Follow Us :              

Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, UNNES Diminta Siapkan Generasi Mumpuni

  30 March 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 767 
Kategori :
Bagikan :


Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, UNNES Diminta Siapkan Generasi Mumpuni

30 March 2019 | 08:30:00 | dibaca : 767
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Genap berusia 54 tahun, Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus berbenah menuju kampus konservasi bereputasi internasional. Sejumlah prestasi telah ditorehkan, baik di tingkat nasional maupun dunia.

"Sebagai green campus yang memiliki komitmen konservasi, UNNES dalam UI Greenmetric mampu menempati peringkat lima di Indonesia dan peringkat 85 dunia. Selain itu, dari penghargaan Kemenristekdikti, UNNES juga terbaik II nasional dalam media sosial dan ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi calon mahasiswa untuk mendaftar di UNNES," ujar Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman di sela Upacara Dies Natalis ke-54 UNNES di Gedung Prof Wuryanto, Sabtu (30/3/2019).

Fathur Rokhman menjelaskan, tema "Mendunia Untuk Indonesia" menunjukkan semangat kampus konservasi tersebut untuk bersanding sejajar dengan perguruan-perguruan tinggi kelas dunia, namun tetap memberikan peran penting bagi Indonesia. Ditinjau dari akreditasinya, UNNES telah menyandang akreditasi institusi A sejak tahun 2016 dan 58 program studinya terakreditasi unggul.

"Ditinjau dari publikasi internasional, UNNES juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Semula hanya 54 artikel pada tahun 2014, kini UNNES memiliki 832 artikel terindeks Scopus. UNNES mendapatkan penghargaan Kemenristekdikti dengan jumlah jurnal terbanyak yang terindeks SINTA (Science and Technology Index)," bebernya.

Dia menambahkan, torehan prestasi tersebut juga didukung dengan konsistensi pengelolaan keuangan dengan perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) selama delapan tahun berturut-turut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang hadir pada kesempatan itu berharap, UNNES membekali mahasiswanya dengan literasi digital dan keterampilan berwirausaha agar siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

"Industri beralih menggunakan teknologi virtual, semua serba otomatisasi dan online, sehingga membutuhkan penguasaan terhadap teknologi. Maka meningkatkan digital literacy kepada civitas akademika untuk memaksimalkan kompetensi dan peluang core bussiness-nya menjadi sangat penting. Kita ingin dari UNNES lahir startup wirausaha baru bahkan hingga kelas unicorn selevel Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka," ujarnya.

Sri Puryono yang juga Ketua Dewan Pertimbangan UNNES itu bangga, karena sejak tahun 2010 telah menobatkan kampis tersebut sebagai universitas konservasi yang peduli dan memperhatikan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup sebagai tabungan O2 dan air di masa depan. Pihaknya juga meminta UNNES menjadi kampus antikorupsi, gratifikasi dan pungutan liar (Pungli). 

"Pak Gub dan Pak Wagub selalu wanti-wanti 'tetep mboten korupsi, mboten ngapusi.' Nilai kejujuran menghindari plagiarisme harus ditanamkan sejak awal dan itu akan menjadi mata uang universal yang berlaku di mana pun," tegasnya.

Sri Puryono juga mengajak segenap civitas akademika untuk bergandeng tangan melawan hoax, ujaran kebencian, fitnah, kampanye negatif, dan kampanye hitam menjelang pesta demokrasi serentak April mendatang. "Kita bangun Jateng yang rukun, damai dan menggembirakan dalam praktik demokrasi, utamanya pemilu 2019," imbaunya.

 

Baca juga : Menuju PTN-BH, Sekda Jateng Pesan Tiga Hal Ini Disiapkan UNNES


Bagikan :

SEMARANG - Genap berusia 54 tahun, Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus berbenah menuju kampus konservasi bereputasi internasional. Sejumlah prestasi telah ditorehkan, baik di tingkat nasional maupun dunia.

"Sebagai green campus yang memiliki komitmen konservasi, UNNES dalam UI Greenmetric mampu menempati peringkat lima di Indonesia dan peringkat 85 dunia. Selain itu, dari penghargaan Kemenristekdikti, UNNES juga terbaik II nasional dalam media sosial dan ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi calon mahasiswa untuk mendaftar di UNNES," ujar Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman di sela Upacara Dies Natalis ke-54 UNNES di Gedung Prof Wuryanto, Sabtu (30/3/2019).

Fathur Rokhman menjelaskan, tema "Mendunia Untuk Indonesia" menunjukkan semangat kampus konservasi tersebut untuk bersanding sejajar dengan perguruan-perguruan tinggi kelas dunia, namun tetap memberikan peran penting bagi Indonesia. Ditinjau dari akreditasinya, UNNES telah menyandang akreditasi institusi A sejak tahun 2016 dan 58 program studinya terakreditasi unggul.

"Ditinjau dari publikasi internasional, UNNES juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Semula hanya 54 artikel pada tahun 2014, kini UNNES memiliki 832 artikel terindeks Scopus. UNNES mendapatkan penghargaan Kemenristekdikti dengan jumlah jurnal terbanyak yang terindeks SINTA (Science and Technology Index)," bebernya.

Dia menambahkan, torehan prestasi tersebut juga didukung dengan konsistensi pengelolaan keuangan dengan perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) selama delapan tahun berturut-turut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang hadir pada kesempatan itu berharap, UNNES membekali mahasiswanya dengan literasi digital dan keterampilan berwirausaha agar siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

"Industri beralih menggunakan teknologi virtual, semua serba otomatisasi dan online, sehingga membutuhkan penguasaan terhadap teknologi. Maka meningkatkan digital literacy kepada civitas akademika untuk memaksimalkan kompetensi dan peluang core bussiness-nya menjadi sangat penting. Kita ingin dari UNNES lahir startup wirausaha baru bahkan hingga kelas unicorn selevel Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka," ujarnya.

Sri Puryono yang juga Ketua Dewan Pertimbangan UNNES itu bangga, karena sejak tahun 2010 telah menobatkan kampis tersebut sebagai universitas konservasi yang peduli dan memperhatikan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup sebagai tabungan O2 dan air di masa depan. Pihaknya juga meminta UNNES menjadi kampus antikorupsi, gratifikasi dan pungutan liar (Pungli). 

"Pak Gub dan Pak Wagub selalu wanti-wanti 'tetep mboten korupsi, mboten ngapusi.' Nilai kejujuran menghindari plagiarisme harus ditanamkan sejak awal dan itu akan menjadi mata uang universal yang berlaku di mana pun," tegasnya.

Sri Puryono juga mengajak segenap civitas akademika untuk bergandeng tangan melawan hoax, ujaran kebencian, fitnah, kampanye negatif, dan kampanye hitam menjelang pesta demokrasi serentak April mendatang. "Kita bangun Jateng yang rukun, damai dan menggembirakan dalam praktik demokrasi, utamanya pemilu 2019," imbaunya.

 

Baca juga : Menuju PTN-BH, Sekda Jateng Pesan Tiga Hal Ini Disiapkan UNNES


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu