Follow Us :              

Banjir Purworejo, Sekda: Pemerintah Tak Tinggal Diam

  18 March 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 1238 
Kategori :
Bagikan :


Banjir Purworejo, Sekda: Pemerintah Tak Tinggal Diam

18 March 2019 | 11:00:00 | dibaca : 1238
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

PURWOREJO - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono memastikan, penanganan bencana banjir di Kabupaten Purworejo dilakukan semaksimal mungkin. Pihaknya juga menginstruksikan pihak terkait, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng maupun Pemkab Purworejo untuk sigap melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

"Penanganan bencana banjir harus secara serius. Saya sudah perintahkan kepada semua yang pertama adalah selamatkan jiwa, kemudian jangan sampai ada warga kehabisan logistik atau tidak bisa makan, serta kesehatan harus diperhatikan," ujar Sekda di sela meninjau wilayah terdampak banjir di Desa Karangsari, Kecamatan Purwodadi, Senin (18/3/2019).

Dia menjelaskan, banjir yang menggenangi sedikitnya empat kecamatan, yakni Kecamatan Bagelen, Purwodadi, Ngombol dan Bayan terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Purworejo dan sekitarnya sejak Minggu (17/3/2019) malam. Hujan deras tersebut mengakibatkan debit air di Sungai Bogowonto meluap dan menyebabkan tanggul jebol.

"Hujannya deras dan ada tanggul yang jebol. Kondisi di lapangan pada Senin (18/3/2019) siang, air sudah mulai surut tetapi masih ada rumah-rumah warga yang tergenang banjir," terangnya.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng untuk mengatasi bencana alam tersebut. Diantaranya pemberian bantuan logistik, pendirian posko evakuasi maupun kesehatan, serta dapur umum di sejumlah titIk. Kemudian juga dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak guna penanganan lebih lanjut.

"Ada tanggul yang jebol itu kewenangan pemerintah pusat dan kami mengkoordinasikan. Kalau ada bencana seperti ini baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten harus hadir menyelamatkan jiwa dan memberi ketenangan kepada masyarakat," kata dia didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Sarwa Pramana, Kepala BPBD Jateng Sudaryanto, dan Sekda Purworejo Said Romadhon.

Penangaanan banjir ke depan, kata dia, akan dilakukan melalui langkah-langkah lebih riil. Karena banjir akibat hujan deras dan limpasan air sungai juga terjadi di sejumlah daerah lain di Jateng. Seperti Klaten, Batang dan Pekalongan. 

Sementara itu, Sekda Purworejo Said Romadhon menyebutkan, banjir yang menggenangi empat kecamatan di Purworejo, menyebabkan 1.658 warga mengungsi. Hingga Senin siang, sebagian warga yang mengungsi sudah kemball ke rumah masing-masing karena air sudah surut. 

"Banjir di Purworejo yang terjadi sejak Minggu malam mengakibatkan puluhan desa di empat kecamatan terendam banjir," katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, antara lain mengevakuasi warga melalui penerjunan tim BPBD Kabupaten Purworejo dan Magelang, mendata pengungsi korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian, serta mengirimkan bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir dan longsor yang juga terjadi di beberapa titik di Purworejo.

 

Baca juga : Begini Upaya Jangka Panjang Ganjar Soal Banjir di Jateng


Bagikan :

PURWOREJO - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono memastikan, penanganan bencana banjir di Kabupaten Purworejo dilakukan semaksimal mungkin. Pihaknya juga menginstruksikan pihak terkait, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng maupun Pemkab Purworejo untuk sigap melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

"Penanganan bencana banjir harus secara serius. Saya sudah perintahkan kepada semua yang pertama adalah selamatkan jiwa, kemudian jangan sampai ada warga kehabisan logistik atau tidak bisa makan, serta kesehatan harus diperhatikan," ujar Sekda di sela meninjau wilayah terdampak banjir di Desa Karangsari, Kecamatan Purwodadi, Senin (18/3/2019).

Dia menjelaskan, banjir yang menggenangi sedikitnya empat kecamatan, yakni Kecamatan Bagelen, Purwodadi, Ngombol dan Bayan terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Purworejo dan sekitarnya sejak Minggu (17/3/2019) malam. Hujan deras tersebut mengakibatkan debit air di Sungai Bogowonto meluap dan menyebabkan tanggul jebol.

"Hujannya deras dan ada tanggul yang jebol. Kondisi di lapangan pada Senin (18/3/2019) siang, air sudah mulai surut tetapi masih ada rumah-rumah warga yang tergenang banjir," terangnya.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng untuk mengatasi bencana alam tersebut. Diantaranya pemberian bantuan logistik, pendirian posko evakuasi maupun kesehatan, serta dapur umum di sejumlah titIk. Kemudian juga dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak guna penanganan lebih lanjut.

"Ada tanggul yang jebol itu kewenangan pemerintah pusat dan kami mengkoordinasikan. Kalau ada bencana seperti ini baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten harus hadir menyelamatkan jiwa dan memberi ketenangan kepada masyarakat," kata dia didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Sarwa Pramana, Kepala BPBD Jateng Sudaryanto, dan Sekda Purworejo Said Romadhon.

Penangaanan banjir ke depan, kata dia, akan dilakukan melalui langkah-langkah lebih riil. Karena banjir akibat hujan deras dan limpasan air sungai juga terjadi di sejumlah daerah lain di Jateng. Seperti Klaten, Batang dan Pekalongan. 

Sementara itu, Sekda Purworejo Said Romadhon menyebutkan, banjir yang menggenangi empat kecamatan di Purworejo, menyebabkan 1.658 warga mengungsi. Hingga Senin siang, sebagian warga yang mengungsi sudah kemball ke rumah masing-masing karena air sudah surut. 

"Banjir di Purworejo yang terjadi sejak Minggu malam mengakibatkan puluhan desa di empat kecamatan terendam banjir," katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, antara lain mengevakuasi warga melalui penerjunan tim BPBD Kabupaten Purworejo dan Magelang, mendata pengungsi korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian, serta mengirimkan bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir dan longsor yang juga terjadi di beberapa titik di Purworejo.

 

Baca juga : Begini Upaya Jangka Panjang Ganjar Soal Banjir di Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu