Follow Us :              

Ganjar Kaget Bocah Ini Gemar Makan Daun Pandan

  10 March 2019  |   13:45:00  |   dibaca : 702 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Kaget Bocah Ini Gemar Makan Daun Pandan

10 March 2019 | 13:45:00 | dibaca : 702
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibuat kaget dengan pengakuan Febi, 6, yang mengaku suka mengonsumsi daun pandan. Febi jadi satu dari enam anak-anak di Magelang yang diajak Ganjar naik panggung utama Festival Buah Jawa Tengah di kawasan Candi Borobudur, Minggu (10/3/2019).

Di atas panggung, Ganjar menanyakan buah dan sayur apa yang jadi favorit anak-anak itu. Satu persatu mereka menjawab dan mendeskripsikan rasanya. Anak-anak pun menyebut buah yang jadi kesukaan masing-masing seperti manggis, pepaya, jeruk, apel hingga buah naga. Febi, 6, salah satunya, dia menjawab buah naga sebagai buah favorit, kemudian mendeskripsikan rasanya. "Manis-manis asam," katanya. 

Begitu ditanya tentang sayur favoritnya, Febi menjawab selada dan bayam sebagai sayur yang paling dia suka. Setelah menyebut dua sayuran itu, Ganjar dan hadirin dibuat tertawa terpingkal, pasalnya Febi menyebut salah satu dedaunan yang biasa dijadikan bumbu pelengkap sebagai sayuran favoritnya. "itu aku juga suka, daun pandan," kata Febi dengan polosnya.

Belum habis tawa para hadirin, Ganjar melanjutkan pertanyaannya, "Lha kamu juga suka oseng-oseng daun jati?" kata Ganjar yang juga masih tertawa.

"Iya suka," jawab Febi yang sontak membuat semua hadirin semakin terpingkal. Febi lantas diberi penjelasan oleh Ganjar bahwa daun jati tidak enak dimakan. 

Dalam festival buah tersebut, beberapa buah asli Jateng dipamerkan dan diperjualbelikan. Tercatat Rp210 juta transaksi dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu. Ganjar mengatakan, dari sekian banyak bebuahan asli Jateng itu, hanya mundu yang tidak ketemu karena memang sedang tidak musim. Dia berharap, dengan keragaman tersebut, dapat memancing anak-anak untuk gemar mengonsumsi buah. 

"Tadi saya ngobrol sama anak-anak ternyata mereka juga sangat suka. Kalau kita bisa memberikan sayur dan buah, kelak mereka jadi anak yang sehat dan cerdas," ucapnya 

Ganjar menegaskan, kampanye mengonsumsi makanan sehat bukan berarti tanpa tantangan. Salah satunya adalah terjangan makanan siap saji. Dia berharap orangtua dan sekolah jadi garda terdepan untuk memberi pelajaran konsumsi makanan sehat. 

"Kalau terbiasa mengenalkan makan sayur dan buah pada anak-anak, maka dia akan terbiasa. Problemnya kita akan berkompetisi dengan makanan siap saji. Orang tua sekarang harus mengajarkan, juga sekolah. Kita dari pemerintah mendorong lewat semacam festival ini," paparnya. 

Terlebih saat ini konsumsi sayur masyarakat Jateng hanya 35 kg di bawah ambang batas internasional sebanyak 75 kg per tahun per kapita. Dengan pengenalan-pengenalan manfaat buah dan sayur, Ganjar memiliki cita-cita satu desa di Jateng memiliki satu jenis buah unggulan. 

"Ini semoga juga akan jadi kompetisi dan merangsang one village one product, khususnya dalam buah-buahan sehingga setiap desa akan memunculkan buah apa yang menarik dan kita akan semakin kaya dan berorientasi ekspor," bebernya.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Siswa SD Cintai dan Konsumsi Bebuahan Lokal


Bagikan :

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibuat kaget dengan pengakuan Febi, 6, yang mengaku suka mengonsumsi daun pandan. Febi jadi satu dari enam anak-anak di Magelang yang diajak Ganjar naik panggung utama Festival Buah Jawa Tengah di kawasan Candi Borobudur, Minggu (10/3/2019).

Di atas panggung, Ganjar menanyakan buah dan sayur apa yang jadi favorit anak-anak itu. Satu persatu mereka menjawab dan mendeskripsikan rasanya. Anak-anak pun menyebut buah yang jadi kesukaan masing-masing seperti manggis, pepaya, jeruk, apel hingga buah naga. Febi, 6, salah satunya, dia menjawab buah naga sebagai buah favorit, kemudian mendeskripsikan rasanya. "Manis-manis asam," katanya. 

Begitu ditanya tentang sayur favoritnya, Febi menjawab selada dan bayam sebagai sayur yang paling dia suka. Setelah menyebut dua sayuran itu, Ganjar dan hadirin dibuat tertawa terpingkal, pasalnya Febi menyebut salah satu dedaunan yang biasa dijadikan bumbu pelengkap sebagai sayuran favoritnya. "itu aku juga suka, daun pandan," kata Febi dengan polosnya.

Belum habis tawa para hadirin, Ganjar melanjutkan pertanyaannya, "Lha kamu juga suka oseng-oseng daun jati?" kata Ganjar yang juga masih tertawa.

"Iya suka," jawab Febi yang sontak membuat semua hadirin semakin terpingkal. Febi lantas diberi penjelasan oleh Ganjar bahwa daun jati tidak enak dimakan. 

Dalam festival buah tersebut, beberapa buah asli Jateng dipamerkan dan diperjualbelikan. Tercatat Rp210 juta transaksi dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu. Ganjar mengatakan, dari sekian banyak bebuahan asli Jateng itu, hanya mundu yang tidak ketemu karena memang sedang tidak musim. Dia berharap, dengan keragaman tersebut, dapat memancing anak-anak untuk gemar mengonsumsi buah. 

"Tadi saya ngobrol sama anak-anak ternyata mereka juga sangat suka. Kalau kita bisa memberikan sayur dan buah, kelak mereka jadi anak yang sehat dan cerdas," ucapnya 

Ganjar menegaskan, kampanye mengonsumsi makanan sehat bukan berarti tanpa tantangan. Salah satunya adalah terjangan makanan siap saji. Dia berharap orangtua dan sekolah jadi garda terdepan untuk memberi pelajaran konsumsi makanan sehat. 

"Kalau terbiasa mengenalkan makan sayur dan buah pada anak-anak, maka dia akan terbiasa. Problemnya kita akan berkompetisi dengan makanan siap saji. Orang tua sekarang harus mengajarkan, juga sekolah. Kita dari pemerintah mendorong lewat semacam festival ini," paparnya. 

Terlebih saat ini konsumsi sayur masyarakat Jateng hanya 35 kg di bawah ambang batas internasional sebanyak 75 kg per tahun per kapita. Dengan pengenalan-pengenalan manfaat buah dan sayur, Ganjar memiliki cita-cita satu desa di Jateng memiliki satu jenis buah unggulan. 

"Ini semoga juga akan jadi kompetisi dan merangsang one village one product, khususnya dalam buah-buahan sehingga setiap desa akan memunculkan buah apa yang menarik dan kita akan semakin kaya dan berorientasi ekspor," bebernya.

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Siswa SD Cintai dan Konsumsi Bebuahan Lokal


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu