Follow Us :              

Buka UKW, Ganjar Doakan Peserta Jadi Wartawan Berkompeten

  15 February 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 555 
Kategori :
Bagikan :


Buka UKW, Ganjar Doakan Peserta Jadi Wartawan Berkompeten

15 February 2019 | 07:00:00 | dibaca : 555
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - "Semoga, teman-teman wartawan yang mengikuti ujian kompetensi, tak dongakke lulus. Iki dino Jumat, Jumat iku mustajab (Ini hari Jumat, Jumat itu mustajab)." Begitulah doa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jateng bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng, Jumat (15/2/2019) pagi.

Para peserta yang terdiri dari 25 wartawan televisi dan 30 wartawan cetak maupun para undangan seperti Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno, Kepala Diskominfo Jateng Riena Retnaningrum pun langsung menjawab dengan kata "Aamiin." 

Kegiatan yang berlangsung Jumat-Sabtu (15-16/2) di Gedung Diskominfo lantai 4 itu juga dihadiri Direktur UKW PWI Pusat Rajab Ritonga, Anggota Satgas Anti Kekerasan Wartawan Dewan Pers Kamsul Hasan, Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat Hendro Basuki serta para wartawan senior di Jateng.

Gubernur berpesan kepada para wartawan untuk jujur, sesuai fakta, ikhlas, pikiran jernih, keluar dari hati yang bersih, karena narasi atau tulisan wartawan bagi pemerintah yang membacanya merupakan makanan sehat sehari-hari kami, tetapi kadang ada racunnya juga masuk. "SDM jurnalis harus dikembangkan karena sangat penting. Kalau narasinya racun, ya karena dikompori, nanti kompornya yang tepuk tangan. Narasi yang baik harus dilakukan, dibuat," katanya.

Ganjar juga menyampaikan bahwa kompetensi wartawan sangat penting, harus ada data dan fakta, kritik otokritik pun terbuka. Sekolah jurnalis pun diharapkan bisa berkembang. Cerita idealisme pun tidak semuanya diselesaikan dengan uang. 

Kompetensi, bagi Ganjar sangat penting. Karena, ketika wartawan berkompeten akan menghasilkan tulisan yang bagus. Para pembaca pun akan menaruh hormat. Media pun akan menerima iklan besar dan bisa tetap hidup. "Saat ini kan sedang pada masa disrupsi media. Maka sekali lagi, saya berharap seluruh peserta lulus dengan nilai baik, tidak ada yang menyogok," tandasnya disambut tepuk tangan. 

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menyampaikan, UKW yang digelar dua organisasi profesi itu merupakan impian yang menjadi kenyataan, sebagai upaya peningkatan kapasitas wartawan yang difasilitasi Pemprov Jateng. Tahun ini, UKW akan digelar dua kali lagi. Sekolah jurnalis muda juga akan digelar karena didukung gubernur.

"Kami juga akan kolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), tidak hanya dengan IJTI. Karena, kami memiliki sikap sama dalam pendidikan untuk wartawan. Pembelaan kepada jurnalis juga kita lakukan bersama AJI melakukan advokasi. Kita bersama-sama menguatkan organisasi untuk membangun profesionalitas," paparnya.

 

Baca juga : Ganjar: Godaan Iman Bagi Insan Pers Luar Biasa


Bagikan :

SEMARANG - "Semoga, teman-teman wartawan yang mengikuti ujian kompetensi, tak dongakke lulus. Iki dino Jumat, Jumat iku mustajab (Ini hari Jumat, Jumat itu mustajab)." Begitulah doa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jateng bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng, Jumat (15/2/2019) pagi.

Para peserta yang terdiri dari 25 wartawan televisi dan 30 wartawan cetak maupun para undangan seperti Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno, Kepala Diskominfo Jateng Riena Retnaningrum pun langsung menjawab dengan kata "Aamiin." 

Kegiatan yang berlangsung Jumat-Sabtu (15-16/2) di Gedung Diskominfo lantai 4 itu juga dihadiri Direktur UKW PWI Pusat Rajab Ritonga, Anggota Satgas Anti Kekerasan Wartawan Dewan Pers Kamsul Hasan, Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat Hendro Basuki serta para wartawan senior di Jateng.

Gubernur berpesan kepada para wartawan untuk jujur, sesuai fakta, ikhlas, pikiran jernih, keluar dari hati yang bersih, karena narasi atau tulisan wartawan bagi pemerintah yang membacanya merupakan makanan sehat sehari-hari kami, tetapi kadang ada racunnya juga masuk. "SDM jurnalis harus dikembangkan karena sangat penting. Kalau narasinya racun, ya karena dikompori, nanti kompornya yang tepuk tangan. Narasi yang baik harus dilakukan, dibuat," katanya.

Ganjar juga menyampaikan bahwa kompetensi wartawan sangat penting, harus ada data dan fakta, kritik otokritik pun terbuka. Sekolah jurnalis pun diharapkan bisa berkembang. Cerita idealisme pun tidak semuanya diselesaikan dengan uang. 

Kompetensi, bagi Ganjar sangat penting. Karena, ketika wartawan berkompeten akan menghasilkan tulisan yang bagus. Para pembaca pun akan menaruh hormat. Media pun akan menerima iklan besar dan bisa tetap hidup. "Saat ini kan sedang pada masa disrupsi media. Maka sekali lagi, saya berharap seluruh peserta lulus dengan nilai baik, tidak ada yang menyogok," tandasnya disambut tepuk tangan. 

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menyampaikan, UKW yang digelar dua organisasi profesi itu merupakan impian yang menjadi kenyataan, sebagai upaya peningkatan kapasitas wartawan yang difasilitasi Pemprov Jateng. Tahun ini, UKW akan digelar dua kali lagi. Sekolah jurnalis muda juga akan digelar karena didukung gubernur.

"Kami juga akan kolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), tidak hanya dengan IJTI. Karena, kami memiliki sikap sama dalam pendidikan untuk wartawan. Pembelaan kepada jurnalis juga kita lakukan bersama AJI melakukan advokasi. Kita bersama-sama menguatkan organisasi untuk membangun profesionalitas," paparnya.

 

Baca juga : Ganjar: Godaan Iman Bagi Insan Pers Luar Biasa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu