Follow Us :              

Pemprov Jateng Wujudkan Transportasi Publik Yang Semakin Baik

  04 February 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 561 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Wujudkan Transportasi Publik Yang Semakin Baik

04 February 2019 | 09:00:00 | dibaca : 561
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SOLO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen menyediakan moda transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Hal itu diwujudkan melalui upaya penyediaan angkutan umum berupa bus untuk kawasan aglomerasi, selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Kami mengupayakan betul mengenai angkutan umum perkotaan berbasis bus untuk kawasan aglomerasi akan kita prioritaskan. Saya kemarin mencoba di Banyumas dan Purbalingga itu nyaman," terang Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) BRT Trans Jateng di Grha Solo Raya, Senin (4/2/2019).

Sri Puryono mencontohkan, transportasi publik di kota terbesar di Tiongkok, Shanghai, yang betul-betul nyaman bagi masyarakat. Untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi publik, pemerintah Tiongkok pun ketat membatasi kepemilikan kendaraan bermotor.

Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menumpang transportasi umum di Negeri Tirai Bambu itu sangat tinggi. Tanpa adanya kondektur, masyarakat sudah tertib menumpang bus dengan berbekal koin untuk sekali jalan. "Gambaran di Shanghai itu tidak perlu kondektur, cukup menggunakan koin dan ada (area) yang dipisahkan antara penumpang manula, ibu hamil, dan pelajar," jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng itu juga mendorong keberadaan BLUD terkait transportasi publik dapat beroperasi secara mandiri, tanpa membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). "Transportasi publik harus diperhatikan, ini tidak bisa ditawar-tawar. Keberadaan BLUD juga harus mandiri, jangan membebani APBD," tegasnya.

Sri Puryono berharap, FGD yang menghadirkan ahli transportasi dan ahli ekonomi tersebut dapat merumuskan skema yang tepat untuk mendukung pembentukan BLUD Trans Jateng ke depannya. "Ada ahli ekonomi dan transportasi yang hadir, maka FGD ini harus benar-benar matang. Harus ada tolok ukur yang jelas dan jangan sampai ada trial and error," harapnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Hadi Santoso menjelaskan, diskusi tentang sistem transportasi publik dan rencana pembentukan BLUD betul-betul menjadi fokus pemerintah bersama anggota legislatif. Terlebih, upaya penyediaan transportasi publik untuk kawasan aglomerasi merupakan salah satu program unggulan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. 

"Selalu kita sampaikan idiom bahwa negara, provinsi, kota yang maju tidak dilihat dari mal atau gedung-gedung yang tinggi, tetapi dari layanan transportasi massal yang canggih. Kita akan berbenah untuk memberikan layanan transportasi massal yang makin baik. Di jateng bukan pertama hadir BRT, bahkan sudah ada dua koridor yang aktif dan kita akan terus dorong agar optimal," jelasnya.

Hadi juga mengapresiasi layanan BRT Trans Jateng yang kini semakin baik. Pihaknya bahkan sempat merasakan sendiri kenyamanan saat menumpang bus tersebut. "Kita tinjau langsung ke terminal, bahkan numpak langsung dan memang sudah lebih baik. Terkait keterlibatan pemilik bus jasa transportasi, mereka juga terlibat aktif, baik di koridor Semarang maupun Banyumas. Keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan tarif memang sangat penting dan harus betul-betul kita perhatikan. Jangan sampai masyarakat punya trauma persepsi tentang transportasi umum," pungkasnya.

(Arifa/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Painah Terkejut Disambut Ganjar Saat Naik BRT


Bagikan :

SOLO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen menyediakan moda transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Hal itu diwujudkan melalui upaya penyediaan angkutan umum berupa bus untuk kawasan aglomerasi, selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Kami mengupayakan betul mengenai angkutan umum perkotaan berbasis bus untuk kawasan aglomerasi akan kita prioritaskan. Saya kemarin mencoba di Banyumas dan Purbalingga itu nyaman," terang Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) BRT Trans Jateng di Grha Solo Raya, Senin (4/2/2019).

Sri Puryono mencontohkan, transportasi publik di kota terbesar di Tiongkok, Shanghai, yang betul-betul nyaman bagi masyarakat. Untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi publik, pemerintah Tiongkok pun ketat membatasi kepemilikan kendaraan bermotor.

Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menumpang transportasi umum di Negeri Tirai Bambu itu sangat tinggi. Tanpa adanya kondektur, masyarakat sudah tertib menumpang bus dengan berbekal koin untuk sekali jalan. "Gambaran di Shanghai itu tidak perlu kondektur, cukup menggunakan koin dan ada (area) yang dipisahkan antara penumpang manula, ibu hamil, dan pelajar," jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng itu juga mendorong keberadaan BLUD terkait transportasi publik dapat beroperasi secara mandiri, tanpa membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). "Transportasi publik harus diperhatikan, ini tidak bisa ditawar-tawar. Keberadaan BLUD juga harus mandiri, jangan membebani APBD," tegasnya.

Sri Puryono berharap, FGD yang menghadirkan ahli transportasi dan ahli ekonomi tersebut dapat merumuskan skema yang tepat untuk mendukung pembentukan BLUD Trans Jateng ke depannya. "Ada ahli ekonomi dan transportasi yang hadir, maka FGD ini harus benar-benar matang. Harus ada tolok ukur yang jelas dan jangan sampai ada trial and error," harapnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Hadi Santoso menjelaskan, diskusi tentang sistem transportasi publik dan rencana pembentukan BLUD betul-betul menjadi fokus pemerintah bersama anggota legislatif. Terlebih, upaya penyediaan transportasi publik untuk kawasan aglomerasi merupakan salah satu program unggulan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. 

"Selalu kita sampaikan idiom bahwa negara, provinsi, kota yang maju tidak dilihat dari mal atau gedung-gedung yang tinggi, tetapi dari layanan transportasi massal yang canggih. Kita akan berbenah untuk memberikan layanan transportasi massal yang makin baik. Di jateng bukan pertama hadir BRT, bahkan sudah ada dua koridor yang aktif dan kita akan terus dorong agar optimal," jelasnya.

Hadi juga mengapresiasi layanan BRT Trans Jateng yang kini semakin baik. Pihaknya bahkan sempat merasakan sendiri kenyamanan saat menumpang bus tersebut. "Kita tinjau langsung ke terminal, bahkan numpak langsung dan memang sudah lebih baik. Terkait keterlibatan pemilik bus jasa transportasi, mereka juga terlibat aktif, baik di koridor Semarang maupun Banyumas. Keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan tarif memang sangat penting dan harus betul-betul kita perhatikan. Jangan sampai masyarakat punya trauma persepsi tentang transportasi umum," pungkasnya.

(Arifa/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Painah Terkejut Disambut Ganjar Saat Naik BRT


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu