Follow Us :              

Pemprov Jateng Dukung Center of Excellence

  04 April 2017  |   16:00:00  |   dibaca : 305 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dukung Center of Excellence

04 April 2017 | 16:00:00 | dibaca : 305
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Surakarta – Gagasan Perpustakaan Nasional RI untuk mendirikan pusat unggulan layanan

perpustakaan dan informasi budaya lokal Center of Excellence (CoF), mendapat dukungan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemprov akan memfasilitasi pendirian CoF di Jateng

menyajikan koleksi beragam budaya dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

 

Saat Pembukaan Rapat Kerja CoF di Hotel Margangsa, Selasa (4/4), Kepala Dinas Arsip dan

Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Masrofi S Sos MSi menyampaikan, kebhinnekaan yang

melatarbelakangi Indonesia, membuat Indonesia kaya dengan beragam budaya, adat, kesenian

dan kearifan lokal. Kekayaan itu mesti dipelihara dan dilestarikan karena menjadi salah satu

modal pembangunan dan pengembangan budaya nasional.

 

Beranjak dari pemikiran perlunya upaya memelihara dan melestarikan kekayaan budaya bangsa,

kata Masrofi, Perpustakaan Nasional RI menggagas pendirian CoF, yaitu pusat unggulan layanan

perpustakaan dan informasi budaya lokal. Gagasan itu disupport Pemprov Jateng dengan

merencanakan memfasilitasi pendirian CoF di Jateng. Nantinya, CoF Jateng akan menyajikan

koleksi beragam budaya dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menambahkan, support dari

Pemprov Jateng merupakan bagian dari Program Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional

Indonesia yang digagas oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Keberadaan Center of

Excellence Budaya Lokal Jawa Tengah, dinilai Sekda sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

pemustaka terhadap informasi tentang budaya di seluruh wilayah Jawa Tengah, yang telah

ditetapkan dengan standar kinerja yang tinggi.

 

“Saya tadi menghadiri FGD mengenai tayangan TV yang mencerdaskan. Dalam FGD itu, ada

usulan dari jurnalis televisi yang menghendaki database kearifan lokal. Dia mengatakan, saya ini

mau menyiarkan (budaya) tentang Jateng, tapi bahannya kurang. Kemudian saya tanya Pak

Masrofi, ternyata punya. Jadi, bagus,” tuturnya.

 

CoE Budaya Jawa Tengah, imbuh dia, tidak hanya untuk kepentingan pemustaka, tetapi

sekaligus menjadi sumber belajar bagi para generasi muda. Dengan terwujudnya informasi

budaya lokal yang dapat diakses dengan mudah, cepat dan murah, Sekda berharap, budaya lokal

Jawa Tengah tetap eksis dan berkembang baik di tengah terpaan budaya asing.

 

Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan CoE Budaya Jawa Tengah, Sekda

menginstruksikan agar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah segera

mengidentifikasi dan memetakan situs-situs kearifan lokal. Pemetaan yang dilakukan baik dalam

bentuk buku, naskah maupun lisan yang memiliki nilai artistik, historis dan ada nilai

kemanfaatan bagi masyarakat Jawa Tengah.

 

“Setelah itu, lakukan akuisisi, transkripsi, transliterasi serta preservasi buku kuno yang masih

berhuruf dan berbahasa Jawa. Terus eksplorasi budaya Jawa Tengah yang masih dalam bentuk

lisan menjadi bentuk tertulis dan/atau dalam bentuk film. Seiring dengan itu, perlu dilakukan

peningkatan infrastruktur dan tata kelola perpustakaan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan

masyarakat yang semakin kompleks,” urai mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Tengah itu.

 

Dia menambahkan, yang tidak kalah penting adalah mengembangkan kerja sama dan sistem

jejaring perpustakaan yang bertumpu pada budaya lokal. Kerja sama dan jejaring perpustakaan

itu dapat didayagunakan oleh masyarakat, sehingga tercipta kondisi masyarakat Jateng yang

cerdas dan berbudi pekerti baik.


Bagikan :

Surakarta – Gagasan Perpustakaan Nasional RI untuk mendirikan pusat unggulan layanan

perpustakaan dan informasi budaya lokal Center of Excellence (CoF), mendapat dukungan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemprov akan memfasilitasi pendirian CoF di Jateng

menyajikan koleksi beragam budaya dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

 

Saat Pembukaan Rapat Kerja CoF di Hotel Margangsa, Selasa (4/4), Kepala Dinas Arsip dan

Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Masrofi S Sos MSi menyampaikan, kebhinnekaan yang

melatarbelakangi Indonesia, membuat Indonesia kaya dengan beragam budaya, adat, kesenian

dan kearifan lokal. Kekayaan itu mesti dipelihara dan dilestarikan karena menjadi salah satu

modal pembangunan dan pengembangan budaya nasional.

 

Beranjak dari pemikiran perlunya upaya memelihara dan melestarikan kekayaan budaya bangsa,

kata Masrofi, Perpustakaan Nasional RI menggagas pendirian CoF, yaitu pusat unggulan layanan

perpustakaan dan informasi budaya lokal. Gagasan itu disupport Pemprov Jateng dengan

merencanakan memfasilitasi pendirian CoF di Jateng. Nantinya, CoF Jateng akan menyajikan

koleksi beragam budaya dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menambahkan, support dari

Pemprov Jateng merupakan bagian dari Program Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional

Indonesia yang digagas oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Keberadaan Center of

Excellence Budaya Lokal Jawa Tengah, dinilai Sekda sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

pemustaka terhadap informasi tentang budaya di seluruh wilayah Jawa Tengah, yang telah

ditetapkan dengan standar kinerja yang tinggi.

 

“Saya tadi menghadiri FGD mengenai tayangan TV yang mencerdaskan. Dalam FGD itu, ada

usulan dari jurnalis televisi yang menghendaki database kearifan lokal. Dia mengatakan, saya ini

mau menyiarkan (budaya) tentang Jateng, tapi bahannya kurang. Kemudian saya tanya Pak

Masrofi, ternyata punya. Jadi, bagus,” tuturnya.

 

CoE Budaya Jawa Tengah, imbuh dia, tidak hanya untuk kepentingan pemustaka, tetapi

sekaligus menjadi sumber belajar bagi para generasi muda. Dengan terwujudnya informasi

budaya lokal yang dapat diakses dengan mudah, cepat dan murah, Sekda berharap, budaya lokal

Jawa Tengah tetap eksis dan berkembang baik di tengah terpaan budaya asing.

 

Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan CoE Budaya Jawa Tengah, Sekda

menginstruksikan agar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah segera

mengidentifikasi dan memetakan situs-situs kearifan lokal. Pemetaan yang dilakukan baik dalam

bentuk buku, naskah maupun lisan yang memiliki nilai artistik, historis dan ada nilai

kemanfaatan bagi masyarakat Jawa Tengah.

 

“Setelah itu, lakukan akuisisi, transkripsi, transliterasi serta preservasi buku kuno yang masih

berhuruf dan berbahasa Jawa. Terus eksplorasi budaya Jawa Tengah yang masih dalam bentuk

lisan menjadi bentuk tertulis dan/atau dalam bentuk film. Seiring dengan itu, perlu dilakukan

peningkatan infrastruktur dan tata kelola perpustakaan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan

masyarakat yang semakin kompleks,” urai mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa

Tengah itu.

 

Dia menambahkan, yang tidak kalah penting adalah mengembangkan kerja sama dan sistem

jejaring perpustakaan yang bertumpu pada budaya lokal. Kerja sama dan jejaring perpustakaan

itu dapat didayagunakan oleh masyarakat, sehingga tercipta kondisi masyarakat Jateng yang

cerdas dan berbudi pekerti baik.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu