Follow Us :              

Anak Putus Sekolah, Gus Yasin: Jangan Dipaksa, Tapi Arahkan

  20 March 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 1001 
Kategori :
Bagikan :


Anak Putus Sekolah, Gus Yasin: Jangan Dipaksa, Tapi Arahkan

20 March 2019 | 13:00:00 | dibaca : 1001
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

PURWOREJO - Irma, 17, dan Fatimah, 17, mati gaya ketika Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambangi kamarnya, Rabu (20/3/2019). Kedua remaja putri penghuni Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Adi Yuswo di Kabupaten Purworejo itu tak berkutik ketika Taj Yasin hendak melihat isi lemari mereka.

"Saya ingin melihat, rapi apa enggak? Kira-kira kondisi lemarinya bersih enggak?" tanya Taj Yasin yang disambut kedua remaja itu dengan wajah melongo serta gestur mata saling memandang. Begitu mengecek isi lemari, ternyata tersimpan sejumlah pakaian dan tas. "Oh ini ternyata rajin. Sering dibersihkan ya?" sambungnya seraya beralih menuju ke asrama lainnya.

Selain mengecek kebersihan kamar, Fatimah menceritakan, dia bersama 23 remaja lainnya yang masih menghuni PPSLU yang terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No 76 Purworejo ini juga mendapat pesan dari Gus Yasin agar giat belajar. Termasuk turut membantu pengurus PPSLU Adi Yuswo merawat 77 penghuni asrama lainnya yang lansia.

"Rasanya ya deg-degan. Karena baru kali ini ada tokoh orang penting di pemerintahan yang datang ke panti sekaligus menengok isi kamar," kata pelajar kelas 12 SMK Penabur Purworejo yang bercita-cita usai dari PPSLU Adi Yuswo ingin menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia itu.

Selesai mengecek dan mengetahui kondisi PPSLU yang berpenghuni 100 orang didominasi lansia tersebut, Gus Yasin lantas menyambangi Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Dharma Putera yang berjarak sepelemparan batu. Di PPSA yang menampung anak putus sekolah berusia 17-23 tahun itu, dia kembali mengajak dialog. Salah satunya dengan Dwi Fitrianingsih, 18, yang mengambil kelas perbengkelan.

"Saya keluar sekolah kelas 3 di SMK Pelayaran jurusan perikanan. Memang suka bolos karena capek, berangkat pagi buta dan sekolahnya disiplin banget. Tadi minta ke Pak Yasin untuk diberikan fasilitas perangkat musik serta peningkatan peralatan perbengkelan," ujarnya.

Gus Yasin mengatakan, kunjungannya di dua panti sosial milik Pemprov Jateng itu dalam rangka memperhatikan anak-anak usia sekolah. Sebab banyak dari mereka putus sekolah lantaran berbagai faktor seperti salah mengambil jurusan hingga karena dipaksa orangtuanya.

"Generasi sekarang ini enggak bisa dipaksakan. Maka sebagai orangtua kita harus mendorong dan mengarahkan agar sekolahnya tuntas. Ayo tanyakan keinginan anak-anak kita, jangan dipaksakan. Karena anak kita ini bukan robot," katanya.

Di sisi lain, pihaknya melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng siap memfasilitasi anak-anak jebolan panti yang memiliki keahlian agar bisa magang di perusahaan. Sedangkan bagi penghuni lansia, Gus Yasin berharap dapat betah dan terjaga kesehatannya.

 

Baca juga : Hibur Lansia dan Disabilitas, Gus Yasin Disambut Lantunan Selawat


Bagikan :

PURWOREJO - Irma, 17, dan Fatimah, 17, mati gaya ketika Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambangi kamarnya, Rabu (20/3/2019). Kedua remaja putri penghuni Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Adi Yuswo di Kabupaten Purworejo itu tak berkutik ketika Taj Yasin hendak melihat isi lemari mereka.

"Saya ingin melihat, rapi apa enggak? Kira-kira kondisi lemarinya bersih enggak?" tanya Taj Yasin yang disambut kedua remaja itu dengan wajah melongo serta gestur mata saling memandang. Begitu mengecek isi lemari, ternyata tersimpan sejumlah pakaian dan tas. "Oh ini ternyata rajin. Sering dibersihkan ya?" sambungnya seraya beralih menuju ke asrama lainnya.

Selain mengecek kebersihan kamar, Fatimah menceritakan, dia bersama 23 remaja lainnya yang masih menghuni PPSLU yang terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No 76 Purworejo ini juga mendapat pesan dari Gus Yasin agar giat belajar. Termasuk turut membantu pengurus PPSLU Adi Yuswo merawat 77 penghuni asrama lainnya yang lansia.

"Rasanya ya deg-degan. Karena baru kali ini ada tokoh orang penting di pemerintahan yang datang ke panti sekaligus menengok isi kamar," kata pelajar kelas 12 SMK Penabur Purworejo yang bercita-cita usai dari PPSLU Adi Yuswo ingin menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia itu.

Selesai mengecek dan mengetahui kondisi PPSLU yang berpenghuni 100 orang didominasi lansia tersebut, Gus Yasin lantas menyambangi Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Dharma Putera yang berjarak sepelemparan batu. Di PPSA yang menampung anak putus sekolah berusia 17-23 tahun itu, dia kembali mengajak dialog. Salah satunya dengan Dwi Fitrianingsih, 18, yang mengambil kelas perbengkelan.

"Saya keluar sekolah kelas 3 di SMK Pelayaran jurusan perikanan. Memang suka bolos karena capek, berangkat pagi buta dan sekolahnya disiplin banget. Tadi minta ke Pak Yasin untuk diberikan fasilitas perangkat musik serta peningkatan peralatan perbengkelan," ujarnya.

Gus Yasin mengatakan, kunjungannya di dua panti sosial milik Pemprov Jateng itu dalam rangka memperhatikan anak-anak usia sekolah. Sebab banyak dari mereka putus sekolah lantaran berbagai faktor seperti salah mengambil jurusan hingga karena dipaksa orangtuanya.

"Generasi sekarang ini enggak bisa dipaksakan. Maka sebagai orangtua kita harus mendorong dan mengarahkan agar sekolahnya tuntas. Ayo tanyakan keinginan anak-anak kita, jangan dipaksakan. Karena anak kita ini bukan robot," katanya.

Di sisi lain, pihaknya melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng siap memfasilitasi anak-anak jebolan panti yang memiliki keahlian agar bisa magang di perusahaan. Sedangkan bagi penghuni lansia, Gus Yasin berharap dapat betah dan terjaga kesehatannya.

 

Baca juga : Hibur Lansia dan Disabilitas, Gus Yasin Disambut Lantunan Selawat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu