Follow Us :              

Konsep No One Left Behind Antarkan Jateng Masuk Nominasi Penghargaan Bappenas

  12 March 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 597 
Kategori :
Bagikan :


Konsep No One Left Behind Antarkan Jateng Masuk Nominasi Penghargaan Bappenas

12 March 2019 | 09:00:00 | dibaca : 597
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

PURBALINGGA- Konsep no one left behind yang diusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam penyusunan perencanaan dan pembangunan daerah diapresiasi banyak pihak. Bahkan, karena konsep tersebut, Jateng masuk sebagai nominator peraih Penghargaan Pembangunan Daerah yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2019.

Bahkan untuk keperluan itu, perwakilan Bappenas, yakni Direktur Pemantauan Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah Bappenas Agustin Arry Yahya hadir langsung pada acara Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Banyumas yang digelar di Pendopo Kabupaten Purbalingga, Selasa (12/3/2019). Agustin ingin melihat secara langsung bagaimana proses perencanaan pembangunan yang dilakukan di Jateng.

"Kami datang ke sini dalam rangka penilaian penghargaan pembangunan daerah 2019. Tahun ini Jateng masuk sebagai nominasi penghargaan tersebut," katanya.

Agustin menerangkan, ada beberapa kriteria dalam penghargaan tersebut. Namun ada dua komponen yang menjadi inti, yakni persoalan perencanaan pembangunan dan pencapaian dari proses perencanaan itu.

"Nah, kami sekarang ini ingin melihat proses perencanaannya. Ternyata proses Musrenbang di Jateng ini menarik dan unik, karena tidak diselenggarakan di satu tempat, namun di beberapa tempat yakni di beberapa Keresidenan," ucapnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Jateng dalam menyusun perencanaan pembangunan ini sangat bagus. Sebab, dalam perencanaan itu, Pemprov Jateng melibatkan partisipasi masyarakat yang tidak hanya dari unsur pemerintah.

"Ini hebatnya, jadi ada partisipasi dari masyarakat seperti penyandang disabilitas, forum anak dan juga perempuan. Konsep no one left behind benar-benar dijalankan dalam penyusunan perencanaan ini. Tidak ada pihak yang ditinggalkan dalam perencanaan, semua dilibatkan. Tentu ini akan menjadi penilaian yang positif," tegasnya.

Penghargaan Pembangunan Daerah sendiri lanjut Agustin merupakan penghargaan yang diberikan Bappenas secara rutin setiap tahun. Selain bentuk apresiasi atas perencanaan pembangunan dan pencapaiannya, penghargaan tersebut juga sebagai bahan evaluasi pemerintah.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu mengatakan memang selalu ingin melibatkan semua masyarakat dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Menurutnya, tidak boleh ada pihak yang dirugikan atau aspirasinya tidak mendapat perhatian dalam pembangunan.

"Makanya setiap Musrenbang, saya selalu mendahulukan teman-teman disabilitas, perempuan dan forum anak. Sebab sampai saat ini, banyak persoalan dari mereka yang belum bisa diselesaikan dan belum mendapat perhatian pemerintah," terangnya.

Ganjar juga menerangkan, awalnya dulu Musrenbang hanya dilakukan di Kota Semarang. Semua daerah di 35 kabupaten/kota diundang untuk melakukan musyawarah.

"Saya lihat itu tidak efektif, datang, duduk sambil ngantuk dan kurang maksimal. Makanya saya kemudian merubah itu dengan menggelar Musrenbangwil di masing-masing eks Keresidenan. Saya sendiri yang datang ke berbagai lokasi Musrenbangwil itu dan menampung semua aspirasi masyarakat. Ternyata ini sangat bagus dan masyarakat sangat antusias," paparnya.

Dengan digelarnya Musrenbangwil di masing-masing eks Keresidenan, maka perencanaan akan lebih dekat dengan masyarakat. Setidaknya, masyarakat bisa mendapat ruang untuk menyampaikan aspirasinya masing-masing.

"Dan antusiasme masyarakat sangat tinggi, makanya saya selalu senang bisa menggelar Musrenbangwil ini agar perencanaan pembangunan di Jateng dapat optimal," tutupnya.

 

Baca juga : Ganjar Sumringah Temukan Produk Penganan dari Tepung Mocaf


Bagikan :

PURBALINGGA- Konsep no one left behind yang diusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam penyusunan perencanaan dan pembangunan daerah diapresiasi banyak pihak. Bahkan, karena konsep tersebut, Jateng masuk sebagai nominator peraih Penghargaan Pembangunan Daerah yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2019.

Bahkan untuk keperluan itu, perwakilan Bappenas, yakni Direktur Pemantauan Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah Bappenas Agustin Arry Yahya hadir langsung pada acara Musrenbangwil se-Eks Keresidenan Banyumas yang digelar di Pendopo Kabupaten Purbalingga, Selasa (12/3/2019). Agustin ingin melihat secara langsung bagaimana proses perencanaan pembangunan yang dilakukan di Jateng.

"Kami datang ke sini dalam rangka penilaian penghargaan pembangunan daerah 2019. Tahun ini Jateng masuk sebagai nominasi penghargaan tersebut," katanya.

Agustin menerangkan, ada beberapa kriteria dalam penghargaan tersebut. Namun ada dua komponen yang menjadi inti, yakni persoalan perencanaan pembangunan dan pencapaian dari proses perencanaan itu.

"Nah, kami sekarang ini ingin melihat proses perencanaannya. Ternyata proses Musrenbang di Jateng ini menarik dan unik, karena tidak diselenggarakan di satu tempat, namun di beberapa tempat yakni di beberapa Keresidenan," ucapnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Jateng dalam menyusun perencanaan pembangunan ini sangat bagus. Sebab, dalam perencanaan itu, Pemprov Jateng melibatkan partisipasi masyarakat yang tidak hanya dari unsur pemerintah.

"Ini hebatnya, jadi ada partisipasi dari masyarakat seperti penyandang disabilitas, forum anak dan juga perempuan. Konsep no one left behind benar-benar dijalankan dalam penyusunan perencanaan ini. Tidak ada pihak yang ditinggalkan dalam perencanaan, semua dilibatkan. Tentu ini akan menjadi penilaian yang positif," tegasnya.

Penghargaan Pembangunan Daerah sendiri lanjut Agustin merupakan penghargaan yang diberikan Bappenas secara rutin setiap tahun. Selain bentuk apresiasi atas perencanaan pembangunan dan pencapaiannya, penghargaan tersebut juga sebagai bahan evaluasi pemerintah.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu mengatakan memang selalu ingin melibatkan semua masyarakat dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Menurutnya, tidak boleh ada pihak yang dirugikan atau aspirasinya tidak mendapat perhatian dalam pembangunan.

"Makanya setiap Musrenbang, saya selalu mendahulukan teman-teman disabilitas, perempuan dan forum anak. Sebab sampai saat ini, banyak persoalan dari mereka yang belum bisa diselesaikan dan belum mendapat perhatian pemerintah," terangnya.

Ganjar juga menerangkan, awalnya dulu Musrenbang hanya dilakukan di Kota Semarang. Semua daerah di 35 kabupaten/kota diundang untuk melakukan musyawarah.

"Saya lihat itu tidak efektif, datang, duduk sambil ngantuk dan kurang maksimal. Makanya saya kemudian merubah itu dengan menggelar Musrenbangwil di masing-masing eks Keresidenan. Saya sendiri yang datang ke berbagai lokasi Musrenbangwil itu dan menampung semua aspirasi masyarakat. Ternyata ini sangat bagus dan masyarakat sangat antusias," paparnya.

Dengan digelarnya Musrenbangwil di masing-masing eks Keresidenan, maka perencanaan akan lebih dekat dengan masyarakat. Setidaknya, masyarakat bisa mendapat ruang untuk menyampaikan aspirasinya masing-masing.

"Dan antusiasme masyarakat sangat tinggi, makanya saya selalu senang bisa menggelar Musrenbangwil ini agar perencanaan pembangunan di Jateng dapat optimal," tutupnya.

 

Baca juga : Ganjar Sumringah Temukan Produk Penganan dari Tepung Mocaf


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu