Follow Us :              

Rakerkesda, Sri Puryono Beri Tiga Pesan Ini

  25 March 2019  |   09:30:00  |   dibaca : 346 
Kategori :
Bagikan :


Rakerkesda, Sri Puryono Beri Tiga Pesan Ini

25 March 2019 | 09:30:00 | dibaca : 346
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono memberikan tiga pesan prinsip penting kepada para kepala dinas kesehatan se-Jateng maupun instansi terkait lainnya, dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng yang berlangsung di MG Setos, Senin (25/3/2019).

Tiga hal penting itu, ujar Sri Puryono, antara lain kehati-hatian terutama soal fasilitasi perizinan yang rawan gratifikasi, penataan personel jangan sampai ada kolusi dan nepotisme, serta dalam pengadaan barang dan jasa misalnya alat kesehatan jangan dikorupsi.

Tiga pesan prinsip itu juga terkait masih munculnya persoalan-persoalan di bidang kesehatan. Misalnya masalah Sumber Daya Manusia (SDM), belum terpenuhinya Aparatur Sipil Negara (ASN) dokter spesialis. Karena, ketika pendaftaran CASN, rata-rata mereka yang spesialis sudah di atas usia 35 tahun.

"Perluasan cakupan pelayanan kepada penderita, kualitasnya harus ditingkatkan dengan menjemput bola. RS harus memberi pelayanan setulus dan sepenuh hati. Tidak boleh menolak pasien. Soal sarpras, RS harus menyesuaikan kebutuhan. Gedung belum selesai, sudah membeli MRI, atau masih cukup dengan CT-Scan, beli MRI," paparnya.

Benang merah dengan pembangunan Jateng, kata dia, bidang kesehatan menjadi isu strategis daerah. Terumatama dalam peningkatan kualitas dan daya saing, di samping masalah kemiskinan.

Kualitas hidup masyarakat pun harus ditingkatkan pula. Sakit, tetapi kaya, pasti mampu berobat. Tetapi yang miskin, tidak mampu berobat, cukup dikerok atau bekam. Padahal, penyakitnya tidak bisa disembuhkan dengan cara itu. 

"Model rujukan bertahap juga saat ini yang perlu diperkuat adalah SDM-nya. Intinya, RS Jateng masih mampun menampung warganya sendiri. Berikanlah selalu pelayanan yang sama, jangan membedakan," tandasnya. 

Terakhir, Sekda juga mengingatkan kembali soal hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Karena, kepedulian itu harus dimulai dari diri sendiri dan bersama. Peningkatan mutu SDM RS pun harus digenjot kembali. Misalnya dengan menyekolahkan karyawan agar lebih profesional.

 

Baca juga : Jateng Kini Miliki Perda Sistem Kesehatan Masyarakat


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono memberikan tiga pesan prinsip penting kepada para kepala dinas kesehatan se-Jateng maupun instansi terkait lainnya, dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng yang berlangsung di MG Setos, Senin (25/3/2019).

Tiga hal penting itu, ujar Sri Puryono, antara lain kehati-hatian terutama soal fasilitasi perizinan yang rawan gratifikasi, penataan personel jangan sampai ada kolusi dan nepotisme, serta dalam pengadaan barang dan jasa misalnya alat kesehatan jangan dikorupsi.

Tiga pesan prinsip itu juga terkait masih munculnya persoalan-persoalan di bidang kesehatan. Misalnya masalah Sumber Daya Manusia (SDM), belum terpenuhinya Aparatur Sipil Negara (ASN) dokter spesialis. Karena, ketika pendaftaran CASN, rata-rata mereka yang spesialis sudah di atas usia 35 tahun.

"Perluasan cakupan pelayanan kepada penderita, kualitasnya harus ditingkatkan dengan menjemput bola. RS harus memberi pelayanan setulus dan sepenuh hati. Tidak boleh menolak pasien. Soal sarpras, RS harus menyesuaikan kebutuhan. Gedung belum selesai, sudah membeli MRI, atau masih cukup dengan CT-Scan, beli MRI," paparnya.

Benang merah dengan pembangunan Jateng, kata dia, bidang kesehatan menjadi isu strategis daerah. Terumatama dalam peningkatan kualitas dan daya saing, di samping masalah kemiskinan.

Kualitas hidup masyarakat pun harus ditingkatkan pula. Sakit, tetapi kaya, pasti mampu berobat. Tetapi yang miskin, tidak mampu berobat, cukup dikerok atau bekam. Padahal, penyakitnya tidak bisa disembuhkan dengan cara itu. 

"Model rujukan bertahap juga saat ini yang perlu diperkuat adalah SDM-nya. Intinya, RS Jateng masih mampun menampung warganya sendiri. Berikanlah selalu pelayanan yang sama, jangan membedakan," tandasnya. 

Terakhir, Sekda juga mengingatkan kembali soal hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Karena, kepedulian itu harus dimulai dari diri sendiri dan bersama. Peningkatan mutu SDM RS pun harus digenjot kembali. Misalnya dengan menyekolahkan karyawan agar lebih profesional.

 

Baca juga : Jateng Kini Miliki Perda Sistem Kesehatan Masyarakat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu