Mau Digoreng Terus


Bagikan :

SEMARANG - Sila ke-4 Pancasila menjadi pesan utama yang disampaikan Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko, saat perayaan Natal Provinsi Jateng 2018 dan Tahun Baru 2019 di Gedung Gradhika, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (25/1/2019) malam.

Menurut Uskup Mgr Robertus, hidup berbangsa dan bernegara harus dilandasi kebijaksanaan. "Sila ke-4 merupakan sila yang sangat bagus dan indah. Makna yang dalam harapan tertinggi, sebagai umat Kristiani kita tak henti-hentinya mewujudukan damai, sejahtera, kerukunan, dan persaudaraan di antara kita," ujarnya.

Senada, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir dan memberikan sambutan di hadapan ratusan umat kristiani pada perayaan Natal dengan tema "Bergembira, Bercahaya, dan Damai" tersebut menyampaikan, masyarakat Jateng harus bersama-sama menjaga toleransi yang sudah terbangun. "Jawa Tengah membutuhkan keihklasan batin untuk toleran, saya ingin kita semua merawatnya. Ini lho bentengnya Pancasila ada di Jawa Tengah," papar Ganjar.

Ganjar menegaskan, saat ini kondisi Jateng kondusif karena masyarakatnya saling mendukung satu sama lain meskipun memiliki perbedaan keyakinan. "Begitu indahnya ketika semua agama yang ada di Jawa Tengah ini saling mendukung, saya merasakan mak nyes di hati. Mosok koyo ngene enggak kita rawat, mosok koyo ngene ada yang mengganggu dan akan mencabik-cabik? Kita tidak akan biarkan mereka mengganggu dan mencabik-cabik," tegasnya.

Natal yang juga dihadiri oleh Ketua PGI Jateng Pendeta Eka Lasa Purwawibawa, Sekda Jateng Sri Puryono, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, serta jajaran Forkopimda Jateng itu berlangsung khidmat. Anggota Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Jateng yang beberapa waktu lalu memenangkan lomba di Ambon juga turut menyuguhkan penampilannya. Lagu "Noel, Noel" dan lagu "Malam Kudus" yang dinyanyikan Pesparani dari kelompok anak remaja mengiringi prosesi penyalaan lilin.

Suasana perayaan Natal kali ini juga terlihat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika suguhan makanan yang disajikan dikemas dalam besek (wadah yang terbuat dari anyaman bambu). Makanan yang ada di dalam besek itu berisi ragam jajanan pasar. Sementara minuman yang disuguhkan pun menggunakan gembes.

"Kami ingin mengajak umat dan masyarakat semua untuk membuat gerakan mencintai makanan lokal. Selain itu, minuman yang disuguhkan dalam gembes pada perayaan Natal kali ini merupakan bagian dukungan kepada Pak Gubernur yang ingin mengurangi pemakaian plastik," kata Ketua Panitia Natal, Hanung Triono.

 

Baca juga : Ganjar: Jateng Jangan Mau Digoreng Terus


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu