Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
BATANG - Setalah menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Kendal, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (11/4/2019) melanjutkan roadshow untuk menyerahkan bantuan Pemprov Jateng di Kabupaten Batang. Kepada penerima, Ganjar mewanti-wanti agar bantuan digunakan dengan transparan.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di Pendopo Kabupaten Batang sebelum azan asar berkumandang. Bantuan diberikan pada Pemkab, lembaga maupun perseorangan yang digunakan untuk menggarap berbagai sector. Mulai dari pendidikan hingga usaha kecil menengah.
"Masyarakat jadi tahu apa sih yang diprogramkan dan dikerjakan oleh pemerintah. Karena selama ini tidak ada yang tahu duit APBD, APBN dan APBDes ini untuk apa saja dan akhirnya masyarakat tahu. Ternyata ada to bantuan untuk orang tua, untuk guru ngaji, untuk siswa ataupun untuk usaha," kata Ganjar.
Pada tahun anggaran 2018, dana sekitar Rp170 miliar dikucurkan Pemprov Jateng untuk Kabupaten Batang. Sementara untuk triwulan pertama tahun ini dikucurkan sebesar Rp74 miliar. Ganjar mengatakan, bantuan tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk pembangunan fisik, namun juga untuk pengembangan sumber daya manusia.
Ganjar juga berharap Pemerintah Desa juga melakukan upaya serupa. "Kalau bangunan jalan dan jembatan itu kan biasa. Orang tahunya seolah-olah hanya bangunan fisik. Padahal bangunan manusia juga kita lakukan. Agar terjadi keseimbangan. Kalau begitu relasi sesama jadi baik. Ini juga untuk clearance jika ada keluhan baik itu dari masyarakat, kepala desa maupun bupati. Data kemiskinan harus kita perbarui. Siapa yang bertanggungjawab? Pak Kepala Desa," katanya.
Karena besarnya dana yang dikelola, Ganjar berharap penerima mengelola dengan transparan agar jadi pembelajaran bagi masyarakat. Terlebih, Kabupaten Batang telah meraih predikat baik dari Kemenpan RB terkait penerapan sistem elektronik di pemerintahannya.
"Tolong pekerjaannya harus transparan, hindari korupsi, pungli (Pungutan Liar). Jaga kualitas. Alhamdulillah Batang keren, kemarin ketika ada penghargaan dari Kemenpan RB sistem pemerintahan berbasis elektronik satu-satunya Batang. Statusnya baik. Kalau provinsi juaranya Jawa Tengah. Jadi kita berdua kemarin menerima penghargaan itu. Maka rakyat diajari untuk mengelola secara transparan dan bersih, kualitasnya baik," bebernya.
Kalau hal itu baik, transparan, dan pelayanan prima, lanjut dia, pertumbuhan di daerah akan luar biasa. Ganjar juga yakin investor yang akan masuk pun merasa senang. "Karena nggak pernah merasa akan diperas atau kena pungli. Kalau itu baik, pasti ujungnya yang menikmati masyarakat," ujarnya.
Baca juga : Bantu Korban Kebakaran Pasar Manis Purwokerto, Ganjar Rogoh Kantong Pribadi
BATANG - Setalah menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Kendal, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (11/4/2019) melanjutkan roadshow untuk menyerahkan bantuan Pemprov Jateng di Kabupaten Batang. Kepada penerima, Ganjar mewanti-wanti agar bantuan digunakan dengan transparan.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di Pendopo Kabupaten Batang sebelum azan asar berkumandang. Bantuan diberikan pada Pemkab, lembaga maupun perseorangan yang digunakan untuk menggarap berbagai sector. Mulai dari pendidikan hingga usaha kecil menengah.
"Masyarakat jadi tahu apa sih yang diprogramkan dan dikerjakan oleh pemerintah. Karena selama ini tidak ada yang tahu duit APBD, APBN dan APBDes ini untuk apa saja dan akhirnya masyarakat tahu. Ternyata ada to bantuan untuk orang tua, untuk guru ngaji, untuk siswa ataupun untuk usaha," kata Ganjar.
Pada tahun anggaran 2018, dana sekitar Rp170 miliar dikucurkan Pemprov Jateng untuk Kabupaten Batang. Sementara untuk triwulan pertama tahun ini dikucurkan sebesar Rp74 miliar. Ganjar mengatakan, bantuan tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk pembangunan fisik, namun juga untuk pengembangan sumber daya manusia.
Ganjar juga berharap Pemerintah Desa juga melakukan upaya serupa. "Kalau bangunan jalan dan jembatan itu kan biasa. Orang tahunya seolah-olah hanya bangunan fisik. Padahal bangunan manusia juga kita lakukan. Agar terjadi keseimbangan. Kalau begitu relasi sesama jadi baik. Ini juga untuk clearance jika ada keluhan baik itu dari masyarakat, kepala desa maupun bupati. Data kemiskinan harus kita perbarui. Siapa yang bertanggungjawab? Pak Kepala Desa," katanya.
Karena besarnya dana yang dikelola, Ganjar berharap penerima mengelola dengan transparan agar jadi pembelajaran bagi masyarakat. Terlebih, Kabupaten Batang telah meraih predikat baik dari Kemenpan RB terkait penerapan sistem elektronik di pemerintahannya.
"Tolong pekerjaannya harus transparan, hindari korupsi, pungli (Pungutan Liar). Jaga kualitas. Alhamdulillah Batang keren, kemarin ketika ada penghargaan dari Kemenpan RB sistem pemerintahan berbasis elektronik satu-satunya Batang. Statusnya baik. Kalau provinsi juaranya Jawa Tengah. Jadi kita berdua kemarin menerima penghargaan itu. Maka rakyat diajari untuk mengelola secara transparan dan bersih, kualitasnya baik," bebernya.
Kalau hal itu baik, transparan, dan pelayanan prima, lanjut dia, pertumbuhan di daerah akan luar biasa. Ganjar juga yakin investor yang akan masuk pun merasa senang. "Karena nggak pernah merasa akan diperas atau kena pungli. Kalau itu baik, pasti ujungnya yang menikmati masyarakat," ujarnya.
Baca juga : Bantu Korban Kebakaran Pasar Manis Purwokerto, Ganjar Rogoh Kantong Pribadi
Berita Terbaru