Follow Us :              

Dinkop Bina Ratusan Ribu UMKM, Sekda: Ini Kekuatan Luar Biasa

  11 April 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 809 
Kategori :
Bagikan :


Dinkop Bina Ratusan Ribu UMKM, Sekda: Ini Kekuatan Luar Biasa

11 April 2019 | 14:30:00 | dibaca : 809
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono menilai, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki posisi sangat strategis dalam perekonomian nasional. Bahkan, UMKM terbukti mampu bertahan dari goncangan krisis ekonomi atau dikenal krisis moneter (krismon) pada tahun 1997-1998 silam.

"Meskipun dalam skala jumlah pekerja, aset, dan omzet tergolong kecil, namun pada tahun 1998 pelaku UMKM tidak terkena krismon lantaran tidak berbau dollar. Padahal saat itu, banyak usaha skala besar yang bangkrut, bahkan gulung tikar," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Akses Permodalan bagi UMKM di Syariah Hotel Solo, Kamis (11/4/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pelaku UMKM di Jateng sebanyak 4,9 juta unit UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 140 ribu UMKM telah dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Adapun jenis usahanya meliputi produksi nonpertanian, pertanian, perdagangan dan jasa.

Berkaca dari hal itu, kata Sri Puryono, peranan UMKM cukup penting dalam penyediaan lapangan kerja. Sehingga memiliki dampak dalam upaya penurunan pengangguran dan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi daerah. Pihaknya mendorong daya saing pelaku UMKM dengan terus melakukan inovasi dan kemampuan teknologi.

"Ini kan kekuatan luar biasa (140 ribu UMKM binaan Dinkop). Kapasitas SDM sudah kita didik, akses perbankan ada Mitra 25 Bank Jateng dengan bunga rendah 7 persen per tahun. Maka bagi UMKM bukan hal tabu lagi untuk menggunakan teknologi. Namun jangan lupa diimbangi dengan IT. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan UMKM," bebernya seraya membeli sejumlah produk UMKM dari peserta Rakor tersebut.

Hal senada juga disampaikan Kabag Perindag dan UKM Biro Perekonomian Provinsi Jateng Safitri Handayani. Ia mengatakan, pelaku UMKM memiliki peran penting di Indonesia, khususnya Jateng. Namun mereka juga memiliki permasalahan dalam sektor permodalan, pemasaran dan pengetahuan.

"Maka Pemprov Jateng harus hadir untuk membantu. Salah satunya lewat rakor selama dua hari ini (11-12 April) yang dihadiri biro perekonomian kabupaten/kota di Jateng serta pelaku UMKM. Di sini mereka diajak program CSR dari PT Sido Muncul, mengetahui pembiayaan ultra mikro dari PT Pegadaian dan pengetahuan layanan fintech dengan narasumber Deputi Direktur Fintech OJK Pusat, Munawar," pungkasnya.

 

Baca juga : Aset Koperasi Bhakti Praja Jateng Naik 8,75 Persen


Bagikan :

SUKOHARJO - Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono menilai, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki posisi sangat strategis dalam perekonomian nasional. Bahkan, UMKM terbukti mampu bertahan dari goncangan krisis ekonomi atau dikenal krisis moneter (krismon) pada tahun 1997-1998 silam.

"Meskipun dalam skala jumlah pekerja, aset, dan omzet tergolong kecil, namun pada tahun 1998 pelaku UMKM tidak terkena krismon lantaran tidak berbau dollar. Padahal saat itu, banyak usaha skala besar yang bangkrut, bahkan gulung tikar," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Akses Permodalan bagi UMKM di Syariah Hotel Solo, Kamis (11/4/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pelaku UMKM di Jateng sebanyak 4,9 juta unit UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 140 ribu UMKM telah dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Adapun jenis usahanya meliputi produksi nonpertanian, pertanian, perdagangan dan jasa.

Berkaca dari hal itu, kata Sri Puryono, peranan UMKM cukup penting dalam penyediaan lapangan kerja. Sehingga memiliki dampak dalam upaya penurunan pengangguran dan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi daerah. Pihaknya mendorong daya saing pelaku UMKM dengan terus melakukan inovasi dan kemampuan teknologi.

"Ini kan kekuatan luar biasa (140 ribu UMKM binaan Dinkop). Kapasitas SDM sudah kita didik, akses perbankan ada Mitra 25 Bank Jateng dengan bunga rendah 7 persen per tahun. Maka bagi UMKM bukan hal tabu lagi untuk menggunakan teknologi. Namun jangan lupa diimbangi dengan IT. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan UMKM," bebernya seraya membeli sejumlah produk UMKM dari peserta Rakor tersebut.

Hal senada juga disampaikan Kabag Perindag dan UKM Biro Perekonomian Provinsi Jateng Safitri Handayani. Ia mengatakan, pelaku UMKM memiliki peran penting di Indonesia, khususnya Jateng. Namun mereka juga memiliki permasalahan dalam sektor permodalan, pemasaran dan pengetahuan.

"Maka Pemprov Jateng harus hadir untuk membantu. Salah satunya lewat rakor selama dua hari ini (11-12 April) yang dihadiri biro perekonomian kabupaten/kota di Jateng serta pelaku UMKM. Di sini mereka diajak program CSR dari PT Sido Muncul, mengetahui pembiayaan ultra mikro dari PT Pegadaian dan pengetahuan layanan fintech dengan narasumber Deputi Direktur Fintech OJK Pusat, Munawar," pungkasnya.

 

Baca juga : Aset Koperasi Bhakti Praja Jateng Naik 8,75 Persen


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu