Follow Us :              

Anniversary 36th Congrock 17, Jateng Harus Jadi Pionir Rawat Seni Budaya

  16 March 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 753 
Kategori :
Bagikan :


Anniversary 36th Congrock 17, Jateng Harus Jadi Pionir Rawat Seni Budaya

16 March 2019 | 19:00:00 | dibaca : 753
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Jangan Biarkan Damai Ini Pergi. Jangan Biarkan Semuanya Berlalu. Hanya Pada-Mu Tuhan. Tempatku Berteduh…

Lagu berjudul "Damai Bersamamu" yang dipopulerkan Chrisye pada 1996 itu terdengar asyik saat dinyanyikan Wali Kota Hendrar Prihadi dengen genre keroncong rock di panggung Taman Indonesia Kaya, dalam Anniversary 36th Congrock 17 di Taman Indonesia Kaya, Sabtu (16/3/2019) malam. 

Dalam acara yang dipadati ratusan penonton itu, juga dihadiri Sekjen Kemendagri yang juga mantan Sekda Jateng Hadi Prabowo, Sekda Jateng Sri Puryono yang mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, serta para pecinta keroncong baik dari Kota Semarang, Surabaya, Trenggalek, Yogyakarta, Jakarta hingga Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sri Puryono mengatakan, animo keroncong dari tahun ke tahun benar-benar bangkit. 

"Keroncong itu musiknya klop tenan karo kahanan ati (pas benar dengan keadaan hati). Kepenak dirasakke (Enak dirasakan) dan sudah setara dengan genre musik lainnya. Maka, saya berharap keroncong tidak hanya disukai, digemari, tetapi diapresiasi hingga akhir zaman. Karena bisa melintas batas di berbagai dimensi. Jateng harus jadi pionir dalam merawat seni dan budaya," paparnya.

Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo yang hadir mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menceritakan, Mendagri sejak menjadi Sekjen KNPI sudah peduli dengan keroncong. Sehingga dia berharap, keroncong terus berkembang, khususnya kolaborasi keroncong dengan rock. Seperti grup Congrock 17 yang terus dikawal oleh Marco Marnadi. 

"Apalagi, dibawah kepemimpinan Mas Hendi, perkembangan Semarang luar biasa. Maka, kesenian tidak boleh berhenti. Mengalir seperti dinamika kehidupan manusia dan bangsa ini. Generasi penerus juga harus disiapkan," tandasnya. 

Mas Marco, sapaan akrab Marco Marnadi menyatakan, jika tahun ini menjadi tahun kebangkitan dan istimewa bagi musik keroncong. Karena, anak-anak muda sudah banyak yang merambah genre keroncong. Di usia ke-36 tahun, Congrock17 yang lahir pada 17 Maret 1983 di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang terus melebarkan sayapnya. 

"Kita juga berikan penghargaan kepada para pegiat keroncong, seperti Pak Tjahjo Kumolo, Mel Sandy, perusahaan, kafe, sound system, seniman dan pencipta lagu, seperti Koko Thole (Jakarta), Awang Arifin (Semarang), Handono Nayaka (Semarang), Imoeng Mulyadi (Yogyakarta), pada malam hari ini," ujarnya. 

Usai pemotongan tumpeng yang dilakukan Hadi Prabowo dan diserahkan kepada anggota Congrock17, ratusan penonton dan tamu undangan pun dihibur penampilan Congrock17 dengan lagu-lagu nostalgia maupun hits terbaru.

 

Baca juga : Ganjar Dibikin Terkesima Cara Seniman Lontarkan Kritikan


Bagikan :

SEMARANG - Jangan Biarkan Damai Ini Pergi. Jangan Biarkan Semuanya Berlalu. Hanya Pada-Mu Tuhan. Tempatku Berteduh…

Lagu berjudul "Damai Bersamamu" yang dipopulerkan Chrisye pada 1996 itu terdengar asyik saat dinyanyikan Wali Kota Hendrar Prihadi dengen genre keroncong rock di panggung Taman Indonesia Kaya, dalam Anniversary 36th Congrock 17 di Taman Indonesia Kaya, Sabtu (16/3/2019) malam. 

Dalam acara yang dipadati ratusan penonton itu, juga dihadiri Sekjen Kemendagri yang juga mantan Sekda Jateng Hadi Prabowo, Sekda Jateng Sri Puryono yang mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, serta para pecinta keroncong baik dari Kota Semarang, Surabaya, Trenggalek, Yogyakarta, Jakarta hingga Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sri Puryono mengatakan, animo keroncong dari tahun ke tahun benar-benar bangkit. 

"Keroncong itu musiknya klop tenan karo kahanan ati (pas benar dengan keadaan hati). Kepenak dirasakke (Enak dirasakan) dan sudah setara dengan genre musik lainnya. Maka, saya berharap keroncong tidak hanya disukai, digemari, tetapi diapresiasi hingga akhir zaman. Karena bisa melintas batas di berbagai dimensi. Jateng harus jadi pionir dalam merawat seni dan budaya," paparnya.

Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo yang hadir mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menceritakan, Mendagri sejak menjadi Sekjen KNPI sudah peduli dengan keroncong. Sehingga dia berharap, keroncong terus berkembang, khususnya kolaborasi keroncong dengan rock. Seperti grup Congrock 17 yang terus dikawal oleh Marco Marnadi. 

"Apalagi, dibawah kepemimpinan Mas Hendi, perkembangan Semarang luar biasa. Maka, kesenian tidak boleh berhenti. Mengalir seperti dinamika kehidupan manusia dan bangsa ini. Generasi penerus juga harus disiapkan," tandasnya. 

Mas Marco, sapaan akrab Marco Marnadi menyatakan, jika tahun ini menjadi tahun kebangkitan dan istimewa bagi musik keroncong. Karena, anak-anak muda sudah banyak yang merambah genre keroncong. Di usia ke-36 tahun, Congrock17 yang lahir pada 17 Maret 1983 di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang terus melebarkan sayapnya. 

"Kita juga berikan penghargaan kepada para pegiat keroncong, seperti Pak Tjahjo Kumolo, Mel Sandy, perusahaan, kafe, sound system, seniman dan pencipta lagu, seperti Koko Thole (Jakarta), Awang Arifin (Semarang), Handono Nayaka (Semarang), Imoeng Mulyadi (Yogyakarta), pada malam hari ini," ujarnya. 

Usai pemotongan tumpeng yang dilakukan Hadi Prabowo dan diserahkan kepada anggota Congrock17, ratusan penonton dan tamu undangan pun dihibur penampilan Congrock17 dengan lagu-lagu nostalgia maupun hits terbaru.

 

Baca juga : Ganjar Dibikin Terkesima Cara Seniman Lontarkan Kritikan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu